MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA
FASE
D (KELAS VIII) SMP/MTs
MATA PELAJARAN : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
BAB 5 : MENELADANI SEMANGAT
LITERASI, PRODUKTIVITAS SENI
DAN BAIT AL-ḤIKMAH PADA MASA
KEEMASAN ISLAM
ERA DAULAH ABBASIYAH (750-1258 M)
INFORMASI UMUM |
I. IDENTITAS
MODUL
Nama Penyusun : BUDI WAHYUDI, S.Ag
Satuan
Pendidikan : SMPN 25 DEPOK
Kelas / Kelas : VIII (Delapan) -
D
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Prediksi Alokasi
Waktu :
Tahun Penyusunan : 2024 / 2025
II. KOMPETENSI
AWAL
Guru dapat
menghubungkan materi Bani Abbasiyah, Bait al-Ḥikmah, Baghdad dengan
keseharian peserta didik misalnya pentingnya literasi bagi kemajuan ilmu
pengetahuan.
Peserta didik
dapat diminta untuk menceritakan kegiatan literasi yang telah dilakukan dan
menjelaskan buku apa saja yang pernah dibaca atau ditulis.
III. PROFIL
PELAJAR PANCASILA
Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong
royong, bernalar kritis, kreatif, inovatif, mandiri, berkebhinekaan global
IV. SARANA
DAN PRASARANA
LCD Projector, Speaker aktif, Note book, CD Pembelajaran interaktif, HP, kamera, kertas karton, spidol atau media
lain sesuai situasi sekolah.
V. TARGET
PESERTA DIDIK
Peserta didik reguler/tipikal: umum,
tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
VI. MODEL
PEMBELAJARAN
Blended learning melalui
model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning (PBL)
terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning
(SEL).
KOMPONEN INTI |
I. TUJUAN
PEMBELAJARAN
a. Pekan pertama:
Melalui model discovery learning peserta didik
dapat:
§ Menjelaskan sejarah keemasan Islam pada era Daulah Bani Abbasiyah
§ Meyakini bahwa mencari ilmu merupakan ajaran agama Islam memiliki semangat
untuk menjalankannya.
b. Pekan kedua:
Melalui metode information search, peserta
didik dapat:
§ Menjelaskan perkembangan seni dan Bait al-Ḥikmah di era Daulah Bani Abbasiyah
§ Memiliki kecintaan terhadap seni dan pengetahuan Islam
§ Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi untuk mendalaminya
c. Pekan ketiga:
Melalui pembelajaran berbasis produk, peserta didik
dapat: membuat infografis Bait al-Ḥikmah sebagai bentuk Keharmonisan intelektual antaragama
II. PEMAHAMAN
BERMAKNA
§ Peserta didik mengamati dan mempelajari infografis.
§ Peserta didik membaca pantun pemantik.
§ Membaca rubrik Mari Bertafakur.
III. PERTANYAAN
PEMANTIK
§ Bagaimana Peran Bayt al Hikmah dalam perkembangan ilmu pengetahuan?
§ Dibalik keberhasilan Daulah Abbasiyah mencapai masa keemasan terdapat
keharmonisan intelektual antar umat beragama Bagaimanakah gambaran keharmonisan
tersebut?
§ Mengapa umat Islam pada masa Bani Abbasiyah mengalami zaman keemasan?
§ Masa Abbasiyah mengalami zaman keemasan di bidang ilmu pengetahuan
bidang apa saja yang mengalami perkembangan pada masa Abbasiyah tersebut
jelaskan?
IV. KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
§
Guru
membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa, pembacaan al-Qur’an surah/ayat pilihan, memperhatikan kesiapan peserta
didik, memeriksa kehadiran, kerapihan
pakaian, posisi, dan tempat duduk peserta
didik.
§
Guru
memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran,
menyampaikan cakupan materi, tujuan, dan
kegiatan yang akan dilakukan, lingkup dan teknik penilaian.
§
Mengondisikan
peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
Kegiatan Inti (90 Menit)
§
Guru meminta
peserta didik untuk mengamati infografis. Infografis bab 5 menyajikan garis besar materi tentang Bani Abbasiyah, Bait
al-Ḥikmah, Baghdad. Semangat Literasi,
Produktivitas Seni dan Bait al-Ḥikmah pada Masa Keemasan Islam Era Daulah Abbasiyah (750-1258 M) yang
dapat dijadikan untuk inspirasi dan
keteladanan
§
Guru
memberikan penjelasan tambahan apabila peserta didik belum memahami Infografis.
§
Selanjutnya
guru meminta peserta didik untuk membaca Pantun Pemantik. Pada Bab 5, Pantun Pemantik berisi pantun teka teki dan
nasehat untuk mendukung pemahaman bermakna pada
topik yang dibahas. Setelah membaca
pantun pemantik, peserta didik dapat mengerjakan kegiatan Aktivitas 1 yaitu respon terhadap pantun.
§
Setelah
membaca Pantun Pemantik peserta didik diminta untuk mendiskusikan wacana untuk membuat perpustakan mini di
sekitar tempat tinggal peserta didik tentang
peluang, tantangan dan hambatannya.
§
Guru
meminta peserta didik untuk membaca rubrik Mari Bertafakur yang berisi tentang Perpustakaan Bait
al-Ḥikmah yang terletak di kota Baghdad Irak.
Bait al-Ḥikmah tumbuh menjadi pusat ilmu pengetahuan dunia. Banyak orang yang belajar menimba
ilmu di sana. Hal ini menunjukkan bahwa
Islam tidak asing dengan budaya literasi
§
Setelah
membaca rubrik Mari bertafakur Setelah itu merespon rubrik Mari Bertafakur dengan melakukan kegiatan Aktivitas 2 yaitu
menjawab pertanyaan tentang waktu yang biasa
digunakan untuk membaca buku dalam sehari dan penjelasan
tentang apa yang mendorong atau menghambat
untuk membaca.
§
Kemudian
guru memberikan kata kunci topik yang akan dibahas. Kata kunci terdapat pada rubrik Titik Fokus.
§ Guru meminta peserta didik untuk
mulai membahas materi pelajaran dan
kegiatan-kegiatan di dalamnya pada rubrik Ṭalab Al-Ilmi Metode yang diterapkan untuk mencapai
Capaian Pembelajaran pada Bab 5 menggunakan
tiga metode yang dibagi pada 3 pekan pertemuan yaitu:
a) Pertemuan pertama: Metode
discovery learning
Aktivitas yang dilakukan yaitu:
§ Peserta didik melakukan mengungkap sejarah keemasan Islam pada era
Daulah Bani Abbasiyah di bawah pengawasan guru.
§ Peserta didik menyimpulkan hasil eksperimen.
b) Pertemuan kedua: Metode
information search
Aktivitas yang dilakukan adalah:
§ Masing-masing kelompok diberi pertanyaan atau tugas terkait perkembangan
seni dan Bait al-Ḥikmah di era Daulah Bani Abbasiyah yang bisa dicari jawabnya
di tempat yang telah ditentukan guru
§ Masing-masing kelompok mengerjakan tugas dengan diberi batas waktu
§ Penyelesaian tugas dapat dengan mencari informasi di perpustakaan, internet
maupun sumber belajar lain
§ Masing-masing kelompok kembali ke kelas
§ Mendiskusikan temuan
c) Pertemuan ketiga: model
pembelajaran berbasis produk
Aktivitas yang dilakukan sebagai berikut:
§ Mendesain perencanaan membuat Infografis Bait al-Ḥikmah sebagai bentuk
Keharmonisan intelektual antar-agama
§ Mempresentasikan hasil produk
Kegiatan Penutup (10 Menit)
§
Siswa
dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
§
Refleksi
pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
§
Menginformasikan
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
§
Guru
mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.
V. ASESMEN
a. Penilaian sikap
Berbentuk penilaian diri yang dikemas dalam rubrik
Diriku. Guru memperbanyak format penilaian diri yang terdapat di buku peserta
didik sebanyak jumlah peserta didik kemudian meminta mereka untuk memberikan
tanda centang (√) di bawah gambar emotikon wajah sesuai keadaan sebenarnya.
Apabila peserta didik yang belum menunjukkan sikap
yang diharapkan dapat ditindak lanjuti dengan melakukan pembinaan oleh guru,
wali kelas dan atau guru BK.
b. Penilaian pengetahuan
Ditulis dalam rubrik Rajin Berlatih berisi 10 soal
pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban dan 5 soal uraian. Soal tersedia di
buku peserta didik
c. Penilaian keterampilan
Dimuat dalam rubrik Siap Berkreasi untuk menilai
kompetensi peserta didik dalam kompetensi keterampilan.
Penilaian keterampilan pada bab ini adalah:
1) Membuat
Infografis tentang Bait al-Ḥikmah sebagai bentuk Keharmonisan intelektual
antar-agama!
Contoh Rubrik Penilaian Produk :
Nama Kelompok :
Anggota :
Kelas :
Nama Produk :
No |
ASPEK |
SKOR (1-5) |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
||
1 |
Perencanaan |
|
|
|
|
|
a) Persiapan |
|
|
|
|
|
|
b) Jenis
Produk |
|
|
|
|
|
|
2 |
Tahapan Proses
Pembuatan |
|
|
|
|
|
a) Persiapan
Alat dan Bahan |
|
|
|
|
|
|
b) Teknik
Pengolahan |
|
|
|
|
|
|
c) Kerjasama
Kelompok |
|
|
|
|
|
|
3 |
Tahap Akhir |
|
|
|
|
|
a)
BentukPenayangan |
|
|
|
|
|
|
b) Inovasi |
|
|
|
|
|
|
c) Kreatifitas |
|
|
|
|
|
|
Total Skor |
|
Keterangan Penilaian:
Perencanaan:
1 = sangat
tidak baik, tidak ada musyawarah dan penentuan produk sesuai topik
2 = tidak
baik, ada musyawarah dan tapi tidak ada penentuan produk sesuai topik
3 = cukup
baik, ada musyawarah tapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan ada
penentuan produk tapi tidak sesuai topik
4 = baik,
ada musyawarah tapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan ada penentuan
produk sesuai topik
5 = sangat
baik, ada musyawarah diikuti semua anggota kelompok dan ada penentuan produk
sesuai topik
Tahapan Proses
Pembuatan
1 = sangat
tidak baik, tidak ada alat dan bahan, tidak mampu menguasai teknik pengolahan
dan tidak ada kerjasama kelompok
2 = tidak
baik, ada alat dan bahan dan tidak mampu menguasai teknik pengolahan dan tidak
ada kerjasama kelompok
3 = cukup
baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik pengolahan dan tidak ada
kerjasama kelompok
4 = baik,
ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik pengolahan dan ada kerjasama
beberapa anggota kelompok
5 = sangat
baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik pengolahan dan ada
kerjasama kelompok
Tahap akhir
1 = sangat
tidak baik, tidak ada produk
2 = tidak
baik, ada produk tapi belum selesai
3 = cukup
baik, ada produk bentuk penayangan proporsional sesuai topik tapi belum ada
inovasi dan kreativitas
4 = baik,
ada produk bentuk penayangan proporsional sesuai topik ada kreativitas tapi
belum ada inovasi.
5 = sangat
baik, ada produk bentuk penayangan proporsional sesuai topik ada kreativitas
dan inovasi
Petunjuk
Penskoran :
Perhitungan skor
akhir menggunakan rumus :
Skor yang diperoleh |
x 100 = |
Skor maksimal |
2) Menjadikan
produk infografis itu sebagai profil media sosial peserta didik selama minimal
satu pekan
VI. PENGAYAAN
DAN REMEDIAL
Pengayaan
Peserta didik
yang sudah mencapai ketuntasan belajar selanjutnya dapat mengikuti kegiatan
pengayaan berupa pendalaman materi dengan membaca rubrik Selangkah Lebih Maju
yang berjudul Ilmuwan Muslim Masa Daulah Abbasiyah.
Remedial
Peserta didik
yang belum mencapai ketuntasan belajar berdasarkan kriteria ketuntasan minimal
yang ditetapkan diharuskan mengikuti kegiatan remedial. Langkahnya guru
menjelaskan kembali materi tentang Daulah Abbasiyah, Bait al-Ḥikmah, dan keharmonisan intelektual antar agama. Remedial dilaksanakan pada
waktu tertentu sesuai perencanaan penilaian.
VII. REFLEKSI
GURU DAN PESERTA DIDIK
Aktivitas
refleksi pada buku ini memuat tiga macam rubrik yaitu Inspirasiku, Aku Pelajar
Pancasila dan Pojok Digital
Implementasi
aktivitas refleksi sebagai berikut:
§
Guru
meminta peserta didik membaca kisah inspiratif dalam rubrik Inspirasiku.
§
Guru
meminta peserta didik menyimpulkan isi kisah inspiratif sebagai bentuk refleksi diri.
§ Peserta didik untuk membaca rubrik
Aku Pelajar Pancasila dan melakukan refleksi diri terkait dengan profil tersebut.
LAMPIRAN- LAMPIRAN |
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Aktivitas 1
Diskusikan dengan kelompok kalian, apakah kalian dapat
membuat perpustakan mini di sekitar tempat tinggal kalian? Tulislah peluang, tantangan
dan hambatannya di buku kalian
Aktivitas 2
Siswa yang budiman, ayat pertama al-Qur’an yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw berisi perintah untuk membaca. Ini artinya
agama Islam mendorong agar umat Islam memiliki budaya literasi yang tinggi.
Tahukan kalian bahwa dalam sejarah, budaya literasi
menjadi pendorong utama kejayaan umat Islam? Apakah kalian juga sudah
mengetahui bahwa umat Islam pernah memiliki perpustakaan terbesar di dunia?
Perpustakaan itu bernama Bayt al-Ḥikmah. Perpustakaan ini terletak di kota Baghdad Irak. Didirikan pada tahun 830
M oleh khalifah al-Makmun. Bayt al-Ḥikmah tidak hanya berfungsi sebagai perpustakaan. Bayt al-Ḥikmah juga berperan sebagai lembaga penerjemahan sekaligus sebagai lembaga
pendidikan.
Pada masa itu, Bayt al-Ḥikmah bukan satu-satunya
perpustakaan di Irak. Selain Bayt al-Ḥikmah masih banyak terdapat perpustakaan di luar kota
Baghdad. Perpustakaan lainnya juga di dirikan di Basra, Mosul, dan Bukhara,
kota-kota besar di Irak pada saat itu. Meskipun demikian, Bayt al- Ḥikmah tetap
menjadi perpustakaan yang terbesar.
Bayt al-Ḥikmah tumbuh menjadi pusat ilmu pengetahuan dunia. Banyak orang yang belajar
menimba ilmu di sana. Mereka tidak hanya terbatas pada umat Islam saja.
Komunitas Kristen Eropa pun berkunjung ke Baghdad untuk mendapatkan kesempatan
belajar di Bayt al-Ḥikmah.
Catatan sejarah ini menunjukkan bahwa Islam tidak
asing dengan budaya literasi. Berdasarkan catatan sejarah tersebut bahkan bisa
disimpulkan bahwa budaya literasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
peradaban Islam. Oleh karena itu sebagai pelajar muslim kalian harus memperkuat
budaya literasi seperti yang dimiliki oleh umat Islam di masa lalu.
Dikutip dari https://www.republika.co.id/berita/qr8r8a313/belajar-dari-baitulhikmah
Berapakah waktu yang biasa kalian gunakan untuk
membaca buku dalam sehari? Berikan penjelasan di buku tulis masing-masing apa yang
mendorong atau menghambat kalian untuk membaca?
Aktivitas 3:
§ Perhatikan kembali silsitah keluarga al-Abbas dan para penguasa Daulah Abbasiyah!
Kerjakan dua tugas berikut!
§ Lengkapi silsilah itu sampai penguasa yang terakhir yang dikalahkan Mongol!
§ Lengkapinya silsilah para penguasa itu dengan tahun mereka berkuasa
Aktivitas 4
Diskusikan dengan teman kalian secara berkelompok,
jawablah pertanyaan berikut!
1. Faktor apakah
yang menyebabkan Daulah Abbasiyah bisa mencapai masa keemasannya?
2. Faktor ap akah yang meny
ebabkan D aulah Abbasiyah r untuh?
Aktivitas 5
§ Ceritakanlah kepada teman satu kelompok tentang pengalaman kalian di
bidang seni, literasi dan tolerasi. Pilihlah satu pengalaman paling inspiratif
di masing-masing bidang!
§ Jelaskan cerita paling inspiratif itu kepada kelompok lain!
Aktivitas 6
Perhatikan kisah berikut ini! Diskusikan secara
kelompok! Simpulan apa yang bisa kalian rumuskan?
Kisah Hidup Bapak al-Jabar
Bapak al-Jabar, demikian ia sering dijuluki. Ia adalah
seorang ahli matematika dari Persia. Nama aslinya adalah Abu Abdallah Muhammad ibnu
Musa al-Khawarizmi. Ia lahir di Khawarizm, Uzbeikistan pada tahun 780 M. Karena
itulah ia kerap dipanggil dengan panggilan al-Khawarizmi.
Selain ahli matematika, ia juga seorang ahli astronomi
dan geografi. Berkat kehebatannya, al-Khawarizmi terpilih sebagai ilmuwan
penting di Bayt al-Ḥikmah yang didirikan Daulah Abbasiyah di Baghdad. Seperti yang sudah kalian
baca sebelumnya Bayt al-Ḥikmah merupakan lembaga yang berfungsi sebagai lembaga pendidikan tinggi.
Dalam kurun dua abad, Bayt al-Ḥikmah berhasil melahirkan banyak pemikir dan intelektual Islam. Salah satunya
adalah al-Khawarizmi ini.
Karya monumental al-Khawarizmi berjudul Aljabr wal Muqābalah (Pengutuhan Kembali dan Pembandingan). Buku ini sangat populer di negara-negara
Barat dan diterjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa Latin dan Italia. Bahasan
yang banyak dinukil oleh ilmuwan Barat dari karangan al-Khawarizmi ini adalah
tentang persamaan kuadrat.
Sumbangan al-Khwarizmi dalam ilmu ukur sudut juga luar
biasa. Tabel ilmu ukur sudutnya yang berhubungan dengan fungsi sinus dan garis
singgung tangen telah membantu para ahli Eropa memahami lebih jauh tentang ilmu
ini. Ia mengembangkan tabel rincian trigonometri yang memuat fungsi sinus,
kosinus dan kotangen serta konsep diferensiasi.
Kalian tentu sudah pernah mempelajarinya pada mata
pelajaran matematika. Kini kalian sudah mengetahuinya bahwa ilmu itu ditemukan oleh
seorang muslim di negeri muslim juga.
Sumber: Dikutip
dari https://www.republika.co.id/berita/pz6q8b313/kisahhidup-bapak-aljabar
Aktivitas 7
1. Mensyukuri
nikmat ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Rajin belajar
dan senang membaca
3. Mengonfirmasi
kebenaran berita yang didapatkan di media sosial
4. Toleran
terhadap perbedaan
5. Bergotong
royong membangun kehidupan yang harmonis antar umat beragama
6. Mengampanyekan
gerakan literasi secara kreatif
§ Bagaimana pendapat kalian tentang profil pelajar Pancasila tersebut?
§ Apakah kalian sudah sesuai dengan profil tersebut?
§ Narasikan pendapat dan pandangan kalian di buku tulis masing-masing!
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
1. Daulah
Abbasiyah adalah keturunan raja-raja yang memerintah yang berasal dari keluarga
(bani) Abbas. Mereka berhasil mengalahkan Daulah Umayah yang berkuasa pada saat
itu. Khalifah pertama yang dikukuhkan adalah Abu al-Abbas (750 -754 M). Masa
keemasan Bani Abbasiyah terjadi pada era Harun al-Rasyid (786 – 809 M) dan al
Makmun (813-833 M). Setelah al-Makmun Daulah Abbasiyah mulai mengalami
kemerosotan. Daulah Abbasiyah runtuh karena diserbu oleh tentara Mongol pada
tahun 1258 M.
2. Sejak era
Khalifah al-Mansur, Daulah Abbasiyah membangun Baghdad sebagai ibu kota pemerintahan.
Baghdad dibangun dengan sangat indah, yakni dengan memadukan beragam seni dari
kultur yang berbeda-beda. Baghdad kemudian berkembang sebagai pusat peradaban
dunia. Di dalamnya berpadu beraneka ragam seni dan kebudayaan. Di antaranya seni
arsitektur yang mengadopsi gaya Persia, seni patung dan lukis yang dekat dengan
kultur Kristen, seni kaligrafi yang asli dari budaya Islam, maupun seni
industri dan seni musik.
3. Pada era
keemasannya, Baghdad, melalui Bayt al-Ḥikmah, juga dikenal sebagai pusat Ilmu
pengetahuan dunia. Pada awalnya Bayt al-Ḥikmah hanya perpustakaan pribadi
khalifah Harun al-Rasyid. Bayt al-Ḥikmah kemudian dikembangkan oleh Khalifah
al-Makmun sebagai lembaga pendidikan tinggi, biro penerjemahan, observatorium
astronomi, dan rumah sakit. Banyak orang dari seluruh penjuru dunia datang ke Baghdad
untuk menimba ilmu di Bayt al-Ḥikmah. Di Bayt al-Ḥikmah ini juga berkumpul
berbagai ilmu pengetahuan yang berasal dari negeri yang berbeda-beda. Karenanya
Bayt al-Ḥikmah menjadi inspirasi bagi keharmonisan intelektual antar agama.
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Bani Abbasiyah : Kekhalifahan Islam ketiga yang berkuasa antara 750-1258.
Bayt al-Ḥikmah : Pusat penelitian intelektual selama zaman keemasan
Islam.
Baghdad : Ibu kota Irak yang berada di provinsi Bagdad.
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Arjanggi dan Suprihatin. Metode Pembelajaran Tutor
Teman Sebaya Meningkatkan Hasil Belajar Berdasarkan Regulasi Diri.
Makara-Sosial Humaniora, Vol.14, No,2, Desember 2010
Benson Bobrick, 2012. The Chalip’s Splendor: Islam and The West in The
Golden Age of Baghdad, New York: Simon dan Schuster
Dar al-‘Ilm, 2011. Atlas Sejarah Islam, Jakarta: Karya
Media
Daryanto, 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media
Erwandi Tarmizi, 2005.Rukun Iman, Rabwah: Bagian
Terjemah Bidang Riset dan Kajian Ilmiyah Universitas Islam Madinah
Hamzah B. Uno, 2012. Model Pembelajaran Menciptakan
Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Iif Khoiri Ahmadi Sofan Amri, 2010. Proses
Pembelajaran Inovatif dan Kreatif dalam Kelas. Jakarta: Prestasi Putakarya
Istarani, 58 Model Pembelajaran Inovatif, Medan; Media Persada 2014 Jakarta: PT Prestasi Pustakarya, 2013
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’an, 2014.Tafsir Al-Qur’an Tematik Jilid 1, Jakarta: Pustaka Kamil
Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an, 2014. Tafsir Al-Qur’an Tematik Jilid 2, Jakarta: Pustaka Kamil
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’an,2014. Tafsir Al-Qur’an Tematik Jilid 4, Jakarta : Pustaka Kamil
M. Abdul Wahab, 2018. Berilmu Sebelum Berhutang, Jakarta: Rumah Fikih Publishing
Masdar Farid Mas’udi, 2013. Syarah UUD 1945 Perspektif Islam, Jakarta: PT Pustaka Alvabet.
Melvin L. Siberman. 2014. Active Learning; 101 Cara Belajar Peserta didik Aktif. Bandung: Nuansa Cendekia.
Moh Quraish Shihab, 2000. Tafsir Al Mishbah: Pesan,
Kesan dan Keserasian Al- Qur’an. Jakarta: Lentera hati.
Mu’ammal Hamidy, 2011. Islam dalam Kehidupan Keseharian, Surabaya: Hikmah Press
Muhammad ibn Ṣaliḥ al-Uṣaimin, 2004. Syarḥ al-arbain̅
al-nawawiyyah, Dar al-surayya
Muhammad Muslih, 2019. Jalan Menuju Kemerdekaan: Sejarah
Pancasila, Klaten: Cempaka Putih,
Mukhlis M. Hanafi (ed.) 2014. Asbàbun-Nuzùl, Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an
Mulyatiningsih, Endang. 2012. Analisis Model-Model Pendidikan Karakter
Untuk Usia Anak-Anak, Remaja Dan Dewasa. Yogyakarta:
UNY
Nurcholis Madjid, 2008. Islam Doktrin dan Peradaban, Dian Rakyat, Jakarta
Nurcholish Madjid, 2008. Pintu-Pintu Menuju Tuhan, Jakarta: Dian Rakyat
Philip K. Hitti, 2002. History of The Arabs: From The Earliest Times to The
Present, revised 10th edition, New York: Palgrave Macmillan
Pusat Data dan Analisa Tempo, Ilmu dan Terknologi,
2019. Penjelasan Lengkap Proses Membuat Hujan Buatan, Mahal atau Murah, Jakarta:
Tempo Publishing,
Robert E. Slavin, 2010. Cooperatif Learning, Bandung : Nusa
Media.
Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta. Index.
Saminanto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Semarang: RaSAIL Media Group
Sofan Safari, Pengembangan dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum
2013
Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin, 2010.Syarah
Shahih Al-Bukhari Jilid 4, Jakarta: Darus Sunnah
Syaikh Salim bin Ied al-Hilali, 2005. Syarah Riyadhush Shalihin, terj.
Bamualim dan Geis Abd, Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i,
Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Kontruksvitis, Jakarta: Prestasi Pustaka.
_______, 2011. Model Pembelajaran Terpadu Konsep,Strategi Dan
Implementasinya Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta : Bumi Aksara.
Zainal Aqib, 2013. Model-Model, Media, Dan Strategi Pembelajaran
Kontektual Inovatif, Bandung; CV Rama Widya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar