AJAR KURIKULUM MERDEKA
FASE
D (KELAS VIII) SMP/MTs
MATA PELAJARAN : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
BAB 6 : INSPIRASI AL-QUR’AN: INDAHNYA
BERAGAMA SECARA MODERAT
INFORMASI UMUM |
I. IDENTITAS
MODUL
Nama Penyusun : BUDI WAHYUDI, S.Ag
Satuan
Pendidikan : SMPN 25 DEPOK
Kelas / Kelas : VIII (Delapan) -
D
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Prediksi Alokasi
Waktu :
Tahun Penyusunan : 2024 / 2025
II. KOMPETENSI
AWAL
Guru dapat
menghubungkan materi sikap moderat dalam beragama dengan keseharian peserta
didik misalnya pentingnya menghargai agama dan kepercayaan orang lain,
toleransi dan sebagainya.
Peserta didik
dapat diminta untuk menceritakan kegiatan yang pernah dialami terkait sikap
moderat dalam beragama di sekolah.
III. PROFIL
PELAJAR PANCASILA
Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong
royong, bernalar kritis, kreatif, inovatif, mandiri, berkebhinekaan global
IV. SARANA
DAN PRASARANA
LCD Projector, Speaker aktif, Note book, CD Pembelajaran interaktif, HP, kamera, kertas karton, spidol atau media
lain yang tersedia
V. TARGET
PESERTA DIDIK
Peserta didik reguler/tipikal: umum,
tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
VI. MODEL
PEMBELAJARAN
Blended learning melalui
model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning (PBL)
terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning
(SEL).
KOMPONEN INTI |
I. TUJUAN
PEMBELAJARAN
a. Pekan pertama:
Melalui metode tutor sebaya, peserta didik dapat:
§ Membaca Q.S. al-Baqarah/2:143 sesuai kaidah tajwid, khususnya hukum bacaan
nun sukun / tanwin dan mim sukun, dengan benar
§ Terbiasa membaca al-Qur’an dengan disiplin.
b. Pekan kedua:
Melalui teknik pembelajaran the power of two, peserta didik dapat:
§ Menghafal Q.S. al-Baqarah/2:143 dan hadis tentang sikap moderat dalam beragama
dengan lancar
§ Terbiasa menghafalkan al-Quran dengan penuh semangat.
c. Pekan ketiga:
Melalui model pembelajaran discovery learning peserta didik dapat:
§ Menjelaskan kandungan Q.S. al-Baqarah/2:143 dan hadis tentang sikap moderat
dalam beragama dengan benar
§ Meyakini kebenaran Islam sebagai agama yang mengajarkan sikap moderat
d. Pekan keempat:
Melalui model pembelajaran berbasis masalah, peserta
didik dapat:
§ Menyelesaikan persoalan hubungan intern dan antar umat beragama dalam
kehidupan sehari-hari dengan baik
§ Menjalankan agama secara moderat dalam kehidupan sehari-hari.
e. Pekan kelima:
Melalui model pembelajaran berbasis produk, peserta
didik dapat:
§ Menulis Q.S. al-Baqarah/2:143 dan hadis tentang sikap moderat dengan benar
§ Menyusun pantun yang berisi tentang pentingnya sikap moderat dalam beragama
dengan baik
§ Tertanam sikap saling menghargai perbedaan antar dan intern umat beragama.
II. PEMAHAMAN
BERMAKNA
§ Peserta didik mengamati dan mempelajari infografis.
§ Peserta didik membaca pantun pemantik.
§ Membaca rubrik Mari Bertafakur.
III. PERTANYAAN
PEMANTIK
§ Bagaimana menerapkan sikap moderat dalam kehidupan sehari hari?
§ Apakah Ajaran Islam menekankan pentingnya sikap moderat dalam beragama?
IV. KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
§
Guru membuka
pembelajaran dengan salam dan berdoa, pembacaan al-Qur’an surah/ayat pilihan, memperhatikan kesiapan peserta
didik, memeriksa kehadiran, kerapihan
pakaian, posisi, dan tempat duduk peserta
didik.
§
Guru
memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran,
menyampaikan cakupan materi, tujuan, dan
kegiatan yang akan dilakukan, lingkup dan teknik penilaian.
§ Mengondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
Kegiatan Inti (90 Menit)
§
Guru meminta peserta didik untuk mengamati Infografis. Infografis bab 6 menyajikan garis besar materi
tentang beragama secara moderat.
§
Guru
memberikan penjelasan tambahan apabila peserta didik belum memahami Infografis.
§
Selanjutnya
guru meminta peserta didik untuk membaca Pantun Pemantik. Pada Bab 6, pantun pemantik berisi teka teki dan
nasehat. Setelah membaca pantun pemantik,
peserta didik dapat mengerjakan kegiatan
Aktivitas 1 yaitu respon terhadap pantun.
§
Setelah
membaca Pantun Pemantik peserta didik diminta untuk membuat jawaban dari salah satu pantun teka
teki tersebut dan membuat sebuah pantun
nasehat tentang sikap moderat dalam beragama
§
Guru
meminta peserta didik untuk membaca rubrik Mari Bertafakur yang berisi tentang peristiwa unik yang terjadi di Kampung
Puncak Liur, Desa Ranamese, Kecamatan
Sambirampas, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa
Tenggara Timur
§
Setelah
membaca rubrik Mari Bertafakur peserta didik merespon rubrik Mari Bertafakur dengan melakukan
kegiatan Aktivitas 2.
§
Kemudian
guru memberikan kata kunci topik yang akan dibahas. Kata kunci terdapat pada rubrik Titik Fokus.
§ Guru meminta peserta didik untuk
mulai membahas materi pelajaran dan kegiatan-kegiatan
rubrik Ṭalab Al-Ilmi Metode yang diterapkan untuk mencapai Capaian Pembelajaran. Bab 6 disarankan ada lima
metode yang dibagi pada lima pekan pertemuan yaitu:
a) Pertemuan pertama: Metode Tutor
Sebaya
Aktivitas yang dilakukan yaitu:
§ Peserta didik yang paling fasih membaca Al-Qur’an bertindak sebagai
tutor sebaya.
§ Anggota kelompok berlatih membaca Al-Qur’an dipandu oleh tutor sebaya.
§ Guru mengontrol bacaan peserta didik setelah berlatih dengan tutor sebaya.
§ Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk membaca hukum bacaan nun
sukun / tanwin dan mim sukun.
§ Guru memberikan penjelasan tambahan terkait hukum nun sukun / tanwin dan
mim sukun.
§ Peserta didik berlatih mencari hukum bacaan nun sukun / tanwin dan mim
sukun.
b) Pertemuan kedua: Metode The
Power of Two
Aktivitas yang dilakukan adalah:
§ Guru meminta peserta didik membaca arti perkata dari Q.S. al- Baqarah/2:143,
kemudian membaca keseluruhan terjemah ayat.
§ Peserta didik untuk berpasangan dan bertukar membaca arti perkata dengan
lafal Q.S. al-Baqarah/2:143, kemudian membaca keseluruhan terjemah ayat;
§ Bergantian peran membaca arti dan lafal surat.
§ Presentasi hafalan setiap pasangan di depan kelas.
c) Pertemuan ketiga: Model
Pembelajaran Discovery Learning
Aktivitas yang dilakukan:
§ Peserta didik mengungkap kandungan Q.S. al-Baqarah/2:143 di bawah
pengawasan guru.
§ Peserta didik menyimpulkan dan mempresentasikan hasil kerja
d) Pertemuan keempat: Model
pembelajaran berbasis masalah
Aktivitas yang dilakukan:
§ Guru dan peserta didik mengorientasikan masalah tentang hubungan intern
dan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari serta menjalankan agama
secara moderat dalam kehidupan sehari-hari.
§ Peserta didik merumuskan jawaban atas permasalahan.
§ Peserta didik mempresentasikan hasil pemecahan masalah
§ Guru dan peserta didik mengevaluasi proses pemecahan masalah
e) Pertemuan kelima: Model
Pembelajaran Berbasis Produk
Aktivitas yang dilakukan:
§ Guru dan peserta didik menentukan produk berupa menulis al- Qur’an Q.S. al-Baqarah/2:143
dan hadis tentang sikap moderat dan membuat pantun.
§ Peserta didik menulis al-Qur’an Q.S. al-Baqarah/2:143 dan hadis tentang
sikap moderat dan membuat pantun yang berisi tentang pentingnya sikap moderat
dalam beragama dengan baik
§
Mempresentasikan hasil produk
Kegiatan Penutup (10 Menit)
§
Siswa
dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
§
Refleksi
pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
§
Menginformasikan
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
§
Guru
mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.
V. ASESMEN
a. Penilaian sikap
Berbentuk penilaian diri yang dikemas dalam rubrik
Diriku. Guru memperbanyak format penilaian diri yang terdapat di buku peserta
didik sebanyak jumlah peserta didik kemudian meminta mereka untuk memberikan
tanda centang (√) di bawah gambar emotikon wajah sesuai keadaan sebenarnya.
Apabila peserta didik yang belum menunjukkan sikap
yang diharapkan dapat ditindak lanjuti dengan melakukan pembinaan oleh guru,
wali kelas dan atau guru BK.
b. Penilaian pengetahuan
Ditulis dalam rubrik Rajin Berlatih berisi 10 soal
pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban dan 5 soal uraian. Soal tersedia di
buku peserta didik
c. Penilaian keterampilan
Dimuat dalam rubrik Siap Berkreasi untuk menilai
kompetensi peserta didik dalam kompetensi keterampilan.
Penilaian keterampilan pada bab ini adalah:
1) Menulis Q.S. al-Baqarah/2:143
dan hadis tentang sikap moderat
Contoh Rubrik Penilaian Menulis :
Nama :
Kelas :
No |
Nama Surat |
Skor |
||||||
4 |
3 |
2 |
1 |
|||||
1 |
Q.S.
ar-Rum/30:41 |
|
|
|
|
|||
2 |
Ibrahim/14:32 |
|
|
|
|
|||
3 |
az-Zukhruf/43:13 |
|
|
|
|
|||
Nilai Maksimal
4 x 3 = 12 Penghitungan
nilai:
Keterangan: 4 = Bentuk huruf jelas, peletakan huruf tepat dan
harakat tepat 3 = Bentuk huruf jelas, peletakan huruf tepat dan
harakat tidak tepat 2 = Bentuk huruf jelas, peletakan huruf kurang tepat
tepat dan harakat kurang tepat 1 = Bentuk huruf kurang jelas, peletakan huruf
kurang tepat dan harakat kurang tepat |
||||||||
Catatan Guru:
…………………………………………………… |
2) Membuat
pantun tentang pentingnya sikap moderat dalam beragama.
Contoh Rubrik Penilaian Produk :
Nama Kelompok :
Anggota :
Kelas :
Nama Produk :
No |
ASPEK |
SKOR (1-5) |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
||
1 |
Perencanaan |
|
|
|
|
|
a) Persiapan |
|
|
|
|
|
|
b) Jenis
Produk |
|
|
|
|
|
|
2 |
Tahapan Proses
Pembuatan |
|
|
|
|
|
a) Persiapan
Alat dan Bahan |
|
|
|
|
|
|
b) Teknik
Pengolahan |
|
|
|
|
|
|
c) Kerjasama
Kelompok |
|
|
|
|
|
|
3 |
Tahap Akhir |
|
|
|
|
|
a)
BentukPenayangan |
|
|
|
|
|
|
b) Inovasi |
|
|
|
|
|
|
c) Kreatifitas |
|
|
|
|
|
|
Total Skor |
|
Keterangan Penilaian:
Perencanaan:
1 = sangat
tidak baik, tidak ada musyawarah dan penentuan produk sesuai topik
2 = tidak
baik, ada musyawarah dan tapi tidak ada penentuan produk sesuai topik
3 = cukup
baik, ada musyawarah tapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan ada
penentuan produk tapi tidak sesuai topik
4 = baik,
ada musyawarah tapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan ada penentuan
produk sesuai topik
5 = sangat
baik, ada musyawarah diikuti semua anggota kelompok dan ada penentuan produk
sesuai topik
Tahapan Proses
Pembuatan
1 = sangat
tidak baik, tidak ada alat dan bahan, tidak mampu menguasai teknik pengolahan
dan tidak ada kerjasama kelompok
2 = tidak
baik, ada alat dan bahan dan tidak mampu menguasai teknik pengolahan dan tidak
ada kerjasama kelompok
3 = cukup
baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik pengolahan dan tidak ada
kerjasama kelompok
4 = baik,
ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik pengolahan dan ada kerjasama
beberapa anggota kelompok
5 = sangat
baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik pengolahan dan ada
kerjasama kelompok
Tahap akhir
1 = sangat
tidak baik, tidak ada produk
2 = tidak
baik, ada produk tapi belum selesai
3 = cukup
baik, ada produk bentuk penayangan proporsional sesuai topik tapi belum ada
inovasi dan kreativitas
4 = baik,
ada produk bentuk penayangan proporsional sesuai topik ada kreativitas tapi
belum ada inovasi.
5 = sangat
baik, ada produk bentuk penayangan proporsional sesuai topik ada kreativitas
dan inovasi
Petunjuk
Penskoran :
Perhitungan skor
akhir menggunakan rumus :
Skor yang diperoleh |
x 100 = |
Skor maksimal |
3) Menjadikan
produk Infografis itu sebagai profil media sosial peserta didik selama minimal
satu pekan
VI. PENGAYAAN
DAN REMEDIAL
Pengayaan
Peserta didik
yang sudah mencapai ketuntasan belajar selanjutnya dapat mengikuti kegiatan pengayaan berupa
pendalaman materi dengan membaca rubrik Selangkah Lebih Maju yang berjudul Enam
Ciri Islam Moderat
Remedial
Peserta didik
yang belum mencapai ketuntasan belajar berdasarkan kriteria ketuntasan minimal
yang ditetapkan diharuskan mengikuti kegiatan remedial. Langkahnya guru
menjelaskan kembali materi tentang Q.S. al- Baqarah/2:143 dan hadis tentang
sikap moderat dalam beragama. Remedial dilaksanakan pada waktu tertentu sesuai
perencanaan penilaian.
VII. REFLEKSI
GURU DAN PESERTA DIDIK
Aktivitas
refleksi pada buku ini memuat tiga macam rubrik yaitu Inspirasiku, Aku Pelajar
Pancasila dan Pojok Digital
Implementasi
aktivitas refleksi sebagai berikut:
§
Guru
meminta peserta didik membaca kisah inspiratif dalam rubrik Inspirasiku.
§
Setelah
membaca kisah-kisah inspiratif, guru meminta peserta didik menyimpulkan isi kisah inspiratif sebagai bentuk refleksi
diri.
§ Selanjutnya guru meminta peserta
didik untuk membaca rubrik Aku Pelajar
Pancasila dan melakukan refleksi diri terkait dengan profil
tersebut.
LAMPIRAN- LAMPIRAN |
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Aktivitas 1
Menuang air putih dalam gelas
Air putih sehat untuk minuman
Diskusi bersama teman sekelas
Moderat dalam keberagamaan
Syukur nikmat diberikan kita
Nikmat terbesar yakni hidayah
Coba jelaskan kepada kita
Apa arti Islam wasatiyah?
Sungguhlah indah pelabuhan Belawan
Mari kunjungi bersama ibu ayah
Tahukah kalian wahai kawan-kawan
Bagaimana prinsip Islam wasatiyah?
Menyusuri jalan tol jagorawi
Harus waspada dan berhati-hati
Hiduplah damai di bumi pertiwi
Kembangkan sikap saling menghormati
Buatlah jawaban dari salah satu pantun teka teki
tersebut dan buatlah sebuah pantun nasehat tentang sikap moderat dalam beragama
Aktivitas 2
Ada peristiwa unik yang terjadi di Kampung Puncak
Liur, Desa Ranamese, Kecamatan Sambirampas, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa
Tenggara Timur, pada hari Selasa, 2 Oktober 2018. Tampak dua orang perempuan berjilbab
dengan mengenakan pakaian adat Manggarai Timur mengalungkan selendang congkar
kepada seorang Imam Katolik.
Hari itu merupakan acara penyambutan Pastor Rikardus
Karno Projo yang baru saja ditasbihkan sebagai Imam Keuskupan Ruteng. Pastor
Rikardus merupakan putra asli Kampung Puncak Liur. Karena itulah masyarakat Kampung
Liur merayakan kebahagiaan penasbihan Pastor Rikardus sebagai Imam Keuskupan.
Perayaan itu dilakukan oleh semua masyarakat Kampung
Puncak Liur. Ratusan warga kampung, baik yang beragama Katolik maupun Islam bersama-sama
merayakan penyambutan itu dengan mengenakan pakaian adat Manggarai Timur. Imam
Majid Fatahilla di Kampung Puncak Liur, Yakob Ladus, juga ikut menyambut
kedatangan Pastor Rikardus secara langsung.
Kebersamaan antara umat Katolik dan Islam di Kampung
Puncak Liur sudah terjalin sejak puluhan tahun lalu. Meskipun berbeda agama,
ikatan persaudaraan di antara mereka sangat kuat. Selain karena masih ada hubungan
kekerabatan, mereka tidak menjadikan perbedaan agama sebagai alasan untuk
saling menjauh. Sebaliknya mereka saling bantu dan bergotong royong dalam
segala hal, termasuk pada saat perayaan keagamaan, baik Katolik maupun Islam.
Sumber: Dikutip
dari https://regional.kompas.com/read/2018/10/12/090600 61/menengok-keberagaman-di-kampung-toleransi-liur?page=all
Diskusikan dengan temanmu dalam satu kelompok, mengapa
bisa terjalin ikatan persaudaraan yang kuat antar umat beragama di Kampung
Puncak Liur tersebut? Bagaimana dengan kampungmu? Adakah peristiwa unik yang
sama juga terjadi di kampungmu?
Aktivitas 3
Q.S. al-Baqarah/2:143
Buatlah kelompok belajar yang terdiri dari 4-5 orang.
Pastikan minimal ada satu orang yang mampu membaca Al-Qur’an dengan fasih.
Berlatihlah secara berkelompok sampai bisa membaca ayat-ayat tersebut dengan
fasih. Setelah itu hafalkan!
Aktivitas 4
Perhatikan lingkungan sekitar kalian. Carilah perilaku
moderat yang bisa kalian jadian inspirasi dan pelajaran? Diskusikan secara
berkelompok! Pilihlah satu perilaku yang paling inspiratif!
Aktivitas 5
Buatlah kliping berita di media massa yang berisi
liputan tentang daerah-daerah yang mempraktikkan hubungan yang harmonis antar umat
beragama.
Aktivitas 6
Perhatikan catatan sejarah berikut. Diskusikan secara
kelompok. Simpulan apa yang bisa kalian rumuskan?
Kisah Rasulullah Mencoret Tujuh Kata dalam Perjanjian
Hudaibiyah
Pada tahun 628 M, sekitar tahun 1400 pengikut
Raslullah Saw. Dari Madinah pergi ke Makah untuk melaksanakan Umroh. Namun kaum
Quraisy tidak rela hal itu terjadi. Mereka menyiagakan pasukan yang cukup besar
untuk menghadang rombongan Rasulullah di pintu masuk kota Makah. Rasulullah Saw
yang tidak menginginkan terjadinya peperangan pun mengambil jalan perundingan.
Akhirnya disepakatilah sebuah perundingan yang kemudian dikenal dengan nama
Perjanjian Hudaibiyah.
Perundingan itu berjalan alot. Banyak klausul yang
merugikan kaum muslimin. Meskipun demikian Rasulullah Saw tetap memimpin perundingan
dengan tenang. Beberapa usulan yang ditolak oleh perwakilan Quraisy di
antaranya adalah tulisan bismillāhirrahmānirrahīm
diganti dengan bismika Allāhumma. Perwakilan
Quraisy juga menolak kalimat Muhammad Rasūlullah dan diganti dengan Muhammad
bin Abdullah.
Kalau dihitung ada tujuh kata yang dihapus dalam
peristiwa tersebut, yakni lima kata dalam kalimat bismillāhirrahmānirrahīm (bi, ism, allāh, ar-rahmān, ar-rahīm dan kalimat rasūlullah (rasūl dan
Allāh). Rata-rata sahabat nabi merasa keberatan dan memprotes penghapusan itu.
Tapi Nabi Muhammad Saw menerimanya. Bagi Rasulullah Saw tercapainya kesepakatan
untuk menghindari peperangan adalah tujuan utama meskipun isi kesapakatan
“mengurangi” kebesaran nama agama pada tataran simbolis
Bukankah kisah ini hampir sama dengan kisah
penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta? Wallahu a’lām
Sumber: Dikutip
dari https://islam.nu.or.id/post/read/43572/kisah-rasulullahmencoret-tujuh-kata
Aktivitas 7
1. Meyakini
bahwa Pancasila merupakan warisan luhur umat Islam Indonesia
2. Bersikap adil
dan moderat
3. Menolak
segala bentuk ideologi anti Pancasila
4. Berteman dan
bekerjasama dengan semua tanpa melihat latar belakang suku, agama, ras, dan
golongan
5. Bergotong
royong dalam menjaga NKRI dan Pancasila
6. Mengampanyekan Islam moderat
secara kreatif
§ Bagaimana pendapat kalian tentang profil pelajar Pancasila tersebut?
§ Apakah kalian sudah sesuai dengan profil tersebut?
§ Narasikan pendapat dan pandangan kalian di buku tulis masing-masing!
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
1. Islam
mengajarkan agar pemeluknya mengamalkan sikap moderat dalam beragama. Sikap
moderat itu merujuk pada kalimat ummatan wasaṭan yang terdapat di dalam Q.S.
al-Baqarah/2:143 yang berarti umat pertengahan.
2. Ummatan
wasaṭan memiliki makna umat yang adil dan moderat. Sikap adil dan moderat
memiliki keterkaitan yang sangat erat. Seseorang yang memiliki sifat moderat ia
akan mampu berlaku berlaku adil. Sementara seseorang akan bisa berlaku adil apabila
ia memiliki sikap moderat.
3. Islam
Indonesia adalah Islam yang mempraktikkan sikap moderat dalam beragama. Sikap
ini sudah dipraktikkan oleh oleh para pemimpin umat Islam yang terlibat secara
aktif dalam mendirikan NKRI. Salah satu warisan besar para pemimpin umat itu
adalah Pancasila. Oleh karenanya sebagai generasi penerus kita harus menjaga
Pancasila agar dapat meraih cita-cita para pendiri bangsa sebagaimana
dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945.
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Islam Moderat : Aliran Islam yang
akomodatif, toleran, nirkekerasan, dan berkembang.
Toleransi : Sikap menghargai dan
menghormati perbedaan antarsesama manusia.
Moderasi Beragama : Cara pandang kita dalam beragama secara
moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik
ekstrem kanan maupun ekstrem kiri.
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Arjanggi dan Suprihatin. Metode Pembelajaran Tutor
Teman Sebaya Meningkatkan Hasil Belajar Berdasarkan Regulasi Diri.
Makara-Sosial Humaniora, Vol.14, No,2, Desember 2010
Benson Bobrick, 2012. The Chalip’s Splendor: Islam and The West in The
Golden Age of Baghdad, New York: Simon dan Schuster
Dar al-‘Ilm, 2011. Atlas Sejarah Islam, Jakarta: Karya
Media
Daryanto, 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media
Erwandi Tarmizi, 2005.Rukun Iman, Rabwah: Bagian
Terjemah Bidang Riset dan Kajian Ilmiyah Universitas Islam Madinah
Hamzah B. Uno, 2012. Model Pembelajaran Menciptakan
Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Iif Khoiri Ahmadi Sofan Amri, 2010. Proses
Pembelajaran Inovatif dan Kreatif dalam Kelas. Jakarta: Prestasi Putakarya
Istarani, 58 Model Pembelajaran Inovatif, Medan; Media Persada 2014 Jakarta: PT Prestasi Pustakarya, 2013
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’an, 2014.Tafsir Al-Qur’an Tematik Jilid 1, Jakarta: Pustaka Kamil
Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an, 2014. Tafsir Al-Qur’an Tematik Jilid 2, Jakarta: Pustaka Kamil
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’an,2014. Tafsir Al-Qur’an Tematik Jilid 4, Jakarta : Pustaka Kamil
M. Abdul Wahab, 2018. Berilmu Sebelum Berhutang, Jakarta: Rumah Fikih Publishing
Masdar Farid Mas’udi, 2013. Syarah UUD 1945 Perspektif Islam, Jakarta: PT Pustaka Alvabet.
Melvin L. Siberman. 2014. Active Learning; 101 Cara Belajar Peserta didik Aktif. Bandung: Nuansa Cendekia.
Moh Quraish Shihab, 2000. Tafsir Al Mishbah: Pesan,
Kesan dan Keserasian Al- Qur’an. Jakarta: Lentera hati.
Mu’ammal Hamidy, 2011. Islam dalam Kehidupan Keseharian, Surabaya: Hikmah Press
Muhammad ibn Ṣaliḥ al-Uṣaimin, 2004. Syarḥ al-arbain̅
al-nawawiyyah, Dar al-surayya
Muhammad Muslih, 2019. Jalan Menuju Kemerdekaan: Sejarah
Pancasila, Klaten: Cempaka Putih,
Mukhlis M. Hanafi (ed.) 2014. Asbàbun-Nuzùl, Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an
Mulyatiningsih, Endang. 2012. Analisis Model-Model Pendidikan Karakter
Untuk Usia Anak-Anak, Remaja Dan Dewasa. Yogyakarta:
UNY
Nurcholis Madjid, 2008. Islam Doktrin dan Peradaban, Dian Rakyat, Jakarta
Nurcholish Madjid, 2008. Pintu-Pintu Menuju Tuhan, Jakarta: Dian Rakyat
Philip K. Hitti, 2002. History of The Arabs: From The Earliest Times to The
Present, revised 10th edition, New York: Palgrave Macmillan
Pusat Data dan Analisa Tempo, Ilmu dan Terknologi,
2019. Penjelasan Lengkap Proses Membuat Hujan Buatan, Mahal atau Murah,
Jakarta: Tempo Publishing,
Robert E. Slavin, 2010. Cooperatif Learning, Bandung : Nusa
Media.
Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta. Index.
Saminanto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Semarang: RaSAIL Media Group
Sofan Safari, Pengembangan dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum
2013
Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin, 2010.Syarah
Shahih Al-Bukhari Jilid 4, Jakarta: Darus Sunnah
Syaikh Salim bin Ied al-Hilali, 2005. Syarah Riyadhush Shalihin, terj.
Bamualim dan Geis Abd, Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i,
Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Kontruksvitis, Jakarta: Prestasi Pustaka.
_______, 2011. Model Pembelajaran Terpadu Konsep,Strategi Dan
Implementasinya Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta : Bumi Aksara.
Zainal Aqib, 2013. Model-Model, Media, Dan Strategi Pembelajaran
Kontektual Inovatif, Bandung; CV Rama Widya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar