Selasa, 24 Oktober 2023

hari kiamat

 

A. Pengertian Hari Akhir

Iman menurut bahasa artinya percaya , yakin. Hari akhir adalah hari penghujung kehidupan. Kehidupan yang dimaksud adalah kehidupan yang ada dialam semesta. Dengan demikian Iman kepada  hari akhir yaitu meyakini dan mempercayai bahwa hari akhir / penghujung kehidupan dialam semesta akan terjadi. Hari akhir ditandai dengan hancurnya seluruh alam semesta beserta isinya. Semua ciptaan Alloh SWT baik yang ada dilbumi, dilangit dan alam semesta ini tidak ada yang abadi, pasti pada akhirnya akan mengalami kehancuran.  Kehancuran alam semesta beserta isinya ini ditandai dengan ditiupnya terompet sangkakala malaikat israfil.  Tentang kapan datangnya hari kiamat, tidak ada yang dapat mengetahuinya termasuk Nabi dan Rasul kecuali hanyalah Alloh SWT. Namun demikian, kita sebagai orang beriman hukumnya wajib mempercayai akan adanya hari akhir atau hari kiamat tersebut. Hal ini sebagaimana yang telah dijelaskan dalam beberapa ayat dan surat dalam Al Quran, diantaranya Firman Alloh SWT :

al haj ayat 7

Sebagian ulama mengelompokan / membagi kiamat menjadi dua macam, yaitu kiamat sugro dan kiamat kubro.

  1. Kiamat Sugro atau kiamat kecil, yaitu kehancuran yang menimpa sebagian makhluk / alam semesta, seperti  kematian, terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir dan sebagainya. 
  2. Kiamat Kubro atau kiamat besar yaitu kehancuran alam semesta dengan segala isinya secara serempak / bersamaan termasuknya didalamnya malaikat, syetan, jin dan manusia serta makhluk lainnya

B.   Tanda-tanda hari akhir

Tanda-tanda hari kiamat diterangkan oleh Rasulullah saw dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syibah, Muslim dan Turmudzi. Tanda-tanda hari kiamat adalah sebagai berikut :

  1. Tanda-tanda kiamat kecil, antara lain :
    1. Hamba sahaya perempuan melahirkan Tuannya
    2. Ilmu agama dianggap tidak penting
    3. Perzinaan, Minuman keras, Fitnah, Pembuhan meraja rela dimana mana.
    4. Jumlah wanita lebih banyak daripada laki-laki dengan perbandingan 50:1
    5. Banyak terjadi gempa bumi / Musibah / Bencana Alam
    6. Lahirnya Dajjal (tukang dusta) yang mengaku dirinya utusan Allah swt
  2. Tanda-tanda kiamat besar , anatara lain :
    1. Matahari terbit dari barat
    2. Munculnya binatang ajaib yang dapat berbicara
    3. Rusaknya Ka’bah dengan sendirinya
    4. Seluruh manusia menjadi kafir dan lenyapnya Al- Qur’an
    5. Berkuasanya Bangsa Ya’juj dan Ma’juj di muka bumi.

C.   Gambaran hari kiamat menurut Al- Qur’an

  1.  Datangnya hari kiamat ditandai dengan tiupan sang sakala. ( Q.S.An- Naml : 87
  2. Bumi digoncangkan sekuat kuatnya hingga mengeluar kan isi yang dikandungnya  (QS. Al- Zalzalah : 1 – 5)
  3. Gunung-gunung kemudian pecah berterbangan menjadi pasir  (QS. Al-  Haqqah : 14)
  4. Matahari di gulung, bintang-bintang berjatuhan dan laut meluap. (QS. Al- Infithor : 1 – 3)
  5. Manusia tidak dapat menolong manusia lainnya, bahkan seorang ayah terhadap anaknya sendiri. (QS. Lukman : 33)

Kamis, 19 Oktober 2023

Keutamaan Membaca Al Qur'an

 

alqur'anAl-Qur’an diturunkan untuk dibaca oleh setiap orang muslim, direnungkan dan dipahami makna, perintah dan larangannya, kemudian diamalkan. Sehingga ia akan menjadi hujjah baginya di hadapan Tuhannya dan pemberi syafa’at (penolong) baginya pada hari Kiamat. Allah SWT telah menjamin bagi siapa yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isi kandungannya tidak akan tersesat di dunia dan tidak celaka di akhirat, dan terdapat dalam firman-Nya: “…. Barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (QS Thaha:123)

Perumpamaan mukmin yg membaca Al-Qur’an: Diriwayatkan dari shahabat Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah saw bersabda : “

  1. Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur’an adalah seperti buah Al-Atrujah, aromanya harum dan rasanya enak.
  2. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah Kurma, yang tidak beraroma sedang rasanya enak dan manis.
  3. Perumpamaan orang munafik yang rajin membaca Al-Qur’an adalah seperti buah Raihanah, aromanya wangi sedang rasanya pahit.
  4. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an adalah seperti buah Hanzhalah, tidak memiliki aroma dan rasanya pun pahit.” (HR. Bukhari no. 5427, HR. Muslim no. 797)

Berikut keutamaan membaca Al-Qur’an Menurut Al-Qur’an dan Hadits Shahih :

  1. Memperoleh Pahala Berlipat Ganda Yang Sempurna
    • Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah SWT dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengaan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Agar Allah SWT menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari anugerah-Nya. Sesungguhnya Allah SWT Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS Fathiir:29-30)
    • Rasulullah saw bersabda: ”Barangsiapa yang membaca satu huruf Kitabullah maka ia mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf; lam satu huruf dan mim satu huruf (HR. At-Tirmizi no. 2910).
  2. Akan mendapat Rahmat, Petunjuk, Keselamatan dan Kasih sayang dari Allah SWT
    • Firman Allah SWT: “Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah SWT, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah SWT menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah SWT mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (QS Al-Ma’idah: 15-16).
  3. Sebagai penyembuh dari segala penyakit
    • Firman Allah SWT: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. ” (QS Yunus: 57). “Katakanlah: ‘Al Qur’an itu adalah petunjuk dan obat penawar bagi orang-orang yang beriman” (QS Fushshilat : 44)
  4. Al-Qur’an akan menjadi penolong di hari kiamat
    • Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : ”Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat nanti memberi syafa’at (penolong) bagi orang yang membacanya dan mentaatinya.” (HR. Muslim no. 804). Tentunya tidak hanya sekedar membaca, juga mengamalkannya. Selain Rasulllah saw, tidak seorangpun yang mampu memberikan pertolongan kepada seseorang pada hari hisab, kecuali Al-Qur’an yang dibaca selama ia hidup di dunia.
    • Dan dari Abdullah bin Amru bin Ash Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah saw bersabda : “Puasa dan Al Qur’an akan memberi syafa’at kepada hamba kelak di hari kiamat, Puasa berkata : “Ya Rabbku saya telah mencegahnya dari memakan makanan dan menyalurkan syahwatnya di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya. Dan berkata Al Qur’an :”Saya telah mencegahnya dari tidur di waktu malam, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya, Rasulullah saw :”Maka keduanya memberikan syafa’at” (HR. Ahmad)
    • Dari shahabat An-Nawwas bin Sam’an Al-Kilabi radhiallahu ‘anhu berkata : saya mendengar Rasulullah saw bersabda, ”Pada hari kiamat akan didatangkan Al-Qur’an dan orang-orang yang mempraktekan Al-Qur’an di dunia, didahului oleh surah Al Baqarah dan surah Ali Imran, keduanya akan membela dan mempertahankan orang-orang yang mentaatinya.” (HR. Muslim no. 805)

Sebab Doa Tidak Terkabul

 

doaSetiap kita tentunya, sering berdoa kepada Allah. Kita memohon kepada-Nya agar hajat dan keinginan kita Ia kabulkan. Ketika kita benar-benar butuh, tidak jarang kita berdoa sambil mengiba kepada Allah. Namun barangkali tidak jarang kita merasa doa kita tidak dikabulkan, atau setidak-tidaknya tidak segera dikabulkan. Dan ketika seseorang merasa doanya tidak kunjung dikabulkan, maka ia pun tidak lagi berdoa dan tidak punya harapan bahwa doanya akan dikabulkan oleh Allah. Padahal sikap seperti ini dilarang oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Banyak orang yang berdoa kepada Allah tetapi belum dikabulkan di dunia oleh karena itu agar doa kita segera terkabul hendaknya kita mengetahui hal-hal yang dapat menyebabkan do’a kita tidak dikabulkan oleh Allah, yaitu antara lain :

  • Hati lalai dan tidak yakin atas doanya

Rasulullah saw bersabda: “Jika salah seorang di antara kalian berdoa, maka janganlah ia mengatakan, Ya Allah, berilah ampunan kepadaku jika engkau menghendakinya.” Namun hendaknya meneguhkan hati (akan apa yang dimintanya) ” H.R Bukhari Muslim. Pada riwayat lain beliau bersabda : “Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa (yang keluar) dari hati orang yang lalai dan main-main” (H.R Tirmidzi)

Yakin bahwa doa akan dikabulkan adalah syarat untuk terkabulnya doa. Oleh karena itu, jangan ada di antara kita yang memohon kepada Allah Taala sementara masih ada keraguan terkabulnya doa-doa yang ia panjatkan. Dengan kata lain, seorang muslim tidak selayaknya bermain main dalam doanya namun ia harus mampu mengutarakannya dengan penuh khusyu. Salah seorang Tabiin pernah berkata, “Sesungguhnya aku mengetahui kapan doaku akan dikabulkan.” Orang-orang yang berada di sekitarnya bertanya. Bagaimana hal itu bisa terjadi?” Tabiin itu menjawab, yaitu ketika hatiku khusyu’, anggota-anggota badanku juga khusyu’ dan mataku pun mengeluarkan air mata. Maka pada saat itu aku akan berkata, Doa ini akan dikabulkan”.

  • Makan, minum, dan berpakaian didapatkan dari yang haram.

Makan, minum dan pakaian haram meruapakan salah satu penyebab doa tidak terkabul. Rasulullah saw. Menceritakan tentang, seorang lelaki yang kotor dan berdebu, (yang berada dalam) sebuah perjalanan yang jauh, mengangkat kedua tangannya ke langit dan berkata, “Ya Tuhanku…, Ya Tuhanku…. Namun, perutnya (dipenuhi minuman) yang haram, tempat makannya (dipenuhi makanan) yang haram, pakaiannya berasal dari (pakaian) yang haram, dan ia mengkonsumsi haram. Maka bagaimana mungkin doanya dikabulkan”. (H.R Abu Daud, Nasa’i dan Ahmad)

Dalam riwayat lain, Beliau menyebutkan ada seseorang yang letih dalam perjalanannya, rambutnya berantakan, dan kakinya berpasir, seraya dia menengadahkan kedua tanganya ke langit dan berkata, “Wahai Rabbku, wahai Rabbku.” Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan dia diberi makan dari yang haram, maka bagaimana mungkin do’anya akan dikabulkan. (HR. Muslim no. 1015)

Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Sesungguhnya Allah Ta’ala memerintahkan kaum mukminin dengan perintah yang juga Dia tujukan kepada para rasul, ‘Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’ (QS. Al-Mukminun: 51)

  • Tidak sabar dan terburu-buru doa ingin segera dikabulkan.

Hadist riwayat Abu Hurairah r.a.: bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Akan dikabulkan doa seseorang di antara kamu sekalian selama dia tidak terburu-buru berkata: ‘Aku sudah berdoa, tetapi do’aku tidak atau belum dikabulkan.’” (Shahih Muslim No.4916)

“Tiada seorang berdo’a kepada Allah dengan suatu do’a, kecuali dikabulkan-Nya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa.” (HR. Ath-Thabrani)

Cara Mendapatkan Rahmat Alloh SWt

 

Rahmat Allah SWTAllah SWT dalam al-Quran telah mengenalkan diri kepada hamba-Nya dengan berbagai sifat. Masing-masing dari sifat-sifat itu merupakan gambaran dari kemuliaan, keagungan dan keindahan-Nya ( Asmaul Husna )  Sifat “Rahman” adalah salah satu sifat agung Allah Swt, di mana telah disebutkan kurang lebih dari 500 ayat pada Al Qur’an. Menurut para ulama dan mufasir, rahmat Allah Swt memiliki makna yang luas di mana meliputi semua makhluk di dunia.Dalam al-Quran, telah dijelaskan bahwa rahmat Allah Swt meliputi banyak bentuk dan maknanya.

Dalam Surat Fatir ayat 2, Allah Swt berfirman, “Jika Allah menganugerahkan rahmat-Nya kepada manusia–apa pun bentuknya, baik berupa hujan, karunia, ketentraman atau hikmah–maka tak sesuatu pun yang dapat mencegah-Nya. Sebaliknya, jika Dia menahan rahmat-Nya itu, maka tak ada sesuatu pun yang dapat menurunkan rahmat-Nya. Dialah Sang Maha Perkasa yang tak terkalahkan, Sang Maha Bijaksana yang tak pernah melakukan kesalahan.”

Secara garis besar rahmat Allah SWT Allah Swt memiliki 2 jenis. Yaitu Rahmat yang bersifat umumum dan rahmat yang bersifat khusus

  1. Rahmat yang bersifat umum ini akan dinikmati semua makhluk-Nya dan tak satupun dari mereka yang tidak mendapatkannya. Rahmat ini meliputi manusia, hewan, teman dan musuh, mukmin dan kafir, orang yang baik dan orang yang buruk. Sebagai contohnya, hujan yang biasa kita saksikan, di manapun tempat mendapati rahmat itu. Selain itu, rezeki-rezeki Allah Swt turun di semua tempat dan semua manusia menikmati karunia ini.
  2. Sedangkan rahmat khusus, hanya ditujukan bagi makhluk dan hamba-hamba-Nya yang saleh dan taat. Pada dasarnya, rahmat khusus Allah Swt bagi orang-orang mukmin seperti halnya pahala yang pantas mereka terima karena iman dan amal saleh mereka. Sementara itu, para pendosa dan orang-orang jahat tidak mendapatkan rahmat tersebut.

Dalam beberapa ayat al-Quran disebutkan bahwa laki-laki dan perempuan saling mencintai karena iman dan selalu memerintahkan perbuatan baik dan melarang perbuatan buruk, kemudian mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mentaati Allah Swt dan nabi-Nya, oleh karenanya, Allah Swt dengan cepat akan memberikan rahmat-Nya, sebab Allah Swt Maha Mampu dan Bijaksana.

Al-Quran dalam berbagai ayat telah menjelaskan bagaimana cara untuk mendapatkan rahmat Allah Swt.

1.     Ayat-ayat al-Quran menyebutkan bahwa perbuatan baik, selalu ingat kepada Allah Swt di manapun tempat, amar makruf dan nahi munkar, mendirikan shalat dan membayar zakat, taat kepada Allah Swt dan nabi-Nya di semua hal dan taubat adalah rahmat khusus Allah Swt. Dalam al-Quran Surat al-Jathia ayat 30, Allah Swt berfirman, “Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, akan dimasukkan oleh Tuhan ke dalam surga- Nya. Balasan itu adalah keberuntungan yang nyata.” Oleh sebab itu, orang yang tidak memperhatikan dosa sosialnya dan tidak membayar zakat serta tidak menghindari dosa yang diperingatkan oleh Nabi Muhammad Saw dan Ahlul Bait as, bahkan tidak mentaati perintah mereka, maka nikmat khusus Allah Swt tidak akan pernah sampai kepadanya.

2.    Mendengarkan bacaan al-Quran dan selalu beristighfar adalah cara lain untuk menarik rahmat Allah Swt. Dalam al-Quran, Surat al-A`raf ayat 204, Allah Swt berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, apabila al-Qur’ân dibacakan kepada kalian, maka simaklah agar kalian dapat merenungi pesan-pesan kebaikan (maw’izhah). Simaklah sepenuh hati agar kalian mendapat rahmat.” Oleh karena itu, amat baik bagi seorang mukmin ketika ayat-ayat al-Quran dibacakan, dia diam dan mendengar dengan cermat bacaan-bacaannya, bahkan mengagendakan waktu untuk membaca al-Quran setiap hari dan beristighfar demi mendapatkan pengampunan dari Allah Swt.

3.   Perbuatan lain manusia yang mengantarkan kepada rahmat khusus Allah Swt adalah perbaikan hubungan di antara saudara seagama dan menyelesaikan perpecahan umat Islam. Lemah lembut kepada masyarakat, sikap baik kepada sesama dan berakhlak mulia serta terpuji adalah tanda hubungan manusia dengan rahmat khusus Allah Swt.Dalam sebuh riwayat, Imam Ali as berkata, jalan yang terbaik untuk mendapat rahmat Allah Swt adalah bersikap baik dan ramah kepada semua orang. Sebenarnya, Imam Ali as menegaskan bahwa sikap ramah ini tidak termasuk kepada orang yang zalim dan kejam.

4.  Faktor lain yang dapat menarik rahmat Allah Swt sebagaimana dijelaskan dalam berbagai riwayat adalah tidak melakukan keburukan di muka bumi, tidak mengghibah orang lain, selalu berupaya berbuat baik, mengenal diri, selalu mengedepankan takwa, taubat dan melangkah ke jalan yang benar.

Pada akhirnya dapat dikatakan bahwa jika manusia berupaya mendapatkan rahmat khusus Allah Swt dengan cara menghias diri dengan iman dan amal saleh serta akhlak mulia, dia akan memperoleh kebahagiaan dan keberuntungan dunia dan akhirat. Manusia tersebut telah mendapatkan kesempurnaan, di mana pantas untuk bersama para nabi, shadiqin, syuhada dan orang-orang saleh lainnya serta abadi di dalam syurga Allah Swt.

Wallahuaklam

MEMULIAKAN KELUARGA, TETANGGA DAN TEMAN



Islam turun sebagai agama rahmatan lil ‘alamin, sebagaimana yang disebutkan Allah Taala kepada Rasulullah saw.

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Q.S. Al-Anbiya: 107)

Dengan misi yang sangat mulia itulah, dapat dipahami bahwa syariat Islam akan  memberikan perhatian yang sangat tinggi terhadap  segala hal yang terkait dengan tindakan-tindakan yang akan membuahkan hasil berupa rahmatan lil ‘alamin. Sebagai salah satu dari implementasi misi rahmatan lil ‘alamin Islam sangat memperhatikan pola hubungan antar manusia (mu’amalah insaniyah).

Dalam tulisan yang ringkas ini, akan dibahas bagaimana Islam memerintahkan umatnya untuk memuliakan keluarga, tetangga dan teman sebagai bagian dari upaya mewujudkan tata kehidupan sosial yang penuh dengan kedamaian dan sarat dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Memuliakan Keluarga

1. Hubungan suami-istri

Perhatian terhadap keutuhan dan keharmonisan keluarga diingatkan dengan sangat jelas dalam Al-Qur’an mengenai hakikat dan tujuan pembentukan keluarga itu sendiri. Perhatikan firman Allah Taala dalam Ar-Rum: 21

وَمِنْ ءَايَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”

Dengan demikian, sakinah, mawaddah dan rahmah  merupakan suatu kondisi yang hendaknya diciptakan oleh pasangan suami isteri di dalam  rumah tangganya, dan ini     memerlukan suatu upaya-upaya yang sistematis dan konstruktif dari kedua belah pihak. Tuntunan interaksi harmonis suami isteri dapat kita lihat dalam beberapa pesan Al-Qur’an dan Hadis:

هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ

“… mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka…” (Q.S. Al-Baqarah: 187)

وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

“Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. “ (QS An-Nisaa:19)

فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ

“…Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka…” (Q.S. An-Nisaa: 34)

“Tidakkah mau aku kabarkan kepada kalian tentang sesuatu yang paling baik dijadikan bekal seseorang? Wanita yang baik (shalihah): jika dilihat (suami) dan jika (suami) meninggalkannya ia menjaga dirinya dan harta suaminya.” (H.R. Abu Dawud dan Nasa’i)

“ Janganlah seorang (suami) mukmin membenci seorang (istri) mu’minah. Jika ia tidak suka dengan salah satu perilakunya, ia dapat menerima perilakunya yang lain (H.R. Muslim)

“Takutlah kepada Allah dalam (memperlakukan ) wanita karena kamu mengambil mereka dengan amanat Allah, dan engkau halalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah. Dan kewajibanmu adalah memberi nafkah dan pakaian kepada mereka dengan baik”

“Sesungguhnya aku berdandan untuk istriku, sebagaimana dia berdandan untukku” (Perkataan Ibnu Abbas RA)

2. Memuliakan anak

SAHABAT SEJATI

 AHABAT SEJATI


Tahukah Teman Apa Ciri Sahabat Sejati ?

Ciri-ciri Sahabat Sejati Menurut Imam Al Ghazali :

  1. Jika kau berbuat baik kepadanya, maka ia juga akan melindungimu.
  2. Jika kau merapatkan ikatan persahabatan dengannya, maka ia akan membalas balik persahabatanmu itu.
  3.  Jika kau memerlukan pertolongan darinya, maka ia akan berupaya membantu sesuai dgn kemampuannya.
  4. Jika kau menawarkan berbuat baik kepadanya, maka ia akan menyambut dgn baik.
  5.  Jika ia memperoleh suatu kebaikan atau bantuan darimu, maka ia akan menghargai kebaikan itu.
  6.  Jika ia melihat sesuatu yang tidak baik darimu, maka maka ia akan berupaya menutupinya.
  7. Jika kau meminta sesuatu bantuan darinya, maka ia akan mengusahakannya dengan sungguh-sungguh.
  8.  Jika kau berdiam diri (karena malu untuk meminta), maka ia akan menanyakan kesulitan yang kamu hadapi.
  9. Jika bencana datang menimpa dirimu, maka ia akan berbuat sesuatu untuk meringankan kesusahanmu.
  10. Jika kau berkata benar kepadanya, niscaya ia akan membenarkanmu.
  11. Jika kau merencanakan sesuatu kebaikan, maka dengan senang hati ia akan membantu rencana itu.
  12. Jika kamu berdua sedang berbeda pendapat atau perselisihan paham niscaya ia akan lebih senang mengalah demi menjaga persahabatan itu.

Minggu, 01 Oktober 2023

Kerja Keras, Tekun, Ulet dan Teliti

Salah satu akhlak terpuji atau Akhlakul Mahmudah adalah sika kerja keras, tekun, ulet, dan teliti. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa berusaha. Baik dalam hal urusan dunia terlebih urusan akhirat. Islam tidak menghendaki umatnya untuk hidup bertopang dagu / malas dalam berusaha. Kerja keras, tekun dan teliti merupakan salah satu kunci sukses dalam kehidupan. Firman Allah swt :

Al qasas 77

  • Artinya: “dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”( Q.S. al Qasas : 77 )

A. Kerja Keras

1. Pengertian dan Dalil Kerja keras

Kerja keras berarti berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam salah satu hadis Rasulullah pernah bersabda, “ Tidak ada satu makanan pun yang dimakan seseorang yang lebih baik daripada makanan hasil usahanya sendiri. “ ( H.R Bukhari dan Nasa’i ) . Firman Allah swt :

Al Jumuah

  • Artinya : “ Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung. “ ( Q.S. Al-Jumuah : ayat 10 )

2. Contoh Perilaku Kerja Keras

Pak Jahid seorang pedagang sayuran yang bekerja tanpa kenal lelah. Suatu hari, usaha yang dilakukan Pak Jahid kurang menguntungkan karena sayuran yang sudah dibawa ke pasar induk tidak habis terjual. Pak Jahid terus berusaha supaya dagangannya laris terjual dan hasilnya diserahkan kepada istrinya untuk membiayai keluarga.

3. Cara Membiasakan Perilaku Kerja Keras
Agar terbiasa bekerja keras dalam mengerjakan sesuatu, lakukanlah beberapa hal berikut ini.
a. Bekerja harus dilandasi niat yang baik. Niatkan untuk beribadah kepada Allah swt..
b. Awali suatu pekerjaan dengan menyebut nama Allah.
c. Kerjakan dengan sepenuh hati dan sungguh-sungguh.
d. Akhiri dengan menyebut nama Allah.
e. Serahkan segalanya kepada Allah swt ( Tawakal ) .

B. Tekun

1. Pengertian dan Dalil Tekun

Dalam bahasa Arab, tekun dikenal dengan istilah nasyit, sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata tekun diartikan dengan rajin dan bersungguh-sungguh.

Firman Allah SWT :ar radu

  • Artinya : ” Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah AllahSWT. Sesungguhnya Allah SWT tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah SWT menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia” ( Q.S. Ar Radu ayat 11 )

2. Contoh Perilaku Tekun

Khairudin adalah siswa kelas VII pada salah satu sekolah di desa terpencil. Setiap hari khair harus berangkat pukul 05.30 WIB karena jam masuk sekolah pukul 07.00 WIB. Setiap hari ia melakukannya dengan semangat untuk meraih cita-cita yang diinginkannya. Anak desa ini tetap rajin menjalani hari-harinya untuk menuntut ilmu di sekolahnya yang cukup jauh itu.

3. Cara Membiasakan Perilaku Tekun

Supaya terbiasa tekun dalam semua aktivitas, lakukanlah beberapa hal berikut.
a. Siapkan perencanaan yang matang dalam memulai aktivitas.
b. Bersungguh-sunggulah dalm setiap aktivitas.
c. Jangan cepat putus asa dalam bekerja dan belajar.
d. Lakukanlahterus pekerjaan yang kamu senangi hingga kamu mampu mengerjakannya
e. Harus banyak bersabar dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
f. Jangan tergesa-gesa dalam mengerjakan sesuatu.
g. Berserah dirilah kepada Allah swt.

C. Ulet

1. Pengertian dan Dalil Ulet

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ulet diartikan dengan kuat, tidak mudah putus, tidak getas, tidak rapuh, tidak mudah putus asa dalam mencapai cita-cita atau keinginan. Ulet juga bisa diartikan dengan berusaha terus dengan giat dan berkemauan keras serta menggunakan segala kecakapannya (potensi) untuk mencapai suatu tujuan.

al baqarah

  • Artinya : “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” ( Q.S. Al Baqarah ayat 155 – 157 )

2. Contoh Perilaku Ulet

Mahmud adalah salah seorang siswa SMP kelas VII. Pada suatu kesempatan, ia akan menjadi utusan sekolahnya untuk perlombaan cerdas-cermat di tingkat kabupaten. Siang dan malam, dia dan teman-temannya belajar tanpa kenal lelah. Karena keuletan dan kerja kerasnya, Mahmud dan kedua temannya meraih juara pertama pada lomba cerdas-cermat tersebut.

3. Cara Membiasakan Perilaku Ulet

Supaya terbiasa ulet dalam semua aktivitas, lakukanlah beberapa hal berikut:
a. Biasakan bersunggug-sungguh dalam setiap aktivitas.
b. Gantungkan cita-citamu setinggi mungkin, kemudian kejarlah dengan belajar yang serius.
c. Jangan cepat putus asa dalam mengerjakan sesuatu yang sulit.
d. Coba dan coba terus pekerjaan yang kamu senangi sampai kamu bisa.
e. Bersabarlah dalam berbagai keadaan.
f. Kembalikan semuanya kepada Allah sambil terus berusaha

D. Teliti

1. Pengertian dan Dalil Teliti

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, teliti diartikan dengan cemat, seksama, dan hati-hati, sedangkan cermat diartikan dengan seksama, teliti, berhati-hati dalam mengerjakan sesuatu.

al hujurat-crop

  • Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” ( Q.S. al-Hujarat : 6 )

2. Contoh Perilaku Teliti / Cermat

Aisyah pergi ke sebuah toko buku untuk membeli alat-alat tulis dan beberapa buku pelajaran digunakannya di sekolah.Ia mencatat yang akan di belinya untuk memastikan tidak ada barang yang terlewat.

3. Cara Membiasakan Perilaku Teliti

Supaya terbiasa teliti atau cermat dalam sesuatu, lakukanlah beberapa hal berikut ini:
a. Biasakan rapihdan teratur dalam mengerjakan sesuatu.
b. Jangan mudah terpengaruh orang lain.
c. Lakukanlah check and recheck sebelum memutuskan suatu masalah
d. Sebaiknya hati-hati dalam segala hal.
e. Percayalah kepada diri sendiri.
f. Biasakan menyenangi keteraturan dan ketertiban.

Untuk latihan soal bisa dilihat pada   “Soal Kerja keras,tekun, ulet”

Hormat dan Taat Kepada Orang Tua serta Guru

 A. Hormat dan taat kepada orang tua

 1. Pengertian hormat dan taat kepada orang tua

Ibu dan ayah adalah orang tua yang sangat berjasa dalam kehidupan kita. Orang tua telah merawat dan mendidik sejak lahir, bahkan sejak di dalam kandungan. Ibu dengan penuh ikhlas merawat dan menjaga kandungan supaya bayi di dalamnya tetap sehat. Semakin tua usia kandungan, keadaan ibu semakin lemah dan bertambah lemah. Saat tiba waktunya, ibu mempertaruhkan nyawa demi kelahiran buah hati. Itulah pengorbanan seorang ibu yang tiada bandingannya. Begitu juga dengan perjuangan ayah, yang berusaha sekuat tenaga demi menghidupi keluarganya. Maka sudah menjadi kewajiban seorang anak untuk berbakti dan taat kepada kedua orang tua. Dalam sebuah hadis dikatakan bahwa seandainya dunia seisinya digunakan untuk membalas budi kepada mereka, tidak akan sepadan dengan pengorbanannya. Mengingat jasa-jasa mereka yang tidak ternilai, sangatlah wajar apabila Islam mengajarkan kepada umatnya agar senantiasa berbakti , hormat dan taat kepada orang tua.

Pengertian hormat dan taat kepada orang tua artinya memuliakan atau mengagungkan orang tua dan berbakti serta berbuat baik kepada mereka dengan cara mengikuti segala perintahnya selama tidak bertentangan dengan ajaran agama dan  berusaha menjauhi larangannya. Istilah lain berbakti dan berbuat kepada orang tua adalah Birrul Walidain

2. Alasan kita harus berbakti kepada orang tua

Didalam Al Quran banyak terdapat ayat yang menerangkan alasan kita harus hormat dan berbakti kepada orang tua. Begitupula dalam Hadits Nabi Muhammad SAW. Diantaranya  Firman Alloh SWT :

Q.S. An Nisa 36

QS LUKMAN AYAT 14

Berdasarkan ayat diatas, ada 3 alasan kita harus hormat dan berbakti kepada orang tua, yaitu :

  1. Perintah Alloh SWT
  2. Ibu yang telah mengandung dan melahirkan kita diatas kepayahan
  3. Mereka telah membesarkan dan mendidik kita dengan sabar dan kasih sayang

3. Keutamaan berbakti kepada orang tua

Hormat dan berbakti kepada orang tua merupakan salah satu ibadah kepada Alloh SWT yang memiliki  keutamaan dan kedudukan yang begitu mulia dan agung . Dengan hormat dan bakti kepada orang tua akan melahirkan kebajikan yang amat mulia bagi seorang anak. Hal ini sebagaimana yang telah diterangkan dalam Hadits Nabi Muhammad SAW : diantaranya :

hadits bakti orang tua 3

hadits bakti orang tua 2

Berdasarkan hadits diatas, terdapat beberapa keutamaan berbakti kepada orang tua yaitu :

  1. Merupakan salah satu kunci masuk surga
  2. Merupakan bagian dari berjuang dijalan Alloh
  3. Merupakan kunci kebahagian hidup dunia akhirat

4. Cara berbakti kepada orang tua

Dalam ajaran Islam telah dijelaskan banyak cara yang dapat kita lakukan dalam rangka hormat dan berbakti kepada orang tua. Baik melalui ucapan ataupun perbuatan diantaranya

  1. Mentaati segala perintah dan menjauhi larangannya selama sesuai dengan ajaran Islam
  2. Memuliakan, menghormati dan menjaga nama baik orang tua
  3. Membantu mereka mereka didalam kehidupan sehari-hari
  4. Senantiasa mendoakan mereka baik ketika masih hidup ataupun setelah meninggal

5. Dalil Tentang berbuat baik / berbakti kepada orang tua

  1. S. Al Isra ayat 23
  2. S. Luqman ayat 14 – 15
  3. S. Al Isra ayat 23
  4. S. Luqman ayat 14 – 15

B. Hormat dan Taat Kepada Guru

1.Pengertian hormat dan taat kepada guru

Sebagaimana berbakti kepada orang tua, kita juga diharuskan berbakti kepada guru. Guru adalah sosok yang telah berjasa dalam mendidik dan menyampaikan ilmu kepada kita. Yang tadinya kita tidak tahu tentang sesuatu  menjadi tahu hakekat sesuatu itu. Hormat dan taat kepada guru artinya berlaku sopan dan berbuat baik kepada mereka serta mengikuti segala perintahnya selama tidak bertentangan dengan ajaran agama.

2. Alasan kita harus berbakti kepada guru

Ada beberapa alasan kita diharuskan taat dan hormat kepada guru, diantaranya

  1. Syariat / Ajaran Islam mengajarkan untuk hormat dan taat kepada guru itu wajib
  2. Guru telah berjasa dalam menyampaikan ilmu dan pengetahuan
  3. Guru telah mendidik akhlak kita ke arah yang lebih baik

 3. Keutamaan berbakti kepada guru

Keutamaan atau mamfaat yang bisa kita peroleh apabila taat dan hormat kepada guru antara lain :

  1. Merupakan salah satu bagian ibadah kepada Alloh SWT yang pahalanya besar
  2. Salah satu kunci keberhasilan dan keberkahan dalam menuntut ilmu
  3. Guru merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan

 4. Cara berbakti kepada guru

Banyak perbuatan atau ucapan yang mencerminkan seseorang taat atau hormat kepada gurunya, diantaranya :

  1. Mentaati segala perintah dan menjauhi larangannya selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam
  2. Memuliakan dan menghormati mereka serta mendoakan kebaikan untuknya
  3. Senantiasa mengamalkan ilmu yang telah mereka sampaikan.

5.  Dalil Tentang berbuat baik / berbakti kepada orang tua

  1. QS. Al Nisa ayat 59
  2. Hadits Nabi Muhammad SAW ttg hormat kepada guru

Adab Makan dan Minum

ADAB MAKAN DAN MINUM

Makan dan minum merupakan kebutuhan sehari-hari manusia. Karena merupakan sebuah kegiatan rutin, kadang-kadang masalah makan dan minum tidak mendapatkan perhatian yang khusus. Padahal makan dan minum merupakan faktor yang sangat penting dalam hidup. Apa yang dimakan dan diminum seseorang serta bagaimana tata cara dia makan sangat berpengaruh terhadap kehidupannya.

Dalam hal makan dan minum, manusia dan binatang sama-sama melakukan dan membutuhkannya. Namun yang membedakan adalah manusia mempunyai tata cara (adab), sedangkan binatang menjadikan makan dan minum hanya sekedar untuk memuaskan nafsunya. Adab makan dan minum tersebut menjadikan kegiatan makan dan minum bagi manusia tidak hanya sekedar untuk memuaskan nafsu saja, namun juga terkandung nilai ibadah.

Untuk lebih jelasnya, pelajarilah pembahasan mengenai adab makan dan minum dalam ajaran Islam berikut ini.

A. Tata Krama Sebelum Makan dan Minum

1. Mencuci tangan sebelum makan

Sebelum makan cucilah tangan terlebih dahulu, hal ini sangat berguna untuk menjaga kesehatan kita. Barangkali sebelum makan tadi tangan kita memegang sesuatu yang mengandung bakteri atau kuman yang membahayakan kesehatan. Bagaimana kalau dalam makan menggunakan sendok dan garpu? Sebaiknya tangan tetap dicuci, karena siapa tahu di tengah-tengah kegiatan makan tersebut kita tergoda untuk memegang makanan. Hadis Rasulullah :

image

Artinya : “Diriwayatkan dari Aisyah r.a : Sesungguhnya Rasulullah saw ketika hendak tidur sementara beliau dalam keadaan junub, maka beliau berwudu, dan ketika hendak makan beliau mencuci kedua tangannya” (HR Nasai)

2. Duduk dengan baik.

Rasulullah memberi contoh makan dengan duduk dan mencela makan dan minum sambil berdiri atau berjalan karena dapat menghilangkan keberkahan makanan. Hadits Rasulullah :

image

Artinya : Diriwayatkan dari Anas r.a. : Sesungguhnya Nabi saw melarang seorang laki-laki minum sambil berdiri”. (HR Muslim)

3. Berdoa sebelum makan atau minum

Sebelum makan kita diperintahkan untuk berdoa, hal ini mengandung maksud agar kegiatan makan dan minum nantinya diberi keselamatan. Makanan dan minuman yang akan kita masukkan ke dalam tubuh tidak hanya sekedar menghilangkan lapar dan dahaga, namun dapat menjadikan berkah. Energi yang dihasilkan dari makanan tersebut dapat bermanfaat untuk menunjang kegiatan kita, baik belajar, bekerja, ibadah dan sebagainya. Adapun doa sebelum makan adalah sebagai berikut :

image

Artinya : “Ya Allah keberkahan kepada kami dalam rizqi yang telah Engkau berikan kepada kami dan jauhkan kami dari api neraka”.

Bila lupa berdoa dan membaca Basmalah di awal, maka bacalah Basmalah di tengah-tengahnya karena rasulullah pernah bersabda yang maksudnya adalah apabila salah seorang dari kamu bersantap, sebutlah dulu asma Allah, maka jika lupa tidak membaca pada awalnya, hendaknya membaca Basmalah sewaktu ingat di tengah-tengah makan, demikian : Bismillahi awwalu wa akhirahu.

B. Tata Krama Pada Saat Makan

1. Jangan sekali-kali mencela makanan

Ketika makan, tidak selalu apa yang kita makan sesuai dengan selera. Bagaimana sikap kita? Ajaran Islam melarang mencela makanan. Apalagi mencela makanan di depan orang yang memasaknya, hal ini bisa membuat orang tersebut tersinggung. Terlebih lagi jika yang memasak makanan itu adalah ibu kamu, maka jangan sekali-kali mencelanya. Bila kebetulan kurang berminat terhadap makanan tertentu, jangan mencela. Kalau tidak berminat sebaiknya diam dan tidak dimakan.

Hadis Rasulullah :

image

Artinya : “Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a katanya : Rasulullah s.a.w tidak pernah mencela makanan satu kalipun. Apabila baginda menyukai sesuatu makanan baginda memakannya dan kalau tidak menyukainya baginda meninggalkannya.” (HR Bukhari dan Muslim)

2. Jangan makan dengan terburu-buru

Makan dan minum tidak boleh dilakukan dengan terburu-buru karena dikhawatirkan menjadikan kerja organ-organ pencernaan di dalam tubuh bekerja dengan tidak sempurna. Makanlah dengan tenang dan tidak tergesa-gesa.

image

Artinya : Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Apabila dihidangkan makanan di hadapanmu, sedangkan waktu shalat sudah datang, maka hendaklah kamu makan terlebih dahulu. Janganlah kamu terburu-buru, lakukan shalat setelah kamu selesai makan “ (HR Bukhari dan Muslim)

3. Makan dan minum dengan menggunakan tangan kanan

Dengan menggunakan tangan kanan untuk makan dan minum mengandung nilai bahwa kita menghargai atau memuliakan makanan tersebut. Kegiatan makan dan minum adalah kegiatan mulia, makanan dan minuman yang kita minum juga makhluk Allah SWT yang mulia.

Dengan demikian diharapkan makanan dan minuman yang kita masukkan ke dalam tubuh kita tersebut juga menghasilkan energi dan amal yang mulia. Cara makan dengan menggunakan tangan kanan juga untuk membedakan cara makan manusia dengan syaitan. Syaitan makan dan minum dengan menggunakan tangan kiri. Kita tahu bahwa syaitan merupakan makhluk yang tercela, sehingga sangat senang melakukan hal-hal yang tercela termasuk ketika dia makan dengan menggunakan tangan kirinya.

image

Artinya : Diriwayatkan dari Aibnu Umar r.a : Rasulullah SAW bersabda ketika kamu makan makan lakukan dengan tangan kanan, ketika minum juga dengan tangan kanan. Karena sesungguhnya syaitan makan dan minum dengan tangan kirinya ( HR Muslim)

4. Menyantap makanan yang paling dekat.

Ketika kita makan bersama orang banyak dengan bermacam-macam makanan yang dihidangkan, maka ambillah yang kamu sukai dan yang terdekat. Bila menjangkau yang jauh, maka tampak tidak sopan. Apabila kita memang sangat menyukai makanan yang letaknya jauh dari jangkauan kita, maka mintalah tolong orang yang terdekat untuk menggeser atau mengambilkannya.

Diceritakan dalam sebuah hadis :

image

Artinya : Diriwayatkan dari Umar bin Abu Salamah r.a katanya: Aku pernah berada di bawah dekat Rasulullah s.a.w. waktu makan, tanganku terulur hendak menjangkau talam, lalu Rasulullah s.a.w bersabda kepadaku: Wahai anak muda! Bacalah Basmalah, makanlah dengan tangan kanan dan dahulukan dengan makanan yang terdekat denganmu” ( HR Bukhari dan Muslim)

5. Menghabiskan makanan, jangan ada yang tersisa, karena kita tidak mengerti bagian mana yang mengandung berkah.

6. Tidak langsung menghabiskan minuman dalam jumlah tertentu Nabi memberi contoh : bahwa apabila minum satu gelas, hendaklah dua atau tiga kali, mulailah dengan bacaan basmalah dan akhiri dengan hamdalah.

7. Tidak meniup makanan dan minuman karena panas Bila seseorang meminum minuman yang panas, janganlah ditiup dan tunggulah hingga dingin, karena tiupan itu membawa racun.

C. Tata Krama Sesudah Makan

1. Membersihkan tangan dan mulut setelah makan.

image

Artinya : Diriwayatkan daripada Ibnu Abbas r.a : Rasulullah s.a.w bersabda: Apabila seseorang di antara kamu memakan makanan, maka bersihkanlah sisa makanan yang ada di tangan dengan mulut lalu cucilah atau menyuruh orang membersihkannya.” (HR Bukhari dan Muslim)

2. Berdoa setelah makan atau minum

Setelah makan danminum jangan lupa berdoa. Dalam doa tersebut mengandung maksud kita bersyukur memuji Allah SWT karena telah menyelesaikan makan dan minum. Doa tersebut juga dapat menjadikan keberkahan terhadap apa yang telah kita makan.

image

Artinya : “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita makan dan minum dan telah menjadikan kita orang muslim”.

Bab 4 Mengagungkan Allah Swt. Dengan Tunduk Pada Perintah-Nya

  BAB IV MENGAGUNGKAN ALLAH SWT DENGAN TUNDUK PADA PERINTAH-NYA   A. SUJUD SYUKUR Sujud syukur ialah sujud yang dilakukan sebagai tanda te...