AJAR KURIKULUM MERDEKA
FASE
D (KELAS VIII) SMP/MTs
MATA PELAJARAN : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
BAB 4 : IBADAH DENGAN DISIPLIN DAN
PENUH HARAP KEPADA ALLAH SWT. SERTA PEDULI TERHADAP SESAMA MELALUI SALAT
GERHANA, ISTISKA, DAN JENAZAH
INFORMASI UMUM |
I. IDENTITAS
MODUL
Nama Penyusun : BUDI WAHYUDI, S.Ag
Satuan
Pendidikan : SMPN 25 DEPOK
Kelas / Kelas : VIII (Delapan) -
D
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Prediksi Alokasi
Waktu :
Tahun Penyusunan : 2024 / 2025
II. KOMPETENSI
AWAL
Guru dapat
menghubungkan materi Salat Gerhana, Istiska, dan Jenazah dengan dengan
keseharian peserta didik misalnya fenomena alam yang terjadi tentang munculnya
gerhana, musim kemarau berkepanjangan atau peristiwa kematian keluarga tetangga
dan sebagainya.
Peserta didik
dapat diminta untuk menceritakan peristiwa tersebut dan apa yang dilakukan
peserta didik dalam merespon peristiwa tersebut
III. PROFIL
PELAJAR PANCASILA
Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong
royong, bernalar kritis, kreatif, inovatif, mandiri, berkebhinekaan global
IV. SARANA
DAN PRASARANA
LCD Projector, Speaker aktif, Note book, CD Pembelajaran interaktif, HP, kamera, kertas karton, spidol atau media
lain yang sesuai dengan kondisi sekolah.
V. TARGET
PESERTA DIDIK
Peserta didik reguler/tipikal: umum,
tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
VI. MODEL
PEMBELAJARAN
Blended learning melalui
model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning (PBL)
terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning
(SEL).
KOMPONEN INTI |
I. TUJUAN
PEMBELAJARAN
a. Pekan pertama:
Melalui metode karya kunjung, peserta didik dapat;
§ Menjelaskan pengertian salat gerhana dan istiska beserta
§ Menjelaskan ketentuan dan tata cara pelaksanaannya dengan benar
§ Menjalankan ketentuan agama sesuai syariat
§ Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
b. Pekan kedua:
Melalui metode kunjung karya, peserta didik dapat;
§ Menjelaskan pengertian salat jenazah beserta ketentuan dan tata cara pelaksanaannya
dengan benar
§ Menjalankan ketentuan agama sesuai syariat
§ Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
c. Pekan ketiga:
Melalui model pembelajaran inkuiri, peserta didik
dapat:
§ Menemukan sikap penuh harap kepada Allah Swt dan kepedulian sosial dalam
salat gerhana, istiska, dan jenazah dengan baik
§ Memiliki sikap penuh harap kepada Allah Swt, serta peduli terhadap sesama
d. Pekan keempat:
Melalui metode demonstrasi, peserta didik dapat:
§ Mempraktikkan salat gerhana, istiska, dan jenazah sesuai dengan ketentuan
dengan benar,
§ Menjalankan ketentuan agama sesuai syariat, serta memiliki sikap disiplin
II. PEMAHAMAN
BERMAKNA
§ Peserta didik mengamati dan mempelajari infografis.
§ Peserta didik membaca pantun pemantik.
§ Membaca rubrik Mari Bertafakur.
III. PERTANYAAN
PEMANTIK
§ Mengapa manusia harus berdoa?
§ Bagaimana adab dalam berdoa?Ayo sebutkan empat adab saja
§ Apa hikmahnya salat jenazah?
IV. KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
§
Guru membuka
pembelajaran dengan salam dan berdoa, pembacaan al-Qur’an surah/ayat pilihan, memperhatikan kesiapan peserta
didik, memeriksa kehadiran, kerapihan
pakaian, posisi, dan tempat duduk peserta
didik.
§
Guru
memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran,
menyampaikan cakupan materi, tujuan, dan
kegiatan yang akan dilakukan, lingkup dan teknik penilaian.
§ Mengondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
Kegiatan Inti (90 Menit)
§
Guru meminta
peserta didik untuk mengamati Infografis. Infografis bab 4 menyajikan garis besar materi tentang salat gerhana,
istiska, dan jenazah. Pelaksanaan salat gerhana,
istiska, dan jenazah sesuai ketentuan akan
memupuk sikap disiplin, penuh harap, rendah hati, peduli sosial dan gotong royong
§
Guru
memberikan penjelasan tambahan apabila peserta didik belum memahami Infografis.
§
Selanjutnya
guru meminta peserta didik untuk membaca Pantun Pemantik. Pada Bab 4, Pantun Pemantik berisi pantun teka
teki untuk mendukung pemahaman bermakna pada
topik yang dibahas.
§
Setelah
membaca Pantun Pemantik peserta didik diminta untuk mendiskusikan jawaban dari isi pantun.
§
Guru
meminta peserta didik untuk membaca rubrik Mari Bertafakur yang berisi tentang terjadinya gerhana matahari cincin di
beberapa tempat di Indonesia. Gerhana
matahari cincin terjadi ketika bulan berada segaris dengan bumi dan matahari, serta berada pada titik
terjauh dari bumi. Menghadapi fenomena tersebut
banyak masyarakat muslim yang melaksanakan
salat gerhana. Salah satunya di Cibinong, Jawa Barat, sejumlah warga menggelar salat Kusuf atau salat gerhana
matahari di Mesjid Agung Baitul Faidzin,
Cibinong, Bogor
§
Setelah
membaca rubrik Mari Bertafakur peserta didik diminta untuk mendiskusikan mengapa dapat terjadinya gerhana dan apa yang dilakukan peserta didik pada saat
terjadi gerhana.
§
Kemudian
guru memberikan kata kunci topik yang akan dibahas. Kata kunci terdapat pada rubrik Titik Fokus.
§ Guru meminta peserta didik untuk
mulai membahas materi pelajaran dan
kegiatan-kegiatan di dalamnya pada rubrik Ṭalab Al-Ilmi. Metode yang diterapkan untuk mencapai
Capaian Pembelajaran pada Bab 4 ada empat
metode yang dibagi pada empat pekan pertemuan yaitu:
a) Pertemuan pertama: Metode karya
kunjung
Aktivitas yang dilakukan yaitu:
§ Menentukan topik/tema pelajaran yaitu pengertian salat gerhana dan
istiska beserta ketentuan dan tata cara pelaksanaannya masingmasing kelompok
untuk dibuat mind mapping atau karya lain.
§ Hasil kerja kelompok dikunjungkan oleh perwakilan kelompok kepada
kelompok lain.
§ Masing-masing kelompok mengamati hasil kerja kelompok lain yang datang
ke kelompoknya.
§ Klarifikasi dan penyimpulan.
b) Pertemuan kedua: metode kunjung
karya
Aktivitas yang dilakukan adalah:
§ Menentukan topik/tema pelajaran yaitu pengertian salat jenazah, ketentuan
salat jenazah dan tata cara pelaksanaan salat jenazah.
§ Hasil kerja kelompok ditempel di dinding.
§ Masing-masing kelompok berputar mengamati hasil kerja kelompok lain.
§ Klarifikasi dan penyimpulanan.
c) Pertemuan ketiga: model pembelajaran
inkuiri
Aktivitas yang dilakukan sebagai berikut:
§ Mengumpulkan data, peserta didik disarankan membaca buku teks pelajaran
terkait materi atau koran yang memuat berita tentang gerhana, istiska dan
kematian seseorang.
§ Menganalisis dan mengiterpretasikan data
d) Pertemuan keempat: metode
demonstrasi
Aktivitas yang dilakukan sebagai berikut:
§ Menunjuk peserta didik atau kelompok peserta didik untuk mendemonstrasikan
sesuai skenario yang disiapkan, misalnya kelompok satu mempraktikkan salat
gerhana, kelompok dua mempraktikkan salat istiska, dan kelompok tiga
mempraktikkan salat jenazah
§ Peserta didik lain mengamati
§ Guru meminta peserta didik untuk membaca
rubrik Rangkuman untuk mengetahui poin-poin penting materi yang dibahas.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
§
Siswa
dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
§
Refleksi
pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
§
Menginformasikan
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
§
Guru
mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.
V. ASESMEN
a. Penilaian sikap
Berbentuk penilaian diri yang dikemas dalam rubrik
Diriku. Guru memperbanyak format penilaian diri yang terdapat di buku peserta
didik sebanyak jumlah peserta didik kemudian meminta mereka untuk memberikan
tanda centang (√) di bawah gambar emotikon wajah sesuai keadaan sebenarnya.
Apabila peserta didik yang belum menunjukkan sikap
yang diharapkan dapat ditindak lanjuti dengan melakukan pembinaan oleh guru,
wali kelas dan atau guru BK.
b. Penilaian pengetahuan
Ditulis dalam rubrik Rajin Berlatih berisi 10 soal
pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban dan 5 soal uraian. Soal tersedia di
buku peserta didik
c. Penilaian keterampilan
Dimuat dalam rubrik Siap Berkreasi untuk menilai
kompetensi peserta didik dalam kompetensi keterampilan.
Penilaian keterampilan pada bab ini adalah:
1) Membuat video
simulasi tentang pelaksanaan salat gerhana, istiska, dan jenazah secara
berkelompok.
Contoh Rubrik Penilaian Produk :
Nama Kelompok :
Anggota :
Kelas :
Nama Produk :
No |
ASPEK |
SKOR (1-5) |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
||
1 |
Perencanaan |
|
|
|
|
|
a) Persiapan |
|
|
|
|
|
|
b) Jenis
Produk |
|
|
|
|
|
|
2 |
Tahapan Proses
Pembuatan |
|
|
|
|
|
a) Persiapan
Alat dan Bahan |
|
|
|
|
|
|
b) Teknik
Pengolahan |
|
|
|
|
|
|
c) Kerjasama
Kelompok |
|
|
|
|
|
|
3 |
Tahap Akhir |
|
|
|
|
|
a)
BentukPenayangan |
|
|
|
|
|
|
b) Inovasi |
|
|
|
|
|
|
c) Kreatifitas |
|
|
|
|
|
|
Total Skor |
|
Keterangan Penilaian:
Perencanaan:
1 = sangat
tidak baik, tidak ada musyawarah dan penentuan produk sesuai topik
2 = tidak
baik, ada musyawarah dan tapi tidak ada penentuan produk sesuai topik
3 = cukup
baik, ada musyawarah tapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan ada
penentuan produk tapi tidak sesuai topik
4 = baik,
ada musyawarah tapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan ada penentuan
produk sesuai topik
5 = sangat
baik, ada musyawarah diikuti semua anggota kelompok dan ada penentuan produk
sesuai topik
Tahapan Proses Pembuatan
1 = sangat
tidak baik, tidak ada alat dan bahan, tidak mampu menguasai teknik pengolahan
dan tidak ada kerjasama kelompok
2 = tidak
baik, ada alat dan bahan dan tidak mampu menguasai teknik pengolahan dan tidak
ada kerjasama kelompok
3 = cukup
baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik pengolahan dan tidak ada
kerjasama kelompok
4 = baik,
ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik pengolahan dan ada kerjasama
beberapa anggota kelompok
5 = sangat
baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik pengolahan dan ada
kerjasama kelompok
Tahap akhir
1 = sangat
tidak baik, tidak ada produk
2 = tidak
baik, ada produk tapi belum selesai
3 = cukup
baik, ada produk bentuk penayangan proporsional sesuai topik tapi belum ada inovasi
dan kreativitas
4 = baik,
ada produk bentuk penayangan proporsional sesuai topik ada kreativitas tapi
belum ada inovasi.
5 = sangat
baik, ada produk bentuk penayangan proporsional sesuai topik ada kreativitas
dan inovasi
Petunjuk
Penskoran :
Perhitungan skor
akhir menggunakan rumus :
Skor yang diperoleh |
x 100 = |
Skor maksimal |
2) Mempubliksikan
poster di lini masa media sosial yang dimiliki peserta didik
VI. PENGAYAAN
DAN REMEDIAL
Pengayaan
Peserta didik
yang sudah mencapai ketuntasan belajar selanjutnya dapat mengikuti kegiatan
pengayaan berupa pendalaman materi dengan membaca rubrik Selangkah Lebih Maju
berjudul Hadis-Hadis tentang Salat Gerhana, Istiska, dan Jenazah
Remedial
Peserta didik
yang belum mencapai ketuntasan belajar berdasarkan kriteria ketuntasan minimal
yang ditetapkan diharuskan mengikuti kegiatan remedial. Langkahnya guru
menjelaskan kembali materi tentang Salat Gerhana, Istiska, dan Jenazah.
Remedial dilaksanakan pada waktu tertentu sesuai perencanaan penilaian.
VII. REFLEKSI
GURU DAN PESERTA DIDIK
Aktivitas
refleksi pada buku ini memuat tiga macam rubrik yaitu Inspirasiku, Aku Pelajar
Pancasila dan Pojok Digital
Implementasi
aktivitas refleksi sebagai berikut:
§
Guru
meminta peserta didik membaca kisah inspiratif dalam rubrik Inspirasiku.
§
Guru
meminta peserta didik menyimpulkan isi kisah inspiratif sebagai bentuk refleksi diri.
§
Peserta
didik untuk membaca rubrik Aku Pelajar Pancasila dan melakukan refleksi diri terkait dengan profil
tersebut.
§ Peserta didik dapat bermain game
atau kuis dengan cara scan barcode yang
ada di pojok digital yang berfungsi sebagai asosiasi dalam proses pembelajaran
LAMPIRAN- LAMPIRAN |
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Aktivitas 1
Menyusur hutan untuk mencari goa
Biarpun sulit tetapi tak mengeluh
Mengapa manusia harus berdoa?
Buka surat Ghafir ayat enampuluh
Hewan Sulawesi itu Anoa
Kelestariannya perlu dijaga
Bagaimana adab dalam berdoa?
Ayo sebutkan empat adab saja
Setiap hari mengonsumsi jamu
Tersedia lengkap ibu buatkan
Jika kemarau melanda negrimu
Apa yang dapat kalian lakukan?
Menuntut ilmu tlah dilakukan
Usai wisuda dapat ijazah
Coba kawan kalian sebutkan
Apa hikmahnya salat jenazah?
§ Diskusikan dengan kelompok kalian, apa jawaban dari isi pantun tersebut
Aktivitas 2
Kamis, 26 Desember 2019, terjadi gerhana matahari
cincin di beberapa tempat di Indonesia. Gerhana matahari cincin terjadi ketika
bulan berada segaris dengan bumi dan matahari, serta berada pada titik terjauh
dari bumi. Ini menyebabkan piringan bulan akan terlihat lebih kecil dari
matahari dan tidak akan menutupi piringan matahari sepenuhnya.
Gerhana matahari cincin yang berlangsung pada 26
Desember disambut dengan antusias oleh masyarakat di sejumlah tempat di
Indonesia. Di Medan, Sumatera Utara, sejumlah orang menggelar salat gerhana
matahari di kampus pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Dipandu staf pengajar dari fakultas terkait, mahasiswa dan anggota masyarakat berusaha
menyaksikan gerhana matahari dengan menggunakan teleskop yang disediakan di
lokasi.
Di Cibinong, Jawa Barat, sejumlah warga menggelar
salat Kusuf atau salat gerhana matahari di Mesjid Agung Baitul Faizin,
Cibinong, Bogor. Mereka juga berusaha menyaksikan gerhana itu dengan
menggunakan alat. Di Solo, Jawa Tengah, puluhan orang mengikuti acara nonton
bareng gerhana matahari cincin yang digelar di Observatorium Assalaam, Pabelan,
Sukoharjo.
Gerhana matahari cincin adalah fenomena yang cukup
langka. Fenomena yang sama akan bisa dilihat lagi di Indonesia pada tanggl 21
Mei tahun 2031. Sementara sebelum gerhana matahari cincin pada 26 Desember
2019, fenomena yang sama terjadi di Indonesia pada 22 Agustus 1998, kemudian 26
Januari 2009. Karena langka, harus menunggu waktu yang cukup lama untuk bisa
menikmati indahnya ciptaan dan kekuasaan Allah Swt. itu.
Sumber: dikutip dari https://www.bbc.com/indonesia/majalah-50914357
§ Apakah kalian pernah melihat gerhana matahari atau bulan?
§ Menurut kalian mengapa bisa terjadi gerhana matahari dan bulan?
§ Apa yang kalian lakukan pada saat terjadinya matahari dan bulan!
Aktivitas 3
Salinlah tabel berikut di buku tulis kalian, kemudian
lengkapi kolom yang masih kosong dengan jawaban yang benar!
No |
Salat |
Hukum |
Waktu |
Tempat |
1 |
Salat Gerhana |
|
|
|
2 |
Salat Istiska |
|
|
|
3 |
Salat Jenazah |
|
|
|
Aktivitas 4.
Diskusikan dengan teman kalian dalam satu kelompok!
1. Bagaimanakah
proses terjadinya gerhana dan hujan?
2. Di manakah
letak kekuasaan Allah Swt. pada dua kejadian itu?
3. Bagaimana
cara bersikap terhadap kekuasaan Allah itu?
Uraikan hasil diskusi
kalian!
Aktivitas 5
§ Kalian pernah takziah bukan? Ceritakan suasana pada saat kalian takziah.
§ Seberapa besar manfaat takziah yang kalian ikuti itu terhadap keluarga yang
berduka?
§ Ceritakan secara berkelompok. Pilih satu cerata yang menurut kelompok kalian
memberi inspirasi yang lebih baik
Aktivitas 6
Perhatikan kisah berikut ini! Diskusikan secara
kelompok! Simpulan apa yang bisa kalian rumuskan?
Gotong Royong Membantu Keluarga Pasien Covid-19
Pada tanggal 4 April 2020, seorang warga Desa Wonosari
Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunung Kidul meninggal dunia. Ia adalah seorang pasien
dalam pengawasan (PDP) yang diduga terpapar virus Covid-19.
Sejak hari itu ada beberapa keluarga yang mengisolasi
diri secara mandiri. Total ada empat keluarga yang isolasi mandiri dengan
jumlah 16 orang. Sepuluh hari berikutnya, yakni tanggal 14 April 2020, warga yang
meninggal tadi dinyatakan positif terinveksi Covid-19.
Kabar adanya tetangga yang meninggal karena Covid-19
dan belasan orang melakukan isolasi mandiri, tidak membuat panik warga Wonosari lainnya. Mereka malah bahu membahu
menyediakan sembako dan sayuran hingga buah kepada keluarga yang berduka dan
sedang isolasi mandiri. Setiap hari warga mengantar makanan seperti mie instan,
beras, aneka sayur serta lauk.
Menurut Kepala Desa Wonosari, Tumija, masyarakat
memberikan bantuan menggunakan dana dari warga secara mandiri. Meskipun ada bantuan
dari dana desa, jumlahnya sangat sedikit. Masyarakat sendirilah yang bergotong
royong memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak. Mereka memiliki
kepedulian terhadap warga yang sedang berduka sekaligus mengalami kesulitan
karena terpapar Covid-19
Sumber: Dikutip
dari https://regional.kompas.com/read/2020/04/19/20202761/mari-contoh-warga-desa-ini-gotong-royong-bantu-4-kk-odp-corona-saatisolasi?page=all
Aktivitas 7
1. Menjadikan
Allah sebagai tempat menggantungkan harapan
2. Disiplin
melaksanakan ibadah sesuai dengan ketentuan
3. Menyadari
kesalahan dan bertaubat atas kesalahan yang pernah dilakukan
4. Peduli
terhadap sesama tanpa melihat latar belakang suku, agama, ras, dan golongan
5. Bergotong
royong membantu masyarakat yang tertimpa musibah
6. Menunjukkan
kepedulian kepada sesama secara kreatif
§ Bagaimana pendapat kalian tentang profil pelajar Pancasila tersebut?
§ Apakah kalian sudah sesuai dengan profil tersebut?
§
Narasikan pendapat dan pandangan kalian di buku tulis
masing-masing!
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
1. Salat
gerhana, istiska, dan jenazah merupakan ibadah yang memiliki ketentuan-ketentuan
khusus. Salat gerhana adalah salat sunah yang dilaksanakan pada saat terjadi
gerhana. Sementara salat istiska adalah salat sunah yang dilaksanakan dalam
rangka meminta diturunkannya hujan. Sedangkan salat jenazah dilaksanakan dalam
rangka memenuhi hak manusia yang sudah meninggaL. Masing-masing memiliki
ketentuan khusus yang diatur dalam fikih ibadah.
2. Salat gerhana
dan istiska memiliki dimensi spiritual yang kuat, yaitu sebagai media untuk memohon
pertolongan dari Allah Swt. Seiring dengan perkembangan sains, media ini
mengalami penurunan makna, sebab manusia sudah mengtahui rahasia gerhana dan
hujan melalui ilmu pengetahuan. Meskipun demikian melalui pemahaman tentang
kekuasaan Allah terhadap alam semesta, manusia tetap bisa menyelenggarakan
salat gerhana dan istiska dengan kerendahan hati dan penuh harap.
3. Sementara
salat jenazah memiliki dimensi sosial yang kuat. Pelaksanaan salat jenazah dan
kegiatan yang mengirinya, yakni takziah memuat nilainilai kepedulian sosial
yang kuat. Nilai-nilai kepedulian ini pun sudah melembaga menjadi tradisi
gotong royong dalam masyarakat.
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Salat Gerhana : Salat yang dilakukan
saat terjadi gerhana bulan maupun matahari.
Salat Istiska : Salat sunah yang dilakukan untuk meminta
diturunkannya hujan.
Salat Jenazah : Jenis salat yang
dilakukan untuk jenazah muslim.
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Arjanggi dan Suprihatin. Metode Pembelajaran Tutor
Teman Sebaya Meningkatkan Hasil Belajar Berdasarkan Regulasi Diri.
Makara-Sosial Humaniora, Vol.14, No,2, Desember 2010
Benson Bobrick, 2012. The Chalip’s Splendor: Islam and The West in The
Golden Age of Baghdad, New York: Simon dan Schuster
Dar al-‘Ilm, 2011. Atlas Sejarah Islam, Jakarta: Karya
Media
Daryanto, 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media
Erwandi Tarmizi, 2005.Rukun Iman, Rabwah: Bagian
Terjemah Bidang Riset dan Kajian Ilmiyah Universitas Islam Madinah
Hamzah B. Uno, 2012. Model Pembelajaran Menciptakan
Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Iif Khoiri Ahmadi Sofan Amri, 2010. Proses
Pembelajaran Inovatif dan Kreatif dalam Kelas. Jakarta: Prestasi Putakarya
Istarani, 58 Model Pembelajaran Inovatif, Medan; Media Persada 2014 Jakarta: PT Prestasi Pustakarya, 2013
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’an, 2014.Tafsir Al-Qur’an Tematik Jilid 1, Jakarta: Pustaka Kamil
Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an, 2014. Tafsir Al-Qur’an Tematik Jilid 2, Jakarta: Pustaka Kamil
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’an,2014. Tafsir Al-Qur’an Tematik Jilid 4, Jakarta : Pustaka Kamil
M. Abdul Wahab, 2018. Berilmu Sebelum Berhutang, Jakarta: Rumah Fikih Publishing
Masdar Farid Mas’udi, 2013. Syarah UUD 1945 Perspektif Islam, Jakarta: PT Pustaka Alvabet.
Melvin L. Siberman. 2014. Active Learning; 101 Cara Belajar Peserta didik Aktif. Bandung: Nuansa Cendekia.
Moh Quraish Shihab, 2000. Tafsir Al Mishbah: Pesan,
Kesan dan Keserasian Al- Qur’an. Jakarta: Lentera hati.
Mu’ammal Hamidy, 2011. Islam dalam Kehidupan Keseharian, Surabaya: Hikmah Press
Muhammad ibn Ṣaliḥ al-Uṣaimin, 2004. Syarḥ al-arbain̅
al-nawawiyyah, Dar al-surayya
Muhammad Muslih, 2019. Jalan Menuju Kemerdekaan: Sejarah
Pancasila, Klaten: Cempaka Putih,
Mukhlis M. Hanafi (ed.) 2014. Asbàbun-Nuzùl, Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an
Mulyatiningsih, Endang. 2012. Analisis Model-Model Pendidikan Karakter
Untuk Usia Anak-Anak, Remaja Dan Dewasa. Yogyakarta:
UNY
Nurcholis Madjid, 2008. Islam Doktrin dan Peradaban, Dian Rakyat, Jakarta
Nurcholish Madjid, 2008. Pintu-Pintu Menuju Tuhan, Jakarta: Dian Rakyat
Philip K. Hitti, 2002. History of The Arabs: From The Earliest Times to The
Present, revised 10th edition, New York: Palgrave Macmillan
Pusat Data dan Analisa Tempo, Ilmu dan Terknologi,
2019. Penjelasan Lengkap Proses Membuat Hujan Buatan, Mahal atau Murah,
Jakarta: Tempo Publishing,
Robert E. Slavin, 2010. Cooperatif Learning, Bandung : Nusa
Media.
Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta. Index.
Saminanto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Semarang: RaSAIL Media Group
Sofan Safari, Pengembangan dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum
2013
Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin, 2010.Syarah
Shahih Al-Bukhari Jilid 4, Jakarta: Darus Sunnah
Syaikh Salim bin Ied al-Hilali, 2005. Syarah Riyadhush Shalihin, terj.
Bamualim dan Geis Abd, Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i,
Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Kontruksvitis, Jakarta: Prestasi Pustaka.
_______, 2011. Model Pembelajaran Terpadu Konsep,Strategi Dan
Implementasinya Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta : Bumi Aksara.
Zainal Aqib, 2013. Model-Model, Media, Dan Strategi Pembelajaran
Kontektual Inovatif, Bandung; CV Rama Widya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar