MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA
FASE
D (KELAS VIII) SMP/MTs
MATA PELAJARAN : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
BAB 9 : MENJADI PRIBADI YANG DAPAT
DIPERCAYA SERTA TERHINDAR DARI RIBA DALAM JUAL BELI DAN HUTANG PIUTANG
INFORMASI UMUM |
I. IDENTITAS
MODUL
Nama Penyusun : BUDI WAHYUDI,
S.Ag
Satuan
Pendidikan : SMPN 25 DEPOK
Kelas / Kelas : VIII (Delapan) -
D
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Prediksi Alokasi
Waktu :
Tahun Penyusunan : 2024 / 2025
II. KOMPETENSI
AWAL
Guru dapat
menghubungkan materi muamalah, jual beli, hutang piutang, riba dengan
keseharian peserta didik misalnya pentingnya mengembangkan sikap toleransi.
Peserta didik
dapat diminta untuk menceritakan peristiwa yang pernah dialami terkait
muamalah, jual beli, hutang piutang, riba baik di sekolah maupun di lingkungan
tempat tinggal.
III. PROFIL
PELAJAR PANCASILA
Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong
royong, bernalar kritis, kreatif, inovatif, mandiri, berkebhinekaan global
IV. SARANA
DAN PRASARANA
LCD Projector, Speaker aktif, Note book, CD Pembelajaran interaktif, HP, kamera, kertas karton, spidol atau media
lain yang tersedia
V. TARGET
PESERTA DIDIK
Peserta didik reguler/tipikal: umum,
tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
VI. MODEL
PEMBELAJARAN
Blended learning melalui
model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning (PBL)
terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning
(SEL).
KOMPONEN INTI |
I. TUJUAN
PEMBELAJARAN
a. Pekan pertama:
Melalui metode Numbered Head Together, peserta
didik mampu:
§ Menjelaskan pengertian dan konsep jual beli, hutang piutang, dan riba menurut
ketentuan fikih muamalah
§ menjalankan dalam kehidupan sehari-hari
b. Pekan kedua:
Melalui pembelajaran berbasis masalah, peserta didik
mampu:
§ Menyelesaikan masalah-masalah jual beli, hutang piutang, dan riba di era
modern sesuai dengan ketentuan fikih muamalah
§ Terbiasa bersikap jujur, bertanggung jawab, dan dapat dipercaya dalam bermuamalah
c. Pekan ketiga:
Melalui metode role playing, peserta didik
mampu:
§ Menyajikan praktik jual beli dan hutang piutang yang sesuai dengan ketentuan
fikih muamalah
§ Terbiasa bertanggung jawab dalam menjalankan amanah
d. Pekan keempat:
Melalui pembelajaran berbasis produk, peserta didik
mampu:
§ Menyajikan paparan tentang jual beli, hutang piutang, dan riba menurut ketentuan
fikih muamalah
§ Menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya
II. PEMAHAMAN
BERMAKNA
§ Peserta didik mengamati dan mempelajari infografis.
§ Peserta didik membaca pantun pemantik.
§ Membaca rubrik Mari Bertafakur.
III. PERTANYAAN
PEMANTIK
§ Bagaimana caranya agar terhindar dari praktek riba dalam kegiatan jual
beli barang dan pinjam meminjam uang?
§ Apakah semua tambahan dalam transaksi utang piutang itu termasuk riba
yang diharamkan atau bagaimana?
§ Bagaimana cara Islam menanggulangi kerugian yang mungkin dialami oleh
pemberi pinjaman?
§ Apakah setiap riba dalam bentuk apapun pasti diharamkan secara mutlak?
IV. KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
§ Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa, pembacaan al-Qur’an
surah/ayat pilihan, memperhatikan kesiapan peserta didik, memeriksa kehadiran,
kerapihan pakaian, posisi, dan tempat duduk peserta didik.
§ Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
materi pembelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan, dan kegiatan yang
akan dilakukan, lingkup dan teknik penilaian.
§ Mengondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
Kegiatan Inti (90 Menit)
§ Guru meminta peserta didik untuk mengamati Infografis. Infografis bab 9
menyajikan garis besar materi tentang menjadi pribadi yang jujur, bertanggung
jawab dan dapat dipercaya serta terhindar dari riba dalam jual beli dan hutang
piutang.
§ Guru memberikan penjelasan tambahan apabila peserta didik belum memahami
infografis.
§ Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk membaca Pantun Pemantik.
Pada Bab 9 Pantun Pemantik berisi Pantun Jenaka untuk mendukung pemahaman
bermakna pada topik yang dibahas. Setelah membaca Pantun Pemantik, peserta
didik dapat mengerjakan kegiatan Aktivitas 1 yaitu respon terhadap pantun.
§ Setelah membaca Pantun Pemantik peserta didik diminta untuk untuk membuat
sebuah pantun nasehat untuk menghindari hutang atau riba.
§ Guru meminta peserta didik untuk membaca rubrik Mari bertafakur yang berisi
tentang kisah dua anak penjual tisu di atas jembatan penyebrangan Jl. Setia
Budi Jakarta. Dua anak itu berusia sekitar delapan tahun.
§ Setelah membaca rubrik Mari bertafakur peserta didik merespon rubrik Mari
Bertafakur dengan melakukan kegiatan Aktivitas 2.
§ Kemudian guru memberikan kata kunci topik yang akan dibahas. Kata kunci
terdapat pada rubrik Titik Fokus.
§ Guru meminta peserta didik untuk mulai membahas materi pelajaran dan kegiatan-kegiatan
rubrik Ṭalab Al-Ilmi. Metode yang diterapkan untuk mencapai Capaian
Pembelajaran pada Bab 9 disarankan menggunakan empat metode yang dibagi pada 4
pekan pertemuan yaitu:
a) Pertemuan pertama: Numbered
Head Together
Aktivitas yang dilakukan yaitu:
§ Membentuk kelompok, masing-masing anggota kelompok memperoleh nomor yang
berbeda.
§ Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik sesuai materi
pembelajaran.
§ Siswa bersama kelompoknya membahas dan menyatukan pendapatnya.
§ Guru memanggil peserta didik nomor tertentu kemudian yang bersangkutan
menjawab pertanyaan
§ Guru meminta peserta didik lain untuk memberikan tanggapan.
b) Pertemuan kedua: metode
pembelajaran berbasis masalah
Aktivitas yang dilakukan adalah:
§ Mengorientasikan masalah yang terkait dengan kasus toleransi.
§ Merumuskan jawaban atas permasalahan.
§ Peserta didik mempresentasikan hasil pemecahan masalah
§ Guru dan peserta didik mengevaluasi proses pemecahan masalah
c) Pertemuan ketiga: role playing
Aktivitas yang dilakukan:
§ Guru menyampaikan materi pelajaran
§ Membentuk kelompok bermain peran
§ Bermain peran
§ Peserta didik mengisi lembar observasi (lembar pengamatan)
§ Mengadakan evaluasi dan penilaian
d) Pertemuan ketiga: model
pembelajaran berbasis produk
Aktivitas yang dilakukan:
§ Peserta didik membuat paparan tentang jual beli, hutang piutang, dan
riba.
§
Mempresentasikan hasil produk
Kegiatan Penutup (10 Menit)
§
Siswa
dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
§
Refleksi
pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
§
Menginformasikan
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
§
Guru
mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.
V. ASESMEN
a. Penilaian sikap
Berbentuk penilaian diri yang dikemas dalam rubrik
Diriku. Guru memperbanyak format penilaian diri yang terdapat di buku peserta didik
sebanyak jumlah peserta didik kemudian meminta mereka untuk memberikan tanda centang
(√) di bawah gambar emotikon wajah sesuai keadaan sebenarnya.
Apabila peserta didik yang belum menunjukkan sikap
yang diharapkan dapat ditindak lanjuti dengan melakukan pembinaan oleh guru,
wali kelas dan atau guru BK.
b. Penilaian pengetahuan
Ditulis dalam rubrik Rajin Berlatih berisi 10 soal
pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban dan 5 soal uraian. Soal tersedia di
buku peserta didik
c. Penilaian keterampilan
Dimuat dalam rubrik Siap Berkreasi untuk menilai
kompetensi peserta didik dalam kompetensi keterampilan.
Penilaian keterampilan pada bab ini adalah:
1) Membuat
paparan tentang jual beli, hutang piutang, dan riba menurut ketentuan fikih
muamalah
Contoh Rubrik Penilaian Produk :
Nama Kelompok :
Anggota :
Kelas :
Nama Produk :
No |
ASPEK |
SKOR (1-5) |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
||
1 |
Perencanaan |
|
|
|
|
|
a) Persiapan |
|
|
|
|
|
|
b) Jenis
Produk |
|
|
|
|
|
|
2 |
Tahapan Proses
Pembuatan |
|
|
|
|
|
a) Persiapan
Alat dan Bahan |
|
|
|
|
|
|
b) Teknik
Pengolahan |
|
|
|
|
|
|
c) Kerjasama
Kelompok |
|
|
|
|
|
|
3 |
Tahap Akhir |
|
|
|
|
|
a) BentukPenayangan |
|
|
|
|
|
|
b) Inovasi |
|
|
|
|
|
|
c) Kreatifitas |
|
|
|
|
|
|
Total Skor |
|
Keterangan Penilaian:
Perencanaan:
1 = sangat
tidak baik, tidak ada musyawarah dan penentuan produk sesuai topik
2 = tidak
baik, ada musyawarah dan tapi tidak ada penentuan produk sesuai topik
3 = cukup
baik, ada musyawarah tapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan ada
penentuan produk tapi tidak sesuai topik
4 = baik,
ada musyawarah tapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan ada penentuan
produk sesuai topik
5 = sangat
baik, ada musyawarah diikuti semua anggota kelompok dan ada penentuan produk
sesuai topik
Tahapan Proses
Pembuatan
1 = sangat
tidak baik, tidak ada alat dan bahan, tidak mampu menguasai teknik pengolahan
dan tidak ada kerjasama kelompok
2 = tidak
baik, ada alat dan bahan dan tidak mampu menguasai teknik pengolahan dan tidak
ada kerjasama kelompok
3 = cukup
baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik pengolahan dan tidak ada
kerjasama kelompok
4 = baik,
ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik pengolahan dan ada kerjasama
beberapa anggota kelompok
5 = sangat
baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik pengolahan dan ada
kerjasama kelompok
Tahap akhir
1 = sangat
tidak baik, tidak ada produk
2 = tidak
baik, ada produk tapi belum selesai
3 = cukup
baik, ada produk bentuk penayangan proporsional sesuai topik tapi belum ada
inovasi dan kreativitas
4 = baik,
ada produk bentuk penayangan proporsional sesuai topik ada kreativitas tapi
belum ada inovasi.
5 = sangat
baik, ada produk bentuk penayangan proporsional sesuai topik ada kreativitas
dan inovasi
Petunjuk
Penskoran :
Perhitungan skor
akhir menggunakan rumus :
Skor yang diperoleh |
x 100 = |
Skor maksimal |
VI. PENGAYAAN
DAN REMEDIAL
Pengayaan
Peserta didik
yang sudah mencapai ketuntasan belajar selanjutnya dapat mengikuti kegiatan
pengayaan berupa pendalaman materi dengan membaca rubrik Selangkah Lebih Maju
yang berjudul Kisah Abu Umamah Al-Bahili dan Doa Terhindar dari Hutang
Remedial
Peserta didik
yang belum mencapai ketuntasan belajar berdasarkan kriteria ketuntasan minimal
yang ditetapkan diharuskan mengikuti kegiatan remedial. Langkahnya guru
menjelaskan kembali materi tentang muamalah, jual beli, hutang piutang, riba.
Remedial dilaksanakan pada waktu tertentu sesuai perencanaan penilaian.
VII. REFLEKSI
GURU DAN PESERTA DIDIK
Aktivitas
refleksi pada buku ini memuat tiga macam rubrik yaitu Inspirasiku, Aku Pelajar
Pancasila dan Pojok Digital
Implementasi
aktivitas refleksi sebagai berikut:
§
Guru meminta
peserta didik membaca kisah inspiratif dalam rubrik Inspirasiku.
§
Guru
meminta peserta didik menyimpulkan isi kisah inspiratif sebagai bentuk refleksi diri.
§
Peserta
didik untuk membaca rubrik Aku Pelajar Pancasila dan melakukan refleksi diri terkait dengan profil
tersebut.
§ Peserta didik dapat bermain game
atau kuis dengan cara scan barcode yang
ada di pojok digital yang berfungsi sebagai asosiasi dalam proses pembelajaran
LAMPIRAN- LAMPIRAN |
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Aktivitas 1
Buatlah sebuah pantun
nasehat untuk menghindari hutang atau riba
Aktivitas 2
Cerita ini dikutip dari akun callmebayu dalam situs
komunitas daring Kaskus. Akun tersebut bercerita tentang pengalamannya
menyaksikan dua anak penjual tisu di atas jembatan penyebrangan Jl. Setia Budi
Jakarta. Dua anak itu berusia sekitar delapan tahun.
Diceritakan ada dua anak yang terlihat sedang
menawarkan tisu ke seorang perempuan yang melewati jembatan penyebrangan. Satu bungkus
tisu mereka jual dengan harga Rp. 2.500,-. Perempuan itu tampak menyodorkan
selembar uang Rp. 10.000,- untuk membeli satu bungkus tisu. Dua anak itu
sepertinya tidak memiliki uang kembalian. Mereka meminta agar dibayar dengan
uang pas. Namun perempuan itu pun tidak memiliki uang pas seperti yang diminta.
Salah satu anak itu pun bertanya ke beberapa orang di
sekitar mereka. Ia mencari orang yang bisa menukar uang Rp.10.000 dengan
pecahan. Belum sampai mendapatkan uang pecahan yang dicarinya, perempuan tadi bergegas
pergi sambil mengatakan agar kembaliannya diambil saja. Setelah beberapa
langkah berlalu datang anak satunya sambil membawa uang Rp. 4000,- untuk
diberikan kepada perempuan itu.
Perempuan itu sebenarnya bermaksud untuk tidak
menerimanya, namun anak tadi memaksa agar ia menerima kembaliannya. Anak itu
juga menyampaikan sisanya akan dikembalikan kalau ia lewat tempat itu lagi. Perempuan
itu pun terpaksa menerimanya karena si anak segera berlalu meninggalkan
dirinya.
Adapun pecahan Rp. 4000,- tadi didapatkan dari seorang
laki-laki yang kebetulan lewat di tempat itu. Laki-laki itu diminta menunggu
sebentar karena anak satunya sdeang menukarkan uang Rp.10.000 itu kepada tukang
parkir di bawah jembatan. Sejenak kemudian anak itu pun kembali sambil mengembalikan
uang Rp. 4000,- yang diterimanya dari laki-laki itu.
Sumber: Dikutip
dari
https://www.kaskus.co.id/thread/5417de30becb17e15a8b456b/untuk-direnungkan-kisah-kejujuran-dua-bocah-penjual-tissue-di-pinggirjalan/3
§ Diskusikan cerita tersebut dengan teman satu kelompok kalian. Nilainilai
apa saja yang dapat kalian temukan dari cerita tersebut?
§ Bandingkan dengan kelompok lain, apakah mereka menyimpulkan nilai yang
sama dengan kalian?
Aktivitas 3
§ Di antara aktivitas jual beli, hutang piutang dan riba yang dibahas tersebut,
adakah pengalaman berkesan yang pernah kalian alami? Apakah pengalaman itu
sesuai dengan rukun dan syarat dalam fikih Islam?
§ Ceritakan pengalamanmu itu dengan teman satu kelompokmu. Pilihlah satu
pengalaman yang paling menarik. Diskusikan pengalaman itu, apakah sudah sesuai
dengan fikih muamalah?
Aktivitas 4
§ Apakah kalian pernah melakukan transaksi jual beli online?
§ Diskusikan secara berkelompok, apakah pengalaman transaksi jual beli online
yang kalian alami sudah sesuai dengan rukun dan syarat dalam jual beli?
Aktivitas 5
§ Apakah kalian punya toko atau warung langganan? Apa yang menjadi daya
tarik kalian menjadi pelanggan setia di tempat itu? Apakah ada nilai kejujuran
dan tanggung jawab yang menarik perhatian kalian?
§ Berbagilah pengalaman dengan teman satu kelompokmu. Pilih satu pengalaman
yang paling menginspirasi.
Aktivitas 6
Perhatikan kisah berikut ini! Diskusikan secara
kelompok! Simpulan apa yang bisa kalian rumuskan?
Kisah Umar bin Khattab Gagal Berhutang
Suatu ketika, putra amīr al-mu’minīn Umar bin Khattab
menangis tersedu-sedu. Ia bercerita bahwa teman-temannya selalu mengolok
dirinya karena bajunya paling kumal. Sebagai seorang ayah, Umar memahami kesedihan
anaknya. Namun Umar tidak berdaya karena gajinya sebagai amīr al-mu’minīn hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan primer.
Setelah berpikir lama, Umar memutuskan untuk meminjam
uang kas negara. Umar pun menulis surat ke bendahara negara. Dia mengajukan pinjaman
hutang empat dirham dengan potongan gaji sebagai jaminan.
Tak berselang lama Umar mendapat balasan dari
bendahara. ‘’Saya dapat meluluskan pinjaman Anda sebesar empat dirham, dengan memotong
gaji Anda bulan depan sebagai jaminannya. Namun, apakah Anda dapat memastikan
akan hidup sampai bulan depan?’’ demikian balasan bendahara.
Setelah membaca surat itu, Umar menggigil, matanya
berkunangkunang. Dia tersungkur bersujud seraya mengucap istighfar, memohon ampunan
Allah Swt. Umar kemudian menulis surat kembali kepada bendaharawan negara. Dia
berterima kasih telah diingatkan serta membatalkan niatnya berutang.
Sesudah itu, Umar memanggil putranya dan berkata,
‘’Wahai anakku, ayahmu tidak dapat memperhitungkan umurnya walaupun hanya
sesaat. Ayahmu juga tidak ingin mewariskan utang kepadamu. Sudah terlalu banyak
hal yang harus ayahmu pertanggungjawabkan ke hadapan Allah Swt di akhirat
nanti. Karena itu, ayah membatalkan niat meminjam uang untuk membeli baju
barumu. Jadi, besok pakailah bajumu yang biasa.’’
Sumber: Dikutip
dari https://republika.co.id/berita/q6s19u320/kisah-khalifahumar-bin-khattab-yang-gagal-berutang
Aktivitas 7
1. Membantu
kesulitan orang lain ikhlas karena Allah Swt
2. Jujur dan
bertanggungjawab dalam berinteraksi sosial dengan sesama
3. Menolak
praktik jual beli dan hutang piutang yang eksploitatif terhadap masyarakat
miskin
4. Toleran
terhadap perbedaan hukum bunga bank dan menghargai perbedaan sikap masyarakat
yang berbeda terhadap hukum bunga bank
5. Membantu
teman yang membutuhkan bantuan
6. Membantu sesama secara kreatif
§ Bagaimana pendapat kalian tentang profil pelajar Pancasila tersebut?
§ Apakah kalian sudah sesuai dengan profil tersebut?
§ Narasikan pendapat dan pandangan kalian di buku tulis masing-masing!
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
1. Allah Swt
juga menciptakan manusia dengan potensi ketakwaan dan kejahatan. Selain
memiliki kecenderungan untuk bertakwa, manusia juga berpotensi memiliki sifat
tamak dan rakus yang dapat merugikan orang lain. Oleh karena itu perlu ada ketentuan
yang mengatur interaksi itu agar menghasilkan kemaslahatan bersama dan
terhindar dari kejahatan terhadap sesama. Untuk tujuan ini Islam menetapkan
syari’at yang mengatur interaksi antar sesama manusia yang diperinci oleh para
ulama dalam fikih muamalah.
2. Di antara
fikih muamalah itu adalah jual beli dan hutang piutang. Fikih mamalah
menetapkan rukun dan syarat yang berkaitan dengan persoalan ini. Dengan
penetapan rukun dan syarat transaksi jual beli dan hutang diharapkan
berkeadilan dan menghasilkan kemaslahatan serta tidak merugikan dua belah
pihak.
3. Ada perbedaan
pandangan di kalangan ulama tentang implementasi fikih muamalah di era modern,
khususnya terkait dengan bunga bank. Belum ada kesepakatan ulama yang
menghalalkan atau mengharamkan bunga bank. Ada yang melihatnya sebagai riba,
ada pula yang tidak, serta ada yang memandangnya sebagai syubhat. Terhadap
perbedaan seperti ini, kita harus mengedepankan toleransi dan sikap saling
menghargai. Soal pendapat mana yang dipilih dikembalikan kepada kemantapan hati
masing-masing.
4. Melalui fikih
muamalah, Islam ingin menghadirkan praktik jual beli dan hutang piutang yang
adil berdasarkan kejujuran, tanggung jawab, dan kepercayaan. Seorang yang
dikenal jujur dan bertanggung jawab juga tidak akan kesulitan mengajukan
pinjaman dana ke pihak lain, baik untuk tambahan modal usaha maupun kepentingan
yang lain.
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Muamalah : Hubungan antar manusia, hubungan sosial, atau
hablum minannas.
Jual beli : Suatu perjanjian tukar-menukar benda atau
barang yang mempunyai nilai secara sukarela diantara kedua belah pihak, yang
satu menerima benda-benda dan pihak lain menerimanya sesuai dengan perjanjian
atau ketentuan yang telah dibenarkan syara' dan disepakati.
Hutang Piutang : Uang yang dipinjamkan dari orang lain.
Riba : Tambahan yang disyaratkan dan diterima pemberi
pinjaman sebagai imbalan dari peminjam utang.
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Arjanggi dan Suprihatin. Metode Pembelajaran Tutor
Teman Sebaya Meningkatkan Hasil Belajar Berdasarkan Regulasi Diri.
Makara-Sosial Humaniora, Vol.14, No,2, Desember 2010
Benson Bobrick, 2012. The Chalip’s Splendor: Islam and The West in The
Golden Age of Baghdad, New York: Simon dan Schuster
Dar al-‘Ilm, 2011. Atlas Sejarah Islam, Jakarta: Karya
Media
Daryanto, 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media
Erwandi Tarmizi, 2005.Rukun Iman, Rabwah: Bagian
Terjemah Bidang Riset dan Kajian Ilmiyah Universitas Islam Madinah
Hamzah B. Uno, 2012. Model Pembelajaran Menciptakan
Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Iif Khoiri Ahmadi Sofan Amri, 2010. Proses
Pembelajaran Inovatif dan Kreatif dalam Kelas. Jakarta: Prestasi Putakarya
Istarani, 58 Model Pembelajaran Inovatif, Medan; Media Persada 2014 Jakarta: PT Prestasi Pustakarya, 2013
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’an, 2014.Tafsir Al-Qur’an Tematik Jilid 1, Jakarta: Pustaka Kamil
Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an, 2014. Tafsir Al-Qur’an Tematik Jilid 2, Jakarta: Pustaka Kamil
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’an,2014. Tafsir Al-Qur’an Tematik Jilid 4, Jakarta : Pustaka Kamil
M. Abdul Wahab, 2018. Berilmu Sebelum Berhutang, Jakarta: Rumah Fikih Publishing
Masdar Farid Mas’udi, 2013. Syarah UUD 1945 Perspektif Islam, Jakarta: PT Pustaka Alvabet.
Melvin L. Siberman. 2014. Active Learning; 101 Cara Belajar Peserta didik Aktif. Bandung: Nuansa Cendekia.
Moh Quraish Shihab, 2000. Tafsir Al Mishbah: Pesan,
Kesan dan Keserasian Al- Qur’an. Jakarta: Lentera hati.
Mu’ammal Hamidy, 2011. Islam dalam Kehidupan Keseharian, Surabaya: Hikmah Press
Muhammad ibn Ṣaliḥ al-Uṣaimin, 2004. Syarḥ al-arbain̅
al-nawawiyyah, Dar al-surayya
Muhammad Muslih, 2019. Jalan Menuju Kemerdekaan: Sejarah
Pancasila, Klaten: Cempaka Putih,
Mukhlis M. Hanafi (ed.) 2014. Asbàbun-Nuzùl, Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an
Mulyatiningsih, Endang. 2012. Analisis Model-Model Pendidikan Karakter
Untuk Usia Anak-Anak, Remaja Dan Dewasa. Yogyakarta:
UNY
Nurcholis Madjid, 2008. Islam Doktrin dan Peradaban, Dian Rakyat, Jakarta
Nurcholish Madjid, 2008. Pintu-Pintu Menuju Tuhan, Jakarta: Dian Rakyat
Philip K. Hitti, 2002. History of The Arabs: From The Earliest Times to The
Present, revised 10th edition, New York: Palgrave Macmillan
Pusat Data dan Analisa Tempo, Ilmu dan Terknologi,
2019. Penjelasan Lengkap Proses Membuat Hujan Buatan, Mahal atau Murah,
Jakarta: Tempo Publishing,
Robert E. Slavin, 2010. Cooperatif Learning, Bandung : Nusa
Media.
Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta. Index.
Saminanto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Semarang: RaSAIL Media Group
Sofan Safari, Pengembangan dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum
2013
Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin, 2010.Syarah
Shahih Al-Bukhari Jilid 4, Jakarta: Darus Sunnah
Syaikh Salim bin Ied al-Hilali, 2005. Syarah Riyadhush Shalihin, terj.
Bamualim dan Geis Abd, Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i,
Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Kontruksvitis, Jakarta: Prestasi Pustaka.
_______, 2011. Model Pembelajaran Terpadu Konsep,Strategi Dan
Implementasinya Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta : Bumi Aksara.
Zainal Aqib, 2013. Model-Model, Media, Dan Strategi Pembelajaran
Kontektual Inovatif, Bandung; CV Rama Widya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar