Minggu, 16 Juni 2024

Bab 8 : Menjadi Generasi Toleran Membangun Harmoni Intern Dan Antar Umat Beragama

 

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA

FASE D (KELAS VIII) SMP/MTs

MATA PELAJARAN : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

 

BAB 8 : MENJADI GENERASI TOLERAN MEMBANGUN HARMONI INTERN DAN ANTAR UMAT BERAGAMA

 

INFORMASI UMUM

I.     IDENTITAS MODUL

Nama Penyusun                   :    BUDI WAHYUDI,S.Ag       

Satuan Pendidikan               :    SMPN 25 DEPOK

Kelas / Kelas                         :    VIII (Delapan) - D

Mata Pelajaran                     :    Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Prediksi Alokasi Waktu       :   

Tahun Penyusunan              :    2024  / 2025

 

II.   KOMPETENSI AWAL

Guru dapat menghubungkan materi toleransi dengan keseharian peserta didik misalnya pentingnya mengembangkan sikap toleransi. Peserta didik dapat diminta untuk menceritakan peristiwa yang pernah dialami terkait sikap toleransi pada orang lain baik di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal.

 

III.  PROFIL PELAJAR PANCASILA

Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif, inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

 

IV.  SARANA DAN PRASARANA

LCD Projector, Speaker aktif, Notebook, CD Pembelajaran interaktif, HP, kamera, kertas karton, spidol atau media lain yang tersedia

 

V.   TARGET PESERTA DIDIK

Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.

 

VI.  MODEL PEMBELAJARAN

Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning (PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).

KOMPONEN INTI

 

I.     TUJUAN PEMBELAJARAN

a. Pekan pertama:

Melalui teknik student teams achievement division (STAD), peserta didik mampu:

§  menjelaskan teori dan praktik toleransi menurut Islam

§  menerima hakikat perbedaan sebagai sunnatullah

 

b. Pekan kedua:

Melalui model pembelajaran berbasis masalah, peserta didik mampu:

§  mengevaluasi praktik keberagamaan umat Islam di lingkungan masyarakat yang majemuk

§  memiliki keragaman yang toleran.

 

c. Pekan ketiga:

Melalui pembelajaran berbasis produk, peserta didik mampu:

§  membuat quote yang berisi pentingnya toleransi dalam ajaran Islam

§  memiliki sikap toleran intern maupun antar umat beragama

 

II.   PEMAHAMAN BERMAKNA

§  Peserta didik mengamati dan mempelajari infografis.

§  Peserta didik membaca pantun pemantik.

§  Membaca rubrik Mari Bertafakur.

 

III.  PERTANYAAN PEMANTIK

§  Mengapa manusia berbeda-beda?

§  Haruskah mengembangkan sikap toleran?

§  Bagaimana hargai perbedaan?

 

IV.  KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)

§  Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa, pembacaan al-Qur’an surah/ayat pilihan, memperhatikan kesiapan peserta didik, memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi, dan tempat duduk peserta didik.

§  Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan, dan kegiatan yang akan dilakukan, lingkup dan teknik penilaian.

§  Mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.

 

Kegiatan Inti (90 Menit)

§  Guru meminta peserta didik untuk mengamati infografis. Infografis bab 8 menyajikan garis besar materi tentang Menjadi generasi toleran membangun harmoni intern dan antar umat beragama.

§  Guru memberikan penjelasan tambahan apabila peserta didik belum memahami infografis.

§  Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk membaca Pantun Pemantik. Pada Bab 8 pantun Pemantik berisi pantun teka teki untuk mendukung pemahaman bermakna pada topik yang dibahas. Setelah membaca pantun pemantik, peserta didik dapat mengerjakan kegiatan Aktivitas 1 yaitu respon terhadap pantun.

§  Setelah membaca Pantun Pemantik peserta didik diminta untuk untuk mendiskusikan tentang cara mengembangkan sikap toleran

§  Guru meminta peserta didik untuk membaca rubrik Mari bertafakur yang berisi tentang praktik toleransi antar umat beragama yang sangat menginspirasi di desa Desa Gedong, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

§  Setelah membaca rubrik Mari bertafakur peserta didik merespon rubrik Mari Bertafakur dengan melakukan kegiatan Aktivitas 2.

§  Kemudian guru memberikan kata kunci topik yang akan dibahas. Kata kunci terdapat pada rubrik Titik Fokus.

§  Guru meminta peserta didik untuk mulai membahas materi pelajaran dan kegiatan-kegiatan rubrik Talab Al-Ilmi . Metode yang diterapkan untuk mencapai Capaian Pembelajaran pada Bab 8 disarankan menggunakan tiga metode yang dibagi pada 3 pekan pertemuan yaitu:

a) Pertemuan pertama: teknik student teams achievement division (STAD)

Aktivitas yang dilakukan yaitu:

§  Guru menyampaikan pokok materi yaitu toleransi kemudian kelompok mempelajari

§  Setiap anggota kelompok mendapatkan kuis untuk dikerjakan sendiri-sendiri

§  Setiap anggota yang memiliki skor di atas standar, dapat memberikan skor nilai kepada anggota lain besar

 

b) Pertemuan kedua: metode pembelajaran berbasis masalah

Aktivitas yang dilakukan adalah:

§  mengorientasikan masalah yang terkait dengan kasus toleransi.

§  merumuskan jawaban atas permasalahan.

§  Peserta didik mempresentasikan hasil pemecahan masalah

§  Guru dan peserta didik mengevaluasi proses pemecahan masalah

 

c) Pertemuan ketiga: model pembelajaran berbasis produk

Aktivitas yang dilakukan:

§  Peserta didik membuat quote yang berisi pentingnya toleransi dalam ajaran Islam.

§  Mempresentasikan hasil produk

 

Kegiatan Penutup (10 Menit)

§  Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.

§  Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.

§  Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.

§  Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa.

 

 

 

V.   ASESMEN

a. Penilaian sikap

Berbentuk penilaian diri yang dikemas dalam rubrik Diriku. Guru memperbanyak format penilaian diri yang terdapat di buku peserta didik sebanyak jumlah peserta didik kemudian meminta mereka untuk memberikan tanda centang (√) di bawah gambar emotikon wajah sesuai keadaan sebenarnya.

Apabila peserta didik yang belum menunjukkan sikap yang diharapkan dapat ditindak lanjuti dengan melakukan pembinaan oleh guru, wali kelas dan atau guru BK.

 

b. Penilaian pengetahuan

Ditulis dalam rubrik Rajin Berlatih berisi 10 soal pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban dan 5 soal uraian. Soal tersedia di buku peserta didik

 

c. Penilaian keterampilan

Dimuat dalam rubrik Siap Berkreasi untuk menilai kompetensi peserta didik dalam kompetensi keterampilan.

Penilaian keterampilan pada bab ini adalah:

1) Membuat membuat quote yang berisi pentingnya toleransi dalam ajaran Islam. Kreasikan quote itu dalam bentuk media digital

Contoh Rubrik Penilaian Produk  :

Nama Kelompok                           :

Anggota                                         :           

Kelas                                              :

Nama Produk                                :

No

ASPEK

SKOR (1-5)

1

2

3

4

5

1

Perencanaan

 

 

 

 

 

a) Persiapan

 

 

 

 

 

b) Jenis Produk

 

 

 

 

 

2

Tahapan Proses Pembuatan

 

 

 

 

 

a) Persiapan Alat dan Bahan

 

 

 

 

 

b) Teknik Pengolahan

 

 

 

 

 

c) Kerjasama Kelompok

 

 

 

 

 

3

Tahap Akhir

 

 

 

 

 

a) BentukPenayangan

 

 

 

 

 

b) Inovasi

 

 

 

 

 

c) Kreatifitas

 

 

 

 

 

Total Skor

 

Keterangan Penilaian:

Perencanaan:

1   =   sangat tidak baik, tidak ada musyawarah dan penentuan produk sesuai topik

2   =   tidak baik, ada musyawarah dan tapi tidak ada penentuan produk sesuai topik

3   =   cukup baik, ada musyawarah tapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan ada penentuan produk tapi tidak sesuai topik

4   =   baik, ada musyawarah tapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan ada penentuan produk sesuai topik

5   =   sangat baik, ada musyawarah diikuti semua anggota kelompok dan ada penentuan produk sesuai topik

Tahapan Proses Pembuatan

1   =   sangat tidak baik, tidak ada alat dan bahan, tidak mampu menguasai teknik pengolahan dan tidak ada kerjasama kelompok

2   =   tidak baik, ada alat dan bahan dan tidak mampu menguasai teknik pengolahan dan tidak ada kerjasama kelompok

3   =   cukup baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik pengolahan dan tidak ada kerjasama kelompok

4   =   baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik pengolahan dan ada kerjasama beberapa anggota kelompok

5   =   sangat baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik pengolahan dan ada kerjasama kelompok

Tahap akhir

1   =   sangat tidak baik, tidak ada produk

2   =   tidak baik, ada produk tapi belum selesai

3   =   cukup baik, ada produk bentuk penayangan proporsional sesuai topik tapi belum ada inovasi dan kreativitas

4   =   baik, ada produk bentuk penayangan proporsional sesuai topik ada kreativitas tapi belum ada inovasi.

5   =   sangat baik, ada produk bentuk penayangan proporsional sesuai topik ada kreativitas dan inovasi

Petunjuk Penskoran :

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Skor yang diperoleh

x 100 =

Skor maksimal

 

2) Publikasikan quote itu di media sosial yang kalian miliki

 

VI.  PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Pengayaan

Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar selanjutnya dapat mengikuti kegiatan pengayaan berupa pendalaman materi dengan membaca rubrik Selangkah Lebih Maju yang berjudul Inspirasi Q.S. al-Hujurat/49: 10 -14 tentang Persaudaraan Islam

 

Remedial  

Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar berdasarkan kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan diharuskan mengikuti kegiatan remedial. Langkahnya guru menjelaskan kembali materi tentang toleransi. Remedial dilaksanakan pada waktu tertentu sesuai perencanaan penilaian.

 

VII.     REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK

Aktivitas refleksi pada buku ini memuat tiga macam rubrik yaitu Inspirasiku, Aku Pelajar Pancasila dan Pojok Digital

Implementasi aktivitas refleksi sebagai berikut:

§  Guru meminta peserta didik membaca kisah inspiratif dalam rubrik Inspirasiku.

§  Guru meminta peserta didik menyimpulkan isi kisah inspiratif sebagai bentuk refleksi diri.

§  Peserta didik untuk membaca rubrik Aku Pelajar Pancasila dan melakukan refleksi diri terkait dengan profil tersebut.

§  Peserta didik dapat bermain game atau kuis dengan cara scan barcode yang ada di pojok digital yang berfungsi sebagai asosiasi dalam proses pembelajaran

 

 

LAMPIRAN- LAMPIRAN

 

LAMPIRAN 1

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

Aktivitas 1

Diskusikan dengan teman sekelompok tentang cara mengembangkan sikap toleran.

 

Aktivitas 2

Siswa yang budiman, di sebuah desa yang jauh di perkotaan, tepatnya di desa Desa Gedong, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, kalian dapat menemukan praktik toleransi antar umat beragama yang sangat menginspirasi. Di desa tersebut ada sebuah masjid dan kapel (gereja kecil), yaitu Masjid al-Muttaqin dan Kapel Fransiskus Xaverius XVII yang saling berhadapan dan hanya dipisahkan oleh jalan setapak.

Setiap satu bulan sekali, Warga Desa Gedong bergotong royong bersama-sama membersihkan dua tempat ibadah itu. Biasanya saat gotong royong membersihkan tempat ibadah itu, warga desa dibagi dalam dua kelompok. Semua saling membantu membersihkan area tempat ibadah tanpa memandang agama satu dengan yang lain.

Kegiatan rutin tersebut sempat terhenti selama pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu. Disebabkan adanya pandemi, masyarakat dihimbau beribadah di rumah. Oleh karena itu masjid dan gereja sempat tidak digunakan selama beberapa waktu. Setelah penyebaran covid-19 mulai terkendali, pada Hari Jumat, 25 September 2020, warga Desa Gedong kembali bergotong royong membersihkan dua tempat ibadah itu.

Masjid al-Muttaqin dan Kapel Fransiskus Xaverius XVII dibangun pada tahun 1980-an. Berdirinya dua tempat ibadah itu tidak menyebabkan masyarakat tersekat dalam kelompok agama masing-masing. Selama tiga puluh tahun setelah berdirinya dua rumah ibadah itu, masyarakat Desa Gedong hidup saling tolong menolong dan hidup berdampingan secara harmonis.

Sumber: Dikutip dari https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5188530/indahnya-toleransi-warga-semarang-gotong-royong-bersihkan-masjid-kapel

§  Apakah di tempat tinggalmu ada kegiatan gotong royong seperti cerita di Desa Gedong tersebut? Ceritakan kepada teman satu kelompokmu!

§  Pilihlah satu cerita yang paling inspiratif kemudian buatlah ringkasan ceritanya!

 

Aktivitas 3

Temukan ragam perbedaan di lingkungan kalian masing-masing, seperti suku, agama, ras, organisasi sosial, politik, cara beribadah dan lain-lain. Isikan temuan kalian di tabel berikut!

 

Aktivitas 4

§  Siswa yang budiman, apakah kalian punya pengalaman mengembangkan toleransi antar dan intern umat beragama? Ceritakan pengalaman kalian kepada teman satu kelompok.

§  Pilihlah satu cerita yang paling inspiratif di kelompok kalian untuk dinarasikan dan dipresentasikan kepada kelompok lain.

 

Aktivitas 5

§  Buatlah kliping tentang liputan (3 berita) yang menginformasikan praktik toleransi beragama di masyarakat!

§  Buatlah analisis terhadap kliping tersebut dengan tabel analisis berikut!

 

Aktivitas 6

Perhatikan kisah berikut ini! Diskusikan secara kelompok! Simpulan apa yang bisa kalian rumuskan?

Kisah Toleransi di Balik Pembangunan Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal memiliki kisah toleransi di balik pembangunannya. Masjid Istiqlal merupakan cita-cita Bung Karno dan umat Islam setelah kemerdekaan. Saat itu Bung Karno Bung Karno menginginkan sebuah tempat ibadah yang juga berfungsi sebagai ruang dakwah, musyawarah, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat.

Kemudian dibuatlah sayembara desain Masjid Istiqlal pada 1955. Pemenang sayembara tersebut adalah Frederich Silaban, seorang arsitek yang beragama protestan. Bung Karno kemudian menyematkan julukan By the Grace of God (Dengan Rahmat Tuhan) pada Silaban. Silaban juga kerap disebut sebagai arsitek pengukir sejarah toleransi di Indonesia.

Lokasi Istiqlal yang berdampingan dengan Gereja Katedral juga menyimbolkan keberagaman. Awalnya Bung Hatta mengusulkan agar Masjid Istiqlal dibangun di di kawasan Thamrin. Alasannya, saat itu, banyak umat Islam tinggal di daerah tersebut. Namun Bung Karno memiliki pertimbangan lain. Bung Karno memilih di bekas Taman Wilhemina yang atau bersebelahan dengan Gereja Katedral Jakarta.

Bung Karno mempertimbangkan tentang keberagaman bangsa Indonesia, mulai dari agama, suku, budaya, bahasa dalam pemilihan lokasi. Pendirian masjid yang bersanding dengan katedral mencerminkan bahwa bangsa ini memiliki toleransi yang tinggi.

Sumber: Dikutip dari https://www.republika.co.id/berita/pnbv79282/kisahtoleransi-di-balik-pembangunan-masjid-istiqlal

 

Aktivitas 7

1. Meyakini bahwa Islam mengajarkan toleransi

2. Menjalankan toleransi beragama

3. Menolak perilaku intoleran dalam beragama

4. Menghargai dan menghormati keragaman suku, agama, ras, dan golongan

5. Bersama-sama melawan intoleransi dalam kehidupan beragama

6. Mengampanyekan sikap toleran secara kreatif

§  Bagaimana pendapat kalian tentang profil pelajar Pancasila tersebut?

§  Apakah kalian sudah sesuai dengan profil tersebut?

§  Narasikan pendapat dan pandangan kalian di buku tulis masing-masing!

 

LAMPIRAN 2

 

BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

 

1. Toleransi merupakan sikap menghormati orang lain atas pelaksanaan hak-haknya. Toleransi mengarahkan kepada sikap terbuka dan mengakui adanya perbedaan, baik suku, agama, ras, maupun antar golongan (SARA). Toleransi mengajarkan bahwa setiap orang, dalam berbagai perbedaan itu, memiliki hak yang harus dihormati. Selain hak untuk dihormati, setiap orang juga memiliki hak untuk menjalankan keyakinannya dalam perbedaan masing-masing.

2. Sikap toleran dalam kehidupan beragama akan dapat terwujud apabila ada kebebasan dalam masyarakat untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinannya. Prinsip kebebasan beragama sangat dianjurkan dalam ajaran agama Islam. Islam melarang secara tegas untuk melakukan pemaksaan agama terhadap orang lain.

3. Bangsa Indonesia adalah bangsa dengan jumlah pemeluk Islam yang terbesar di dunia. Ada keragaman di tengah jumlah pemeluk Islam yang sangat besar itu. Umat Islam Indonesia mengekspresikan keislamannya dengan cara yang berbeda-beda. Ada kemajemukan yang sangat kompleks, mulai dari cara beragama, budaya, organisasi, sosial, sampai keragaman politik. Di tengah keragaman yang sangat kompleks ini, perlu dikembangkan sikap toleran intern umat Islam.

4. Toleransi merupakan ajaran yang sangat mendasar dalam Islam. Toleransi dipraktikkan oleh Nabi Muhammad Saw dan para sahabat semenjak awal. Banyak praktik toleransi yang bisa kalian pelajari pada masa itu. Toleransi juga dipraktikkan pada masa-masa setelah Rasulullah Saw, yaitu pada saat Islam berkembang ke berbagai penjuru dunia melalui para penguasa Islam di setiap zamannya.

 

LAMPIRAN 3

 

GLOSARIUM

 

Generasi toleran                                                    : konsep modern untuk menggambarkan sikap saling menghargai dan kerja sama antara kelompok masyarakat dengan beragam perbedaan.

Toleransi                                                                : sikap menghormati orang lain atas pelaksanaan hak-haknya.

Harmoni antar dan intern umat beragama        : kerukunan yang terjalin antara sesama pemeluk agama di dalam lingkungannya, islam dengan sesama islam, kristen dengan sesama kristen dsb dimana yang dijadikan pedoman dasar untuk melakukannya adalah ajaran agama masing-masing.

 

 

 

LAMPIRAN 4

DAFTAR PUSTAKA

 

Arjanggi dan Suprihatin. Metode Pembelajaran Tutor Teman Sebaya Meningkatkan Hasil Belajar Berdasarkan Regulasi Diri. Makara-Sosial Humaniora, Vol.14, No,2, Desember 2010

Benson Bobrick, 2012. The Chalip’s Splendor: Islam and The West in The Golden Age of Baghdad, New York: Simon dan Schuster

Dar al-‘Ilm, 2011. Atlas Sejarah Islam, Jakarta: Karya Media

Daryanto, 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media

Erwandi Tarmizi, 2005.Rukun Iman, Rabwah: Bagian Terjemah Bidang Riset dan Kajian Ilmiyah Universitas Islam Madinah

Hamzah B. Uno, 2012. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Iif Khoiri Ahmadi Sofan Amri, 2010. Proses Pembelajaran Inovatif dan Kreatif dalam Kelas. Jakarta: Prestasi Putakarya

Istarani, 58 Model Pembelajaran Inovatif, Medan; Media Persada 2014 Jakarta: PT Prestasi Pustakarya, 2013

Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’an, 2014.Tafsir Al-Qur’an Tematik Jilid 1, Jakarta: Pustaka Kamil

Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an, 2014. Tafsir Al-Qur’an Tematik Jilid 2, Jakarta: Pustaka Kamil

Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’an,2014. Tafsir Al-Qur’an Tematik Jilid 4, Jakarta : Pustaka Kamil

M. Abdul Wahab, 2018. Berilmu Sebelum Berhutang, Jakarta: Rumah Fikih Publishing

Masdar Farid Mas’udi, 2013. Syarah UUD 1945 Perspektif Islam, Jakarta: PT Pustaka Alvabet.

Melvin L. Siberman. 2014. Active Learning; 101 Cara Belajar Peserta didik Aktif. Bandung: Nuansa Cendekia.

Moh Quraish Shihab, 2000. Tafsir Al Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al- Qur’an. Jakarta: Lentera hati.

Mu’ammal Hamidy, 2011. Islam dalam Kehidupan Keseharian, Surabaya: Hikmah Press

Muhammad ibn Ṣaliḥ al-Uṣaimin, 2004. Syarḥ al-arbain̅ al-nawawiyyah, Dar al-surayya

Muhammad Muslih, 2019. Jalan Menuju Kemerdekaan: Sejarah Pancasila, Klaten: Cempaka Putih,

Mukhlis M. Hanafi (ed.) 2014. Asbàbun-Nuzùl, Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an

Mulyatiningsih, Endang. 2012. Analisis Model-Model Pendidikan Karakter Untuk Usia Anak-Anak, Remaja Dan Dewasa. Yogyakarta: UNY

Nurcholis Madjid, 2008. Islam Doktrin dan Peradaban, Dian Rakyat, Jakarta

Nurcholish Madjid, 2008. Pintu-Pintu Menuju Tuhan, Jakarta: Dian Rakyat

Philip K. Hitti, 2002. History of The Arabs: From The Earliest Times to The Present, revised 10th edition, New York: Palgrave Macmillan

Pusat Data dan Analisa Tempo, Ilmu dan Terknologi, 2019. Penjelasan Lengkap Proses Membuat Hujan Buatan, Mahal atau Murah, Jakarta: Tempo Publishing,

Robert E. Slavin, 2010. Cooperatif Learning, Bandung : Nusa Media.

Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta. Index.

Saminanto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Semarang: RaSAIL Media Group

Sofan Safari, Pengembangan dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013

Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin, 2010.Syarah Shahih Al-Bukhari Jilid 4, Jakarta: Darus Sunnah

Syaikh Salim bin Ied al-Hilali, 2005. Syarah Riyadhush Shalihin, terj. Bamualim dan Geis Abd, Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i,

Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruksvitis, Jakarta: Prestasi Pustaka.

_______, 2011. Model Pembelajaran Terpadu Konsep,Strategi Dan Implementasinya Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta : Bumi Aksara.

Zainal Aqib, 2013. Model-Model, Media, Dan Strategi Pembelajaran Kontektual Inovatif, Bandung; CV Rama Widya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bab 4 Mengagungkan Allah Swt. Dengan Tunduk Pada Perintah-Nya

  BAB IV MENGAGUNGKAN ALLAH SWT DENGAN TUNDUK PADA PERINTAH-NYA   A. SUJUD SYUKUR Sujud syukur ialah sujud yang dilakukan sebagai tanda te...