Minggu, 20 Juli 2025

BAB IV IBADAH DENGAN DISIPLIN DAN PENUH HARAP KEPADA ALLAH SWT SERTA PEDULI TERHADAP SESAMA MELALUI SHALAT GERHANA, ISTISKA, DAN JENAZAH .

A. Pengertian, Ketentuan, dan Tata Cara Pelaksanaan Sholat Gerhana

Shalat Gerhana atau atau Shalat Kusufain yaitu shalat dua gerhana atau salat yang dilakukan pada saat terjadi gerhana matahari maupun bulan. Shalat gerhana matahari disebut salat Kusuf. Sedangkan shalat bulan disebut salat Khusuf. Hukum shalat gerhana sunah muakkad (sangat dianjurkan). Pelaksanaannya disunnahkan secara berjamaah. Meskipun demikian salat gerhana boleh dilakukan secara munfarid (sendiri-sndiri).

Waktu pelaksanaannya selama terjadinya gerhana, baik matahari maupun bulan

Tatacara pelaksanaannya :

  1. Dimulai Niat dan takbir
  2. Membaca Q.S. Al Fatihah dan Surat Pendek
  3. Ruku, bangun dari ruku kemudiankembali berdiri untuk membacaAlfatihah dan surat pendek
  4. Ruku, bangun dari ruku, sujud , duduk diatar 2 sujud dan sujud kembali
  5. Bangun dari Sujud untuk mel;akasanak rakaat ke 2 sama seperti rakaat ke 1 / no. 2 – 4 
  6. Sesudah sujud akhir rakaat ke 2, duduk tahiyat akhir dan diakhiri salam
  7. Setelah shalat selesai, disunnahkan adanya seorang khatib yang membaca khutbah terkait gerhana / bagi yang berjamaah  dan berdoa
B. Pengertian, Ketentuan, dan Tata Cara Pelaksanaan Sholat Istiska

Shalat Istisqo yaitu shalat meminta hujan, yang disebabkan hujan tidak pernah turun atau musim kemarau. Hukumnya adalah sunnah muakkad

 Tata cara pelaksanaannya :

  1. Dilaksanakan secara berjamaah
  2. Dimulai Niat dan Takbir 7 X
  3. Membaca Q.S. Al Fatihah dan Surat Pendek
  4. Ruku dan bangun dari ruku
  5. Sujud , duduk diantara 2 sujud dan sujud kembali
  6. Bangun dari Sujud kemudian 5 x Takbir, terus melaksanakan rakaat ke 2 sama seperti rakaat ke 1 / No. 3 - 5
  7. Sesudah sujud akhir rakaat ke 2, duduk tahiyat akhir dan diakhiri salam
  8. Setelah shalat selesai, disunnahkan adanya seorang khatib yang membaca khutbah terkait gerhana ( bagi yang berjamaah ) dan berdoa

Selain itu sebelum sholat istisqo, disunahkan agar memperbanyak bacaan istigfar dan memperbanyak sedekah dan amal saleh. Tujuannya adalah untuk menyucikan hati dan mendapatkan keridaan dari Allah Swt. Salah satunya adalah puasa empat hari secara berturut-turut, yaitu tiga hari sebelum pelaksanaan salat istiska dan satu hari pada waktu pelaksanaan salat istiska.

C. Pengertian, Ketentuan, dan Tata Cara Pelaksanaan Sholat Jenazah

Salat jenazah adalah satu di antara empat kewajiban seorang muslim atas muslim lain yang meninggal dunia. Tiga kewajiban lainnya adalah memandikan, mengafani, dan menguburkan. Empat kewajiban ini hukumnya farḍu kifayah. Artinyawajib dilaksanakan, tetapi apabila sudah ada yang melaksanakannya yang lain terbebas dari kewajiban itu. Namun jika tidak ada satupun yang melaksanakan kewajiban itu, maka semua umat Islam menjadi berdosa.

Berikut ini adalah tata cara pelaksanaan salat jenazah.

D. Tata Cara Shalat Jenazah

  1. Niat melaksanakan shalat jenazah Contoh niatnya: (untuk mayit laki-laki) :Ushallii alaa hadzal mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’alaa.Artinya:  Aku niat shalat atas mayit ini empat takbir fardhu kifayah karena Allah.Niat (untuk mayit perempuan)Ushallii alaa haadzihil mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa.
  2. Kemudian melakukan takbiratul ihram / Takbir ke 1 dan membaca Q.S. Al Fatihah.
  3.  Membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW sesudah takbir ke 2 sebagaimana shalawat yang dibaca di dalam tasyahhud (at tahiyat) di dalam shalat pada umumnya.

    اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

  4. Kemudian takbir yang 3 lalu membaca doa kebaikan untuk si mayit dengan doa-doa yang terdapat di dalam As Sunnah.Doa sesudah takbir ke 3 :

    اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ

    Allahummaghfir lahu warhamhu wa’aafihii  wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu … 

    “Ya Allah, ampunilah dia, dan kasihanilah dia, sejahterakan ia dan ampunilah dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskanlah tempat tinggalnya

  5. Kemudian takbir ke 4  lalu mengucapkan doa :

    اَللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْناَ أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَناَ وَلَهُ

    Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfir lanaa wa lahu.

  6. Kemudian diam berdiri sejenak lalu mengucapkan salam seraya menoleh ke arah kanan dan kiri.

Untuk lebih jelaskan tentang sholat Jenazah, dapat dibaca '' TATA CARA DAN KEUTAMAAN SHALAT JENAZAH"



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bab 4 Mengagungkan Allah Swt. Dengan Tunduk Pada Perintah-Nya

  BAB IV MENGAGUNGKAN ALLAH SWT DENGAN TUNDUK PADA PERINTAH-NYA   A. SUJUD SYUKUR Sujud syukur ialah sujud yang dilakukan sebagai tanda te...