CAPAIAN
PEMBELAJARAN (CP)
FASE D SMP/MTs
MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI
PEKERTI
A. RASIONAL MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
secara bertahap dan holistik diarahkan untuk menyiapkan peserta didik agar mantap
secara spiritual, berakhlak mulia, dan memiliki pemahaman akan dasar-dasar agama
Islam serta cara penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti secara umum harus mengarahkan
peserta didik kepada (1) kecenderungan kepada kebaikan (al-ḥanīfiyyah), (2) sikap memperkenankan (al-samḥah), (3) akhlak mulia (makārim
al-akhlāq), dan (4) kasih sayang untuk alam semesta (raḥmat li al-ālamīn). Dengan Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti, dasar-dasar tersebut kemudian diterapkan oleh peserta didik dalam
beriman dan bertakwa kepada Allah Swt., menjaga diri, peduli atas kemanusiaan dan
lingkungan alam. Deskripsi dari penerapan ini akan tampak dalam beberapa elemen
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terutama dalam akhlak pribadi dan sosial,
akidah, syari’at dan sejarah peradaban Islam.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
bisa menjadi pedoman bagi peserta didik dalam menjaga diri dan menerapkan akhlak
mulia setiap hari. Berbagai persoalan di masyarakat seperti krisis akhlak, radikalisme
dan krisis lingkungan hidup dan lain-lain mempunyai jawaban dalam tradisi agama
Islam. Dengan mempelajari dan menghayati Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti,
peserta didik mampu menghindari segala perubahan negatif yang terjadi di dunia sehingga
tidak mengganggu perkembangan dirinya baik dalam hubungannya dengan Tuhan, diri
sendiri, sesama warga negara, sesama manusia, maupun alam semesta.
Dengan konteks Indonesia pada abad
21 yang semakin kompleks, pemahaman yang mendalam tentang agama sangat dibutuhkan,
terutama dalam menghormati dan menghargai perbedaan. Pelajaran agama tidak hanya
membahas hubungan manusia dengan Allah (ḥabl min Allāh), namun juga hubungan dengan diri
sendiri, sesama warga negara, sesama manusia (ḥabl min al-nās) dan alam semesta. Untuk itu, dibutuhkan
pendekatan yang beragam dalam proses belajar agama yang tidak hanya berupa ceramah,
namun juga diskusi- interaktif, proses belajar yang bertumpu pada keingintahuan
dan penemuan (inquiry and discovery learning),
proses belajar yang berpihak pada anak (student-centered
learning), proses belajar yang berbasis pada pemecahan masalah (problem based learning), pembelajaran berbasis
proyek nyata dalam kehidupan (project based
learning), dan proses belajar yang kolaboratif (collaborative learning). Berbagai pendekatan ini memberi ruang bagi
tumbuhnya keterampilan yang berharga seperti budaya berpikir kritis, kecakapan berkomunikasi
dan berkolaborasi, dan menjadi peserta didik yang kreatif.
Melalui muatan materi yang disajikannya
dalam 5 (lima) elemen keilmuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti antara lain
al- Quran dan hadis, akidah, akhlak, fiqih, dan sejarah peradaban Islam, pelajaran
agama Islam dapat berkontribusi dan menguatkan terbentuknya profil pelajar pancasila
sebagai pelajar sepanjang hayat (min al-mahdi
ila al-laḥdi) yang beriman dan bertakwa, serta berakhlak mulia, menyadari
dirinya bagian dari penduduk dunia dengan berkepribadian dan punya kompetensi global,
mandiri, kreatif, kritis, dan bergotong royong.
B. TUJUAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DAN BUDI PEKERTI
Pada praktiknya, pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti ditujukan untuk:
1. memberikan bimbingan kepada peserta didik agar
mantap spiritual, berakhlak mulia, selalu menjadikan kasih sayang dan sikap toleran
sebagai landasan dalam hidupnya;
2. membentuk peserta didik agar menjadi pribadi yang
memahami dengan baik prinsip-prinsip agama Islam terkait akhlak mulia, akidah yang
benar (‘aqīdah ṣaḥīḥah) berdasar
paham ahlus sunnah wal jamā`ah, syariat,
dan perkembangan sejarah peradaban Islam, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
baik dalam hubungannya dengan sang pencipta, diri sendiri, sesama warga negara,
sesama manusia, maupun lingkungan alamnya dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3. membimbing peserta didik agar mampu menerapkan
prinsip- prinsip Islam dalam berfikir sehingga benar, tepat, dan arif dalam menyimpulkan
sesuatu dan mengambil keputusan;
4. mengkonstruksi kemampuan nalar kritis peserta
didik dalam menganalisa perbedaan pendapat sehingga berperilaku moderat (wasaṫiyyah) dan terhindar dari radikalisme ataupun liberalisme;
5. membimbing peserta didik agar menyayangi lingkungan
alam sekitarnya dan menumbuhkan rasa tanggung jawabnya sebagai khalifah Allah di
bumi. Dengan demikian dia aktif dalam mewujudkan upaya-upaya melestarikan dan merawat
lingkungan sekitarnya; dan
6. membentuk peserta didik yang menjunjung tinggi
nilai persatuan sehingga dengan demikian dapat menguatkan persaudaraan kemanusiaan
(ukhuwwah basyariyyah), persaudaraan seagama
(ukhuwwah Islāmiyyah), dan juga persaudaraan
sebangsa dan senegara (ukhuwwah waṫaniyyah) dengan segenap
kebinekaan agama, suku dan budayanya.
C. KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
mencakup elemen keilmuan yang meliputi (1) Al-Qur’an-Hadis, (2) Akidah, (3) Akhlak,
(4) Fikih, dan (5) Sejarah Peradaban Islam.
Elemen-Elemen Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti.
Elemen |
Deskripsi |
Al-Qur’an dan Hadis |
Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti menekankan kemampuan baca dan tulis Al-Qur’an dan
hadis dengan baik dan benar. Ia juga mengantar peserta didik dalam memahami makna
secara tekstual dan kontekstual serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan
sehari-hari. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti juga menekankan cinta dan
penghargaan tinggi kepada Al-Qur’an dan Hadis Nabi sebagai pedoman hidup utama
seorang muslim. |
Akidah |
Berkaitan
dengan prinsip kepercayaan yang akan mengantarkan peserta didik dalam mengenal
Allah, para malaikat, kitab-kitab Allah, para Nabi dan Rasul, serta memahami konsep
tentang hari akhir serta qadā’ dan qadr. Keimanan inilah yang kemudian menjadi
landasan dalam melakukan amal saleh, berakhlak mulia dan taat hukum. |
Akhlak |
Merupakan
perilaku yang menjadi buah dari ilmu dan keimanan. Akhlak akan menjadi mahkota
yang mewarnai keseluruhan elemen dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Ilmu akhlak mengantarkan peserta didik dalam memahami pentingnya akhlak mulia
pribadi dan akhlak sosial, dan dalam membedakan antara perilaku baik (maḥmūdah) dan tercela
(mażmūmah). Dengan memahami perbedaan
ini, peserta didik bisa menyadari pentingnya menjauhkan diri dari perilaku tercela
dan mendisiplinkan diri dengan perilaku mulia dalam kehidupan sehari-hari baik
dalam konteks pribadi maupun sosialnya. Peserta didik juga akan memahami pentingnya
melatih (riyāḍah), disiplin (tahżīb) dan upaya sungguh- sungguh dalam
mengendalikan diri (mujāhadah). Dengan
akhlak, peserta didik menyadari bahwa landasan dari perilakunya, baik untuk Tuhan,
dirinya sendiri, sesama manusia dan alam sekitarnya adalah cinta (maḥabbah). Pendidikan
Akhlak juga mengarahkan mereka untuk menghormati dan menghargai sesama manusia
sehingga tidak ada kebencian atau prasangka buruk atas perbedaan agama atau ras
yang ada. Elemen akhlak ini harus menjadi mahkota yang masuk pada semua topik
bahasan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, akhlak harus
menghiasai keseluruhan konten dan menjadi buah dari pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti . |
Fikih |
Merupakan
interpretasi atas syariat. Fikih merupakan aturan hukun yang berkaitan dengan
perbuatan manusia dewasa (mukallaf)
yang mencakup ritual atau hubungan dengan Allah Swt. (‘ubudiyyah) dan kegiatan yang berhubungan dengan sesama manusia (mu‘āmalah). Fikih mengulas berbagai pemahaman
mengenai tata cara pelaksanaan dan ketentuan hukum dalam Islam serta implementasinya
dalam ibadah dan mu‘āmalah. |
Sejarah Peradaban Islam |
Menguraikan
catatan perkembangan perjalanan hidup manusia dalam membangun peradaban dari masa
ke masa. Pembelajaran Sejarah Peradaban Islam (SPI) menekankan pada kemampuan
mengambil hikmah dari sejarah masa lalu, menganalisa pelbagai macam peristiwa
dan menyerap berbagai kebijaksanaan yang telah dipaparkan oleh para generasi terdahulu.
Dengan refleksi atas kisah-kisah sejarah tersebut, peserta didik mempunyai pijakan
historis dalam menghadapi permasalahan dan menghindari dari terulangnya kesalahan
untuk masa sekarang maupun masa depan. Aspek ini akan menjadi keteladanaan (‘ibrah) dan menjadi inspirasi generasi
penerus bangsa dalam menyikap dan menyelesaikan fenomena sosial, budaya, politik,
ekonomi, iptek, seni, dan lain-lain dalam rangka membangun peradaban di zamannya. |
D. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SETIAP FASE D (UMUMNYA UNTUK KELAS VII, VII, DAN
IX SMP/MTS/ PROGRAM PAKET B)
Pada akhir Fase D, pada elemen Al-Qur’an
Hadis peserta didik memahami definisi Al-Qur’an dan Hadis Nabi dan posisinya sebagai
sumber ajaran agama Islam. Peserta didik juga memahami pentingnya pelestarian alam
dan lingkungan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam ajaran Islam. Peserta
didik juga mampu menjelaskan pemahamannya tentang sikap moderat dalam beragama.
Peserta didik juga memahami tingginya semangat keilmuan beberapa intelektual besar
Islam. Dalam elemen akidah, peserta didik mendalami enam rukun Iman. Dalam elemen
akhlak, peserta didik mendalami peran aktivitas salat sebagai bentuk penjagaan atas
diri sendiri dari keburukan. Peserta didik juga memahami pentingnya verifikasi (tabayyun) informasi sehingga dia terhindar
dari kebohongan dan berita palsu. Peserta didik juga memahami definisi toleransi
dalam tradisi Islam berdasarkan ayat- ayat Al-Qur’an dan Hadis-Hadis Nabi. Peserta
didik juga mulai mengenal dimensi keindahan dan seni dalam Islam termasuk ekspresi-ekspresinya.
Dalam elemen ibadah, peserta didik memahami internalisasi nilai-nilai dalam sujud
dan ibadah salat, memahami konsep mu‘āmmalah, riba, rukhsah, serta mengenal beberapa
mazhab fikih, dan ketentuan mengenai ibadah qurban. Dalam elemen sejarah, peserta
didik mampu menghayati penerapan akhlak mulia dari kisah-kisah penting dari Bani
Umayyah, Abbasiyyah, Turki Usmani, Syafawi dan Mughal sebagai pengantar untuk memahami
alur sejarah masuknya Islam ke Indonesia.
Fase D Berdasarkan Elemen
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
Al-Qur’an dan Hadis |
Peserta
didik memahami definisi Al-Qur’an dan Hadis Nabi dan posisinya sebagai sumber
ajaran agama Islam. Peserta didik juga memahami pentingnya pelestarian alam dan
lingkungan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam ajaran Islam. Peserta
didik juga mampu menjelaskan pemahamannya tentang sikap moderat dalam
beragama. Peserta didik juga memahami tingginya semangat keilmuan beberapa
intelektual besar Islam. |
Akidah |
Peserta
didik mendalami enam rukun Iman. |
Akhlak |
Peserta
didik mendalami peran aktivitas salat sebagai bentuk penjagaan atas diri sendiri
dari keburukan. Peserta didik juga memahami pentingnya verifikasi (tabayyun) informasi sehingga dia terhindar
dari kebohongan dan berita palsu. Peserta didik juga memahami definisi toleransi
dalam tradisi Islam berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis- Hadis Nabi. Peserta
didik juga mulai mengenal dimensi keindahan dan seni dalam Islam termasuk ekspresi-ekspresinya. |
Fikih |
Peserta
didik memahami internalisasi nilai-nilai dalam sujud dan ibadah salat, memahami
konsep muʿāmalah, riba,
rukhsah, serta mengenal beberapa mazhab fikih, dan ketentuan mengenai ibadah qurban. |
Sejarah Peradaban Islam |
Peserta
didik mampu menghayati penerapan akhlak mulia dari kisah-kisah penting dari Bani
Umayyah, Abbasiyyah, Turki Usmani, Syafawi dan Mughal sebagai pengantar untuk
memahami alur sejarah masuknya Islam ke Indonesia. |
CAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN KELAS 7
Semester |
Capaian Tujuan Pembelajaran |
Alur Tujuan Pembelajaran |
Pekan/ JP |
Gasal |
Membaca Q.S. an-Nisā/4: 59 dan Q.S.
an-Naḥl/16: 64 dengan tartil, khususnya pada bacaan alif lām
syamsiyyah dan qamariyyah, dapat menulis Q.S. an-Nisā/4: 59
dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 dengan baik dan benar, menghafal Q.S.
an-Nisā/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 dengan tartil dengan lancar,
menjelaskan definisi Hadis dan fungsinya atas Al-Qur’an menurut Q.S.
an-Nisā/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64, dapat membuat karya berupa
peta konsep definisi Hadis dan fungsinya atas Al-Qur’an sehingga meyakini
mushaf al-Qur’an dan hadis nabi sebagai pedoman hidup serta termotivasi untuk
mendalami Al-Qur’an dan Hadis. |
7.1 Peserta didik dapat membaca Q.S an-Nisā/4:
59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 sesuai kaidah ilmu tajwid, khususnya hukum
bacaan alif lām syamsiyyah dan alif lām qamariyyah. 7.2 Peserta didik dapat menghafal Q.S an-Nisā/4:
59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 sesuai kaidah tajwid. 7.3 Peserta didik dapat menjelaskan kandungan Q.S
an-Nisā/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 tentang kedudukan hadis
terhadap Al-Qur’an, sehingga sehingga dapat menampilkan perilaku semangat
dalam mengamalkan Al-Qur’an dan hadis. 7.4 Peserta didik membuat karya berupa peta konsep
definisi hadis dan fungsinya atas Al-Qur’an dalam Simple Mind Lite. |
5 Pekan/ 15 Jam Pelajaran |
|
Mendeskripsikan contoh-contoh penerapan iman kepada
Allah Swt melalui al-Asmā al-Ḥusnā al-‘Alim̅ , al-Khabir̅ , al-Sami’̅,
dan al-Baṣir; dapat membuat poster yang berhubungan dengan sikap orang
beriman kepada Allah Swt. dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan al-Asmā
al-Ḥusnā al-‘Alim̅ , al-Khabir̅ , al-Sami’̅, dan al-Baṣir sehingga
terbiasa meneladan sifat al-asmā al-ḥusna dan menumbuhkan sikap
percaya diri, tekun, teliti, menjadi pendengar yang baik, dan visioner. |
7.5 Peserta didik dapat memahami sifat dan makna
nama Allah Swt. yang berkaitan dengan al-Asmā’ al-Husnā al-‘Alim̅ , al-
Khabir̅ , al-Sami’̅, dan al-Baṣir̅ . 7.6 Peserta didik dapat menemukan cara menampilkan
perilaku percaya diri, tekun, teliti, menjadi pendengar yang baik, dan
visioner 7.7 Peserta didik dapat membuat poster mengenai
sikap beriman kepada Allah Swt melalui al-Asmā al-Ḥusnā. |
3 Pekan/ 9 Jam Pelajaran |
|
Menjelaskan hakikat salat dan zikir sebagai pencegah
perbuatan keji dan munkar, membuat karya berupa quote yang mengandung
isi bahwa salat dan zikir dapat mencegah perbuatan keji dan munkar,
mengamalkan salat lima waktu dan zikir secara konsisten sehingga dapat mencegah
perbuatan keji dan munkar |
7.8 Peserta didik dapat menghubungkan hakikat salat
dan zikir dengan pencegahan perbuatan keji dan munkar. 7.9 Peserta didik dapat menuliskan contoh perilaku
ketakwaan sebagai pemaknaan salat dan zikir dalam mencegah perbuatan keji dan
munkar di lingkungan sosial. 7.10 Peserta didik dapat membuat quote tentang
salat dan zikir mencegah perbuatan keji dan munkar dalam media sosial atau
media lainnya. |
3 Pekan/ 9 Jam Pelajaran |
|
Menjelaskan ketentuan dan tata cara sujud sahwi,
tilawah, dan syukur berdasarkan dalil naqlinya, dapat mempraktikkan ketentuan
dan tata caranya sehingga tertanam sikap tunduk kepada aturan Allah serta
sikap rendah hati, menjauhkan diri dari perilaku sombong dan takabur, dan
menjadi insan yang pandai bersyukur. |
7.11 Peserta didik dapat menjelaskan dapat
menjelaskan perintah agama untuk untuk sujud syukur, sahwi dan tilawah. 7.12 Peserta didik dapat menjelaskan tata cara sujud
sahwi, tilawah, dan syukur sebagai sikap patuh terhadap aturan Allah Swt. 7.13 Peserta didik dapat memahami hikmah melaksanakan
sujud syukur, sahwi dan tilawah. 7.14 Peserta didik dapat mempraktikkan sujud sahwi,
tilawah, dan syukur sesuai ketentuan. |
4 Pekan/ 12 Jam Pelajaran |
|
Menceritakan sejarah Bani Umayyah di Damaskus (711-755
M) dalam membangun tata kelola berbagai bidang (pemerintahan, hukum, sosial, ekonomi,
keagamaan, dan pendidikan), dapat membuat bagan timeline perkembangan
peradaban Islam pada masa Bani Umayyah di Damaskus sehingga tertanam
keyakinan bahwa agama mendorong peradaban dan menumbuhkan rasa cinta tanah
air dan semangat membangun negeri. |
7.15 Peserta didik dapat menceritakan sejarah berdirinya
Bani Umayyah di Damaskus. 7.16 Peserta didik dapat menjelaskan kemajuan
peradaban Islam pada masa Bani Umayyah di Damaskus dalam bidang pemerintahan,
hukum, sosial, ekonomi, keagamaan, dan pendidikan. 7.17 Peserta didik dapat membuat bagan time line perkembangan
peradaban Islam pada masa Bani Umayyah sehingga dapat memetik nilai Islami
dari kemajuan peradaban. |
3 Pekan/ 9 Jam Pelajaran |
Genap |
Membaca Q.S. al-Anbiyā/21: 30 dan Q.S.
al-A’rāf/7: 54 dengan tartil, khususnya pada bacaan gunnah, dapat
menulis Q.S. al-Anbiyā/21:30 dan Q.S. al-A’rāf/7: 54 dengan
baik, menjelaskan kandungan ayat dari Q.S. al-Anbiyā/21: 30 dan Q.S.
al-A’rāf/7: 54 dan hadis tentang penciptaan dan keteraturan alam semesta,
menghafal Q.S. al-Anbiyā/21: 30 dan Q.S. al-A’rāf/7:54 dengan
lancar, dapat membuat karya teks doa berisi rasa syukur atas penciptaan alam
semesta yang indah sehingga menumbuhkan rasa syukur dan kecintaan terhadap
tanah air yang diciptakan Allah dengan keindahan dan sumber daya alam yang
berlimpah. |
7.18 Peserta didik dapat membaca Q.S. al-Anbiyā’/21:
30 dan Q.S. al-A’rāf/7: 54 sesuai kaidah ilmu tajwid, khususnya hukum
bacaan gunnah. 7.19 Peserta didik dapat menghafal Q.S.
al-Anbiyā’/21: 30 dan Q.S. al-A’rāf/7: 54 sesuai kaidah tajwid. 7.20 Peserta didik dapat menelaah kandungan Q.S.
al-Anbiyā’/21: 30 dan Q.S. al-A’rāf/7: 54 dan hadis tentang
penciptaan dan keteraturan alam semesta serta cara bersyukur terhadap apa
yang diciptakan Allah Swt. 7.21 Peserta didik dapat menjelaskan pesan Nabi
Muhammad Saw. untuk menguasai ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang dapat
dipetik dari penciptaan dan pengaturan alam semesta. 7.22 Peserta didik dapat membuat karya teks do’a
pada plano berisi rasa syukur atas penciptaan alam semesta yang indah dengan
benar. |
5 Pekan/ 15 Jam Pelajaran |
|
Menganalisis manfaat beriman kepada Malaikat, dapat
membuat infografis mengenai tugas para malaikat dan manfaatnya dalam menumbuhkan
karakter positif sehingga tertanam keyakinan bahwa Allah Swt telah mengutus malaikat,
serta terbiasa beramal baik dan menjauhi amal buruk. |
7.23 Peserta didik dapat menghubungkan fungsi iman
kepada malaikat dengan aktivitas kehidupan. 7.24 Peserta didik dapat menunjukkan cara menumbuhkan
karakter positif sehingga tertanam dorongan untuk beramal baik dan menjauhi
amal yang buruk. 7.25 Peserta didik dapat membuat infografis mengenai
tugas para malaikat dengan canva atau piktochart dengan benar. |
3 Pekan/ 9 Jam Pelajaran |
|
Mendeskripsikan dampak negatif dari gibah dan
menumbuhkan sikap tabayun, dapat menganalisis perbedaan antara konten gibah
dengan kritik dan review produk di media sosial sehingga tertanam keyakinan
bahwa Allah Swt Maha Mengetahui dan Melihat serta terbiasa menciptakan
harmoni sosial dengan menjauhi gibah dan menumbuhkan sikap tabayun. |
7.26 Peserta didik dapat mendeskripsikan pesan Islam
untuk harmonisasi sosial dengan menghindari gibah dan menumbuhkan
sikap tabayun dengan benar. 7.27 Peserta didik dapat menelaah perbedaan antara
konten gibah dengan kritik dan review produk di media sosial dengan
benar. 7.28 Peserta didik dapat menyusun review konten di
media sosial dengan benar. |
2 Pekan/ 6 Jam Pelajaran |
|
Menjelaskan konsep rukhsah dalam salat, puasa, zakat,dan
haji, dapat membuat bagan atau tabel mengenai rukhsah dalam salat, puasa, zakat,
dan haji sehingga tertanam sikap penerimaan diri terhadap keringanan dalam
menjalankan ajaran agama serta terbiasa disiplin dan saling menghargai dalam
menjalankan ibadah. |
7.29 Peserta didik dapat menjelaskan makna rukhsah
dalam ibadah. 7.30 Peserta didik dapat mengidentifikasi berbagai rukhsah
dalam salat, puasa, zakat, dan haji. 7.31 Peserta didik dapat membuat bagan atau tabel
mengenai rukhsah dalam salat, puasa, zakat, dan haji. |
5 Pekan/ 15 Jam Pelajaran |
|
Menceritakan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan pada
masa Bani Umayyah (929-1031 M) di Andalusia (Spanyol), dapat membuat bagan, infografis,
atau timeline perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah di Andalusia
(Spanyol) sehingga tertanam keyakinan bahwa Allah Swt sebagai Zat pemberi ilmu,
serta menumbuhkan semangat dalam mencari ilmu dan mengembangkan teknologi |
7.32 Peserta didik dapat menceritakan sejarah Bani
Umayyah di Andalusia. 7.33 Peserta didik dapat menjelaskan perkembangan
ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah di Andalusia. 7.34 Peserta didik dapat membuat bagan, infografis,
atau timeline perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah di
Andalusia. |
3 Pekan/ 9 Jam Pelajaran |
Untuklebih jelaskan bisa dilihat di
Tidak ada komentar:
Posting Komentar