Minggu, 18 Mei 2025

KELOMPOK YANG MENDAPAT NIKMAT

KELOMPOK YANG MENDAPAT NIKMAT

Salah satu Surat di dalam Al-Qur’an yang selalu bahkan yang paling banyak kita baca setiap harinya adalah Al Fatihah. Karena itu, surat ini juga disebut dengan as sab’ul matsani (tujuh ayat yang diulang-ulang), yakni diulang-ulang dalam membacanya, minimal 17 kali dalam 17 rekaat shalat yang lima waktu. Pada dua ayat terakhir dari tujuh ayat al fatihah, terdapat ayat yang artinya: Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (QS 1:6-7).

Yang menjadi pertanyaan kita kemudian dan perlu kita bahas dalam tulisan ini adalah: siapakah yang dimaksud dengan orang-orang yang telah Allah anugerahkan nikmat kepada mereka?. Untuk menemukan jawabannya, maka  kita perlu merujuk kepada firman Allah di dalam surat An Nisa:69, karena di dalam ayat itu disebutkan tentang mereka yang diberi nikmat, ayat tersebut artinya: Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: para nabi, shiddiqin, syuhada dan shalihin. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya (QS 4:69).

Oleh karena itu, amat penting bagi kita untuk membahas empat kelompok yang dianugerahi kenikmatan oleh Allah Swt, suatu kenikmatan yang tak ternilai harganya, bahkan tanpa kenikmatan ini, kenikmatan lainnya menjadi tak ada artinya, yakni nikmat diturunkannya agama Islam sebagai agama yang benar yang dipegang erat-erat dan diperjuangkan oleh empat kelompok ini. Dengan demikian, permohonan kita kepada Allah Swt untuk mendapatkan petunjuk dapat kita capai dengan gambaran yang jelas, yakni dengan meniru dan mengikuti pola hidup empat kelompok tersebut, bukan ingin memperoleh petunjuk tapi tidak mau mengikuti pola hidup sebagaimana kehidupan empat kelompok tersebut. Karena itu empat kelompok yang dimaksud perlu kita pahami

1.      NABI-NABI.

Para Nabi adalah orang-orang yang dipilih oleh Allah Swt untuk menerima wahyu dan menyebarluaskannya kepada umat manusia. Karenanya para Nabi harus besikap benar, memiliki kesungguhan dalam perjuangan dan menegakkan nilai-nilai kebenaran itu dan siap menanggung resiko dalam perjuangan menegakkan nilai-nilai kebenaran, karena itu para nabi harus kita teladani dalam kehidupan ini dan manakala kita telah merneladaninya, berarti kita telah memperoleh hidayah sebagaimana yang kita minta di dalam surat al fatihah. Para Nabi atau Rasul yang harus kita teladani itu tercermin di dalam firman Allah yang artinya: Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (QS 33:21).

2.      SHIDDIQIN.

Secara harfiyah, shiddik artinya benar, ini berarti shiddiqin adalah orang yang selalu bersikap, berbicara dan bertingkah laku yang benar atau jujur. Para shiddiqin termasuk orang yang diberi nikmat oleh Allah karena dengan sikap, pembicaraan dan tingkah lakunya yang benar akan membuatnya selalu mengarah atau berorientasi pada kebaikan, sedangkan kebaikan akan mengantarkannya kepada syurga, ini merupakan kenikmatan yang sangat berarti, dalam suatu hadits,Rasulullah Saw bersabda yang artinya: Hendaklah kamu bersikap jujur, karena kejujuran itu membawa kamu kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa kamu kepada syurga (HR. Bukhari).

 Karena di dalam al fatihah kita amat berharap mendapat petunjuk sebagaimana Allah telah memberikan petunjuk itu kepada orang-orang yang diberi nikmat, itu berarti dalam hidup ini kita amat dituntut untuk meneladani para shiddiqin, bahkan dalam kehidupan sehari-hari, kita juga amat dianjurkan agar bergaul akrab dengan orang-orang yang shidik (benar) meskipun kita sudah menunjukkan ketaqwaan kita kepada Allah, Allah berfirman yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan hendaklah kamu bersama-sama orang-orang yang benar (QS 9:119).

Dosa Tanpa Taubat Hati Hitam

HATI adalah organ yang paling utama dalam tubuh manusia dan nikmat paling agung diberikan oleh Allah. Hati menjadi tempat Allah membuat penilaian terhadap hamba-Nya. Pada hatilah letaknya niat seseorang. Niat yang ikhlas itu akan diberi pahala oleh Allah.

Hati perlu dijaga dan dipelihara dengan baik agar tidak rusak, sakit, buta, keras dan lebih-lebih lagi tidak mati. Sekiranya berlaku pada hati keadaan seperti ini, kesannya adalah membabitkan seluruh anggota tubuh badan manusia. Maka, akan lahirlah penyakit masyarakat berpunca dari hati yang sudah rosak itu.

Justru, hati adalah amanah yang wajib dijaga sebagaimana kita diamanahkan untuk menjaga mata, telinga, mulut, kaki, tangan dan sebagainya daripada berbuat dosa dan maksiat.

Hati yang hitam ialah hati yang menjadi gelap kerana dosa. Setiap satu dosa yang dilakukan tanpa bertaubat itu akan menyebabkan terjadinya satu titik hitam pada hati. Itu baru satu dosa. Maka bayangkanlah bagaimana pula kalau sepuluh dosa? Seratus dosa? Seribu dosa? Alangkah hitam dan kotornya hati ketika itu. Perkara ini jelas digambarkan dalam hadis Rasulullah bermaksud: “Siapa yang melakukan satu dosa, maka akan tumbuh pada hatinya setitik hitam, sekiranya dia bertaubat akan terkikislah titik hitam itu daripada hatinya.

Jika dia tidak bertaubat, maka titik hitam itu akan terus merebak hingga seluruh hatinya menjadi hitam.” (Hadis riwayat Ibn Majah). Hadis ini selari dengan firman Allah yang bermaksud “Sebenarnya ayat-ayat Kami tidak ada cacatnya, bahkan mata hati mereka telah diseliputi kekotoran dosa dengan sebab perbuatan kufur dan maksiat yang mereka kerjakan.” (Surah al-Muthaffifiin, ayat 14).

Hati yang kotor dan hitam akan menjadi keras. Apabila hati keras, kemanisan dan kelazatan beribadat tidak dapat dirasakan. Ia akan menjadi penghalang kepada masuknya nur iman dan ilmu. Belajar sebanyak mana pun ilmu yang bermanfaat atau ilmu yang boleh memandu kita, namun ilmu itu tidak akan masuk ke dalam hati, kalau pun kita faham, tidak ada daya dan kekuatan kita untuk mengamalkannya.

Allah berfirman yang bermaksud “Kemudian selepas itu, hati kamu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Pada hal antara batu-batu itu ada yang terpancar dan mengalir sungai daripadanya, dan ada pula antaranya yang pecah-pecah terbelah lalu keluar mata air daripadanya.

“Dan ada juga antaranya yang jatuh ke bawah kerana takut kepada Allah sedang Allah tidak sekali-kali lalai daripada apa yang kamu kerjakan.” (Surah al-Baqarah, ayat 74).

Begitulah Allah mendatangkan contoh dan menerangkan bahawa batu yang keras itu pun ada kalanya boleh mengalirkan air dan boleh terpecah kerana amat takutkan Allah. Oleh itu, apakah hati manusia lebih keras daripada batu hingga tidak boleh menerima petunjuk dan hidayah daripada Allah.

Soal Meneladani Inspirasi dan Kontribusi Ilmuwan Muslim Pada Masa Bani Abbasiyah untuk Kemanusiaam dan Peradaban

1. Perhatikan pernyataan berikut!

(1) Banyak pelajar datang ke Baghdad untuk belajar di bayt al-ḥikmah

(2) Banyak perpustakaan didirikan di kota-kota besar di seluruh wilayah Abbasiyah

(3) Banyak bangsawan Abbasiyah yang belajar ke luar negeri untuk mengembangkan bayt al-ḥikmah

(4) Perkembangan ilmu pengetahuan dipengaruhi oleh tradisi literasi yang kuat di wilayah Abbasiyah

Pernyataan yang benar terdapat pada nomor ....

A. (1), (2), dan (3)    

B. (1), (3), dan (4) 

C. (1), (2), dan (4)    

D. (2), (3), dan (4)

 

2. Perhatikan pernyataan berikut!

(1) Dinasti Abbasiyah sudah memiliki rumah sakit untuk merawat orang sakit

(2) Rumah sakit Abbasiyah memiliki perpustakaan medis dan tempat kursus kedokteran

(3) Banyak ilmuwan Abbasiyah yang tertarik karya-karya terjemahan pengobatan Yunani

(4) Rumah sakit Abbasiyah baru melayani pasien laki-laki dari para bangsawan Abbasiyah 

Pernyataan yang benar terdapat pada nomor ....

A. (1), (2), dan (3)   

B. (1), (3), dan (4)

C. (1), (2), dan (4)  

D. (2), (3), dan (4)


3. Perhatikan narasi berikut!

Ia adalah seorang ilmuwan pada masa Dinasti Abbasiyah. Ia dikenal sebagai seorang dokter. Karya bukunya yang berjudul “al-Qānūn fi al-Ṭibb” dijadikan sebagai teori dasar kedokteran yang dipelajari oleh mahasiswa kedokteran di seluruh dunia.Sosok yang dimaksudkan pada narasi adalah ....

A. Ali al-Tabari   

B. Al-Majusi

C. Al-Razi    

D. Ibnu Sina


4. Perhatikan tabel berikut!

Nama Ilmuwan

Inspirasinya

1. Al Farabi

2. Al Biruni

3. Al Khawarizmi

4. Al Batani

A. Penemu 1 tahun 365  

B. Guru ke 2 sesudah aristoteles

C.  Peletak dasar metode ilmiah modern

D. Penemu Al Jabar

Pasangan ilmuwan dan inspirasinya yang betul adalah ....

A. 1-B, 2-A, 3-C, 4-D  

B. 1-C, 2-A, 3-C. 4-D

C. 1-B, 2-C, 3-D, 4A  

D. 1-C, 2-D, 4-A, 3-B


5. Perhatikan tabel berikut!

Nama Ilmuwan

Karyanya

1. Al Razi

2. Ibnu Sina

3. Al Majusi

4. Al Biruni

A. Al-Qānūn al-Mas‛ūdi  

B. Kāmil al-Ṣinā‛ah al- Ṭibbīyah

C. Al-Qānūn fi al-Ṭibb

D. Al- Ḥāwi

Pasangan ilmuwan dan karyanya yang tepat adalah ....

A.  1-C, 2-D, 3-A, 4 B  

B. 1-D, 2-C, 3-B, 4-A

C.  1-C, 2-D, 3-B, 4-A  

D. 1-D, 2-C, 3-A, 4-B


6. Perhatikan narasi berikut!

Ilmu ini membidangi segi-segi formal peribadatan dan hukum dalam Islam. Ilmu ini mempelajari tentang pemahaman mengenai pelaksanaan hukum Islam, baik dalam hal ibadah maupun muamalah, yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad Saw. Ilmu yang dimaksud pada narasi tersebut adalah ilmu ....

A. Kalam

B. Fikih

C. Hadis

D. Tafsir

 

7. Perhatikan tabel berikut!

Nama Ilmuwan

Bidang Ilmu

1 Imam al-Asy’ary

2 Imam Malik

3 Imam Bukhari

4 Imam Gazali

A Kalam

B Hadis

C Fikih

D Akhlak

 

Pasangan ilmuwan dan bidang ilmu yang tepat adalah ....

A.  1-A, 2-B, 3-C, 4-D   

B. 1-D, 2-B, 3-C, 4-A

C.  1-A, 2-C, 3-B, 4-D   

D. 1-D, 2-C, 3-B, 4-A

 

8. Perhatikan narasi berikut!

Kitab ini merupakan kitab akhlak. Isinya tentang ilmu jiwa. Kitab  berfungsi sebagai peletak dasar ilmu jiwa agama. Kitab ini disusun oleh Imam al-Ghazali. Kitab yang dimaksud pada narasi adalah ....

A.  Al-Qānūn fi al-Ṭibb  

B. Al-Aḥkam al-Sulṭāniyyah

C.  Jamī’ al-Bayān fī Ta’wīl al-Qur’ān

D. Ihyā’ ulūm al-dīn

 

9. Perhatikan pernyataan berikut!

(1) Pada awal masa Dinasti Abbasiyah, ilmu tafsir masih menjadi bagian ilmu hadis.

(2) Ilmu tafsir adalah ilmu yang dikembangkan untuk memahami isi kandungan al-Qur’an.

(3) Kitab tafsirnya berjudul Jamī’ al-Bayān fī Ta’wīl al-Qur’ān merupakan kitab tafsir pertama yang cukup lengkap. (4) Kitab tafsirnya berjudul Jamī’ al-Bayān fī Ta’wīl al-Qur’ān ditulis oleh ahli tafsir Ibnu Kasir

Pernyataan yang benar terdapat pada nomor ....

A.  (1), (2), dan (3)   

B. (1), (3), dan (4)

C.  (1), (2), dan (4)   

D. (2), (3), dan (4)


10. Perhatikan pernyataan berikut!

(1) Bercerita tentang kisah Raja Syahriar dan permaisuri Syahrazad

(2) Bercerita tentang kehidupan Khalifah Harun al-Rasyid

(3) Bersumber dari Persia kuno berjudul Hazār Afsāna

(4) Kitab ini berjudl Alf Laylah wa-Laylah

Hikayat “1001 malam” ditunjukkan oleh nomor ....

A.  (1), (2), dan (3)   

B. (1), (3), dan (4)

C.  (1), (2), dan (4)   

D. (2), (3), dan (4)


11. Perhatikan Gambar dan narasi berikut !

Aku merupakan ilmuwan dan filsuf Islam yang berasal dari Farab, Kazakhstan dan hidup masa pemerintahan Daulah Abasiyah. Aku juga dikenal dengan nama lain Abu Nasir al-Farabi. Di dunia barat aku dikenal sebagai Alpharabius. Aku adalah ...

A. Abu Nasyar Muhammad bin Muhammad bin Tarhan

B. Muhammad bin Ali Al Abbasiy

C. Raihan Bairuny

D. Abu Ja’far Al-Mansur

 





12. Perhatikan narasi berikut !

Di Eropa aku dikenal dengan Alrorismus, aku yang menemukan angka 0 salah satu karyaku yang termasyhur adalah “ Al Jabr wa al Muqabalah” yang sangat berpengaruh bagi peradaban dunia, aku adalah …

A. Muhammad bin Musa Al Khawarizmi

B. Wasil bin Atha 

C. Jabir bin Hayyan

D. Al Farazi


13. Perhatikan tabel berikut !

Nama Ilmuwan

Bidang Ilmu

1 Muhammad bin Musa Al Khawarizmi

2 Wasil bin Atha

3 Jabir bin Hayyan

4 Al Farazi

A Matematika

B Kedoktern 

C lmu Kalam

D Ilmu Astronomi

       

Pasangan Ilmuwan dan keahlian yang dikuasai  adalah ….

A. 1-B, 2-D, 3-A, 4-C

B. 1-C, 2-A, 3-B, 4-D

C. 1-D, 2-A, 3-C, 4-B

D. 1-A, 2-C, 3-B, 4-D

 

14. Perhatikan pernyataan berikut!

1. Mendirikan Bait al-Hikmah (Perpustakaan)

2. Memberikan gaji yang besar kepada para ilmuwan

3. Membiayai kegiatan penerjemahan buku-buku asing

4. Memberi beasiswa para ilmuwan untuk belajar ke luar negeri

Berdasarkan pernyataan tersebut, cara Dinasti Abbasiyah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan ditunjukkan oleh nomor  ...

A. 1, 2, dan 3

B. 1, 2, dan 4

C. 1, 3, dan 4

D. 2, 3, dan 4


15. Perhatikan kisah berikut !

Aku  ahli dibidang dibidang kedokteran, salah satu karyaku yang termasyhur adalah “ Al Qonun” yang menjadi rujukan utama di bidang kedokteran selama  berabad-abat, aku dijuluku bapak pengobatan modern, aku adalah …

A. Al Hawarijmi

B. Al Farabi

C. Ibnu Sina

D. Al Kindi


16. Dalam bidang ilmu fiqih, masa keemasan Bani Abbasiyah melahirkan empat tokoh imam mazhab yang menjadi rujukan umat Islam dalam beribadah dan bermuamalah. Keempat tokoh imam mazhab tersebut adalah :

A. Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Malik dan Imam Syafi’i

B. Imam Ahmad, Imam Malik, Imam Syafi’I, dan Imam Abu Hanifah

C. Imam Abu Hanifah, Imam Ghazali, Imam Ahmad, dan Imam Syafi’i

D. Imam Ahmad, Imam Malik, Imam Abu Hanifah, dan Imam Ghazali


17. Pada Khalifah Al-Ma’mun, beliau mampu mengembangkan sebuah lembaga khusus untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang bernama :

A. Bait al-Mal

B.  Bait al-‘Ilmi

C.  Bait al-Ulum

D.  Bait al-Hikmah

Minggu, 11 Mei 2025

Soal Menjadi Pribadi Yang Dapat Dipercaya Serta Terhindar Dari Riba Dalam Jual Beli Dan Hutang Piutang

   

            1.Perhatikan tabel berikut !

Kata

Arti

1.        Bay

2.        Dayn

3.        Qard

4.        Riba

A.       Tambahan dalam hutang

B.       Hutang dengan akad pinjaman

C.       Hutang dengan akad umum

D.       Jual Beli

  

Pasangan kata dan arti yang tepat adalah ....

A. 1-A, 2-C, 3-B, 4-D

B. 1-C, 2-B, 3-D, 4A

C. 1-B, 2-C, 3-D, 4-A

D. 1-D, 2-C, 3-B, 4-A

 

2. Perhatikan pernyataan berikut!

(1) Ada penjual dan pembeli

(2) Ada obyek yang dijual belikan

(3) Ada akad ijab kabul

(4) Ada waktu untuk memilih meneruskan atau membatalkan

Rukun jual beli ditunjukkan oleh nomor ....

A. (1), (2), dan (3)

B. (1), (3), dan (4)

C. (1), (2), dan (4)

D. (2), (3), dan (4)


3. Perhatikan ilustrasi berikut!

Hasan dan Husen sedang bertransaksi jual beli. Hasan menjual ponselnya kepada Husen. Husen  tidak langsung melakukan akad jual beli dengan Hasan. Husen minta waktu satu hari untuk berpikir. Esok harinya Husen  akan mengabari tentang jadi tidaknya ia membeli ponsel Hasan. Istilah yang tepat tentang gambaran ilustrasi tersebut adalah khiyar ....

A. jual beli

B. syarat

C. majelis

D. aib


4. Perhatikan pernyataa berikut!

(1) Islam

(2) Berakal sehat

(3) Baligh

(4) Kemauan sendiri

Syarat sah jual beli ditunjukkan oleh nomor ....

A. (1), (2), dan (3)

B. (1), (3), dan (4)

C. (1), (2), dan (4)

D. (2), (3), dan (4)

 

5. Perhatikan ilustrasi-ilustrasi berikut!

(1) Siti membeli bakso di kantin Bu Nina. Sewaktu membayar Bu Nina tidak memiliki kembalian. Bu Nina meminta wawan membawa dulu uangnya dan dibayarkan besok.

(2) Umi dibelikan ponsel baru oleh bapaknya untuk keperluan pembelajaran jarak jauh. Bapak Yuni membelinya dengan 10 kali angsuran dalam waktu sepuluh bulan. Setiap bulan Bapak Yuni membayar 400 ribu.

(3) Aisyah membeli beras ke warung Bu Ali. Namun karena tidak mempunyai uang Bu Agus meminta izin pada Bu Ali agar dapat menunda pembayaran sampai minggu depan.

(4) Husni ingin membeli sepeda baru untuk acara gowes bersama di kantor. Karena uang tidak cukup, Pak Adi meminjam kepada Pak Ari.

Ilustrasi yang mengandung makna hutang piutang qarḍ ditunjukkan oleh ....

A. Siti

B. Aisyah 

C. Umi

D. Husni

Bab 4 Mengagungkan Allah Swt. Dengan Tunduk Pada Perintah-Nya

  BAB IV MENGAGUNGKAN ALLAH SWT DENGAN TUNDUK PADA PERINTAH-NYA   A. SUJUD SYUKUR Sujud syukur ialah sujud yang dilakukan sebagai tanda te...